"Jean, ayo bangun!" Suara Mbak Uwu yang berusaha membangunkan gue sejak 30 menit yang lalu. Dia terus mengguncangkan tubuh gue, bahkan tadi sempet nempelin sendal swallow-nya ke muka gue.
Tapi emang pada dasarnya gue susah dibangunin, jadi ya sia-sia. Gue sadar tapi tetep aja malas bangun. Gak heran, mak gue dulu sering banget nyiramin air sebaskom ke muka gue tiap pagi.
"Jeaannn bangun dong..."
"Engghh... 5 menit lagi Mbak," lirih gue masih dengan memeluk bantal guling. Terdengar helaan napas dari Mbak Uwu, mungkin dia lelah membangunkan kebo setengah nyawa.
"Pantes aja enggak ada yang mau sama kamu. Sekarang mau bangun terus mandi sendiri atau Mbak suruh Johnny buat gendong kamu ke kamar mandi? Atau sekalian aja Mbak panggil Mona buat mandiin kamu, mau?"
"Ihhh Mbak Uwu mah! Ini bentar lagi Jean mau dipeluk Lee Jong Suk, tuh tuh orangnya lagi turun dari mobil."
"Ngigau aja terus, dasar tukang halu! Pokoknya kalo dalam hitungan ketiga kamu enggak bangun, Mbak seret kamu ke kamar mandi! Satu... dua... ti---"
"IYA-IYA INI UDAH BANGUN!" teriak gue dengan mata yang masih menyipit. Mbak Uwu kelihatan seneng gitu.
Dasar wanita!
Singkat cerita, setelah gue mandi gue segera keluar kamar dan turun ke bawah. Gue kira di bawah udah rame, ternyata enggak. Malah ini sepi banget. Pada kemana dah?
Gue akhirnya jalan ke dapur, eh ketemu ama lakinya Mbak Uwu. Emm... maksudnya mantan lakinya Mbak Uwu.
"Ngapaen Pak?"
Jack noleh, habis itu balik lagi ke telur yang dia pegang. "Nyusuin telur cicak."
Hehehe lucu si masnya, jadi pengen nyentil jantungnya.
"Kayak situ punya susu aja," cibir gue yang malah membuat dia tertawa.
Hmmm... Jean kuat kok, Jean kuat. Imanku tak mudah goyah hanya karena ginian doang. Ini mah kecil, udah biasa gue liat ginian.
"E-eh Jean kok mimisan?"
Gue reflek megangin hidung, eh beneran keluar cairan merah. "Saos tomat ini mah," elak gue malu. Malu-maluin sih lebih tepatnya.
Si Jack kampret ini malah narik muka gue sehingga berdekatan dengan mukanya. Dia menatap gue dalam. "Mana ada saos tomat cair gini. Kepalanya jangan didongakin, gak baik. Sini bersihin dulu." Jack langsung membawa gue menuju wastafel.
Jack memutar keran lalu membersihkan darah yang mengalir di hidung gue tanpa merasa ragu ataupun jijik.
"Gue bisa sendiri, Jack." Gue berusaha mendorong badan dia, kan bahaya kalo Mbak Uwu lihat. Yaa... walaupun mereka udah cerai tapi kan tetep aja. Entar adeknya IU dikira pelakor lagi.
Tapi Jack tetep kekeh. Dia meganging hidung gue dan bantu membersihkan darahnya. Dia gak jijik apa, ya?
"Udah deh, emangnya lo gak jijik?"
KAMU SEDANG MEMBACA
NEO CULTURE HALLOWEEN
Fanfiction(NCT Fanfiction) ❝Bagaimana rasanya saat kau bangun dan telah berada di dunia yang berbeda? What the hell?! Ini bukan waktunya Halloween!!❞ ---------------------------------------------- ---------------------------------------------- Jean Athaleta R...