29 - Leluhur Kakek Yuta

15.4K 2.4K 1.6K
                                    

"Dia yang mendapatkan berkah dari dewa untuk dapat kembali hidup dengan melepas status aslinya sebagai pemilik darah murni. Salah satu dari para ksatriamu. Ya, dia yang tidak dapat kau sentuh."

Jean terkejut. Raut wajahnya berubah drastis. Alisnya menukik tajam dengan mata melotot dan mulut yang sedikit terbuka. Sungguh, dari sekian banyak hal mengerikan yang pernah ia alami, kabar ini terdengar jauh lebih mengerikan dari apapun. Lidahnya bahkan mendadak terasa kelu. Ia tidak tahu harus merespon seperti apa.

Keheningan melanda mereka selama beberapa menit. Sampai akhirnya Jean memberanikan diri untuk bertanya.

"Kenapa?" Sorot matanya menyiratkan akan kesedihan terdalam.

Sooman bergeming. Ekspresinya datar menatap gadis di hadapannya. "Karena...



























itu hanya lelucon."






"JINGAN JADI ITU TADI CUMA BERCANDAAN?! DASAR SETAN GAADA AKHLAK!!"

"GGRAHAHAHAHAHA!!"

Oke, Jean benar-benar ingin membunuh seseorang sekarang. Dia kesal setengah mampus pada makhluk jadi-jadian berwujud kakek-kakek tanpa badan di depannya ini.

Berbanding terbalik dengan Sooman yang sibuk menertawakan dirinya. Apalagi mengingat perubahan drastis pada ekspresi Jean tadi, sungguh membuat tawanya meledak-ledak.

Perempatan merah semakin berdenyut keras pada dahi gadis itu. Ia mendesis tajam, "Setan aja masih lebih berakhlak dari lo."

"Hey hey, selain yang satu itu, semua yang ku katakan itu memang benar."

"Halah paling entar bilang lelucon lagi. Lelucon lelucon palak bapak kao!"

"Gue makhluk yang tercipta tanpa orang tua, jadi gak punya bapak."

"O aja."

"Yasudah, sebagai permintaan maaf aku akan mengembalikanmu ke tempat lain. Seharusnya kau berterima kasih karena secara tidak langsung aku telah menyelamatkanmu dari penjara Black Hadra."

Untuk kesekian kalinya Jean kembali merasa terkejut. "Jadi lu bukan dari Black Hadra?"

"Bukan."

"Terus kenapa mau nyelamatin gue?"

"Karena aku adalah orang yang baik." Entah dari mana datangnya cahaya lampu sorot yang mengarah pada Sooman, sehingga menambahkan kesan 'malaikat dari surga' pada perkataannya barusan.

"Emangnya lu mau balikin gue kemana?"

Sooman tersenyum misterius. "Ke tempat dimana teman-temanmu akan kembali."

"Hah?"

Belum sempat Jean bertanya lebih lanjut, tiba-tiba saja tubuhnya dikelilingi oleh garis garis cahaya sewarna emas. Hingga menyulitkannya melihat keadaan sekitar. Namun ia masih dapat mendengar pesan terakhir yang Sooman berikan.

"Kalung bintang yang sebenarnya belumlah terbentuk. Tapi sebagai manusia berdarah murni yang dihidupkan kembali oleh dewa, ia mampu menciptakannya dengan mempertaruhkan seluruh kekuatan, tanpa perlu merenggut nyawanya."

Tak lama setelah itu pun, pandangannya mulai menggelap. Tubuhnya juga sudah berpindah tempat ke dimensi lain.

Meninggalkan sosok kepala seorang Sooman Sugiono yang masih tetap mempertahankan senyum misteriusnya.

NEO CULTURE HALLOWEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang