32 - Plan to Return

10.3K 1.8K 1.4K
                                    

d u a  t i g a  c i c a k  l a r i
a h a y  a k u  k e m b a l i
- j e a n (。•̀ᴗ-)✧

——————————————

Ada yang aneh dengan Traumweltesh setelah gue tinggal pergi. Selain desa Barbarian yang hancur tak tersisa, masih banyak tempat-tempat lain yang ikutan hancur tanpa alasan yang  jelas. Bahkan tidak ada petunjuk sedikit pun.

Apa jangan-jangan dunia ini emang gak bisa gue tinggal pergi? Mungkin kayak... berkahnya hilang kalau gue tinggalin?

Iya mungkin gitu.

Ngomong-ngomong, setelah bertemu kembali dengan para manusia sengklek kesayangan kita, gue menyadari sesuatu. Beberapa dari mereka sifatnya mulai berubah.

Seperti Jisung yang jadi lebih pendiam—oke kalau ini gue maklum—Marconan dan Jaemin Kid yang tambah sibuk, Mona yang tingkahnya 0,1% lebih waras, ataupun Raja Doyoung yang biasanya julit ke gue, sekarang jadi kalem banget. I mean, bukan kalem yang kayak Lee Jong Suk, tapi ya... enggak nyinyir kayak dulu. Kalau Peterjun sama Haechan sih... no comment. Mereka tetap miring kayak biasa.

Setelah kejadian itu pun, kita semua kembali berkumpul di salah satu rumah tak berpenghuni yang enggak sengaja kita temui di jalan. Rumah yang besar dengan halaman yang luas, mungkin pemilik lamanya merupakan seorang bangsawan.

Berterima kasihlah kepada Kakek Yuta yang sempat datang berkunjung—ditarik paksa lebih tepatnya—hanya demi membersihkan setiap debu di dalam rumah ini dalam sekejap. Kenapa bisa? Oh bisa dong, tinggal sembriwing doang dia mah.

Oh, satu hal lagi. Sudah 15 hari berlalu sejak kejadian—you know what—dan sejak saat itu pula, tidak pernah ada tanda tanda kemunculan musuh maupun sesuatu yang mencurigakan. Namun kondisi alam tidak berubah. Ada saja berita akan sebuah desa, perumahan, maupun gedung yang hancur tiba-tiba tanpa tahu penyebabnya. Beberapa wilayah mengalami kemarau, banjir, angin topan, bahkan sampai terjadi fenomena 'tak terduga seperti wilayah tropis yang dituruni salju.

Jelas sangat aneh.

"Jean."

"Eh? Iya kenapa?"

"Tidak baik melamun."

Gue tersenyum canggung. Karena ya, jujur aja, gue enggak begitu dekat dengan 2 manusia kelebihan otak ini. Yes, kalian benar. Siapa lagi kalau bukan Marconan dan Jaemin Kid yang tengah duduk sembari membaca buku di hadapan gue.

"Sorry. Habis, gue enggak tahu harus apa. Satu perpustakaan ini udah kita baca, tapi masih belum menemukan petunjuk apapun."

"Udah dibaca?" tanya Jaemin menaikkan sebelah alis sembari melirik tumpukan buku setinggi 2 meter yang berada tepat di samping meja ini.

Oh iya, yang itu pengecualian.

"Belum sih... tapi gue capek sumpah liatin tulisan mulu."

Marconan menyeruput teh dengan tenang. "Kenapa enggak ikut yang lain?"

"Emang yang lain kemana?"

"Jack, Raja, sama Taeyong latihan di hutan belakang. Jungrose sama Mona mungkin lagi masak atau menipedi, Jisung sama adeknya ngumpulin kayu bakar, Johnny mungkin berburu, Kunion lagi ngerakit robot. Luthor sendiri pergi ke Asgard, tahu sendiri 'kan Asgard sampai harus ngungsi ke Bumi karena planetnya hancur? Win entah kemana."

NEO CULTURE HALLOWEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang