Akhirnya, rencana yang iren tunggu tunggu dateng juga.. Sekitar pukul 12 malem iren bersiap siap jalan ke bawah buat pulang. Sebelumnya, iren memesan taksi online dulu.
Seperti nya sih,orang itu udah pulang. Sambil jalan diem diem lirik sana lirik sini, gue pencet liftnya.. Ayo, dong buruan..
Sampai di bawah, iren mengurus semua administrasinya...
" loh,mba belum boleh pulang. " tegas perawat
" rawat jalan aja ya mba, saya gak punya biayanya.. Jangan kasih tau dokter daniel ya mba. " pura pura gak ada biayanya
" oh, gitu ya mba.. Ya udah saya terima uangnya "
Setelah semua selesai, iren pulang naik taksi yang dia pesan. Untungnya itu taksi berhenti di depan pintu utama langsung dengan tepat. Buru buru naik takutnya ada yang liat iren kabur dari sana.
iren menyuruh supirnya jalan cepet, iren salut banget.. Ternyata yang nyupirnya itu perempuan,kalau gue jadi dia gak bakal kuat nyupir malem malem apalagi idah masuk jam 12..
Beruntung nya iren ini adalah pelanggan terakhirnya malam ini.
Saat di tengah jalan, iren melihat ke kanan,pak daniel melihat taksi itu.
Waduh! Itu orang ngeliat gue apa enggak ya. Enggak mungkin dia liat soalnya kan kaca mobilnya gelap jadi gak bisa keliatan. Iya iya, bener juga.******
Ketika mobil taksinya lewat, pak daniel merasa seperti ada yang aneh.
" itu kayak renita, renita bukan sih? Ah, entahlah.. Bukan urusan ku " cuek dengan orang yang ia lihat di sebelah kanan.Huh, untung gua gak ketahuan.
Sampe rumah, iren melangsungkan tidurnya... Rasanya seperti kembali ke surga ketika menaiki kasur yang lama gak ia tempatin.Pak daniel ketika sampe rumah sakit, ia ngecek keruangan renita..apakah dia udah tidur atau belum.
Dia terdiam di di dalam kamar, saat ia sudah masuk membuka pintunya.
" loh, kok gak ada? Jangan jangan yang aku temui tadi itu renita. Benar benar keras kepala. " wajahnya sudah mulai kesal." makannya juga gak dimakan, gimana mau cepet sembuh "
Setelah itu, ia pergi ke ruang bedah..karena ada pasien yang kecelakaan di tempat kerja dan harus dioperasi.
********
Jendela dibiarkan terbuka dari kemarin hingga dia pulang. Untungnya gak ada yang masuk dan mengambil semua barang di rumah ini. Sekolah udah masuk, alarm terus berbunyi tapi, renita gak bangun bangun.Wajar aja sih, orang dia tidurnya kurang lebih jam 1 an.
" ah, elah... Telat lagi. Besok aja deh. Masih lemes juga gue. Sial. " lanjut tidur lagi hingga siang.
*******
Semua temen renita pada sibuk belajar di kelas. Dengan sengaja, doni temen renita melempar kertas ke kepala ana. " heh!nyari ribut loe ya. Diem! " sedikit membentak doni.Doni hanya tersenyum seperti bukan kesalahannya..ana jengkel. Sayangnya renita gak masuk, kalo masuk dia bakal hajar si doni itu.
Sosok laki laki dibelakang ana hanya melihat ana dan doni marahan. Dia sebenarnya punya perasaan sama ana tapi, ia malu untuk mengungkapkan nya.
Dia punya ide menggambar kode kalau dia suka kepada secarik kertas yang nantinya bakal ia tempelin di meja ana. Dengan diam diam doni menggambarnya, berharap itu bisa membuat ana peka dengan perasaannya.
Pak daniel mengetok pintu kelas ana. Bu tias guru SBK langsung memberinya izin masuk.. Seperti biasalah dia pak daniel masih kenakan jas dokter.
" saya mau bilang aja kalau renita masih sakit ya, bu.. " mengatakan kepada bu tias." oke iya terima kasih. " jawabnya.
Temen ana yang suka gosipin orang itu mulai buka suaranya setelah pak daniel kembali ke habitatnya di ruang UKS.
" e eh, kok pak daniel tau ya kalau renita masih sakit. Jangan jangan mereka ada hubungan. " indah bisik bisik ke ratna temen sebelah ana.
" iya ya, bener juga tuh. Jangan jangan bener kalau mereka ada hubungan "
Bu iren mendengar ocehan mereka, ia memarahi mereka dan langsung diem pada pelajarannya.
" Ratna, indah! Diem, atau ibu keluarkan!" matanya melotot kepada mereka berdua, itu sangat membuat mereka ketakutan.Mereka sontak langsung diem, tau sendirilah kalau bu tias paling gak suka suara bising. Bu tias, kalau udah ngambek dia bakal keterusan dan gak mau ngajar lagi di kelas yang bersangkutan.
******
Renita akhirnya bangun juga tidurnya setelah lama 3 jam dia baru bangun lagi. Ketika ia turun dari kamar menuju dapur, ia baru ingat kalau ia harus membeli beberapa bahan buat masak.Aduuh.. Renitaaaa, kenapa lupa sih. Males banget gue ke pasarnya, jauh. Gue suruh ajalah bibi yang beli.
" biii.. " teriak gue keras didalam rumah.
" iya non? " datang dari arah taman belakang rumahnya." beli bahan masak ya ke pasar. Saya lagi cape banget,bi.. " memohon kepada bi inah.
" iya non, non istirahat aja ya.. "
" maaf ya bi, padahal bibi baru aja nyampe abis pulang kampung kemarin. " merasa kalau iren sudah merepoti bi inah
" iya gak papa non. "
Untunglah si bibi mau, sumpah cape banget gue. Sambil nungguin bibi gue ngerjain pr yang kemarin belum sempet gue kerjain..
Gak disangka, Prnya ternyata sedikit. Kalau sedikit ini iren bisa tenang ngelakuin apa aja. Besok, iren harus sekolah.. Ia gak mau ketinggalan pelajaran lagi. Ia sangat males nulis materi pelajaran yang ketinggalan. Paling males gue begitu.
5 hari lagi, kakak nya pulang dan iren mau masakin makanan yang special. Kakaknya juga kadang kadamg cuek kadang kadang juga enggak,sama kayak orang tuanya.
2 bulan lagi, orang tuanya baru pulang. Kalau ia yang masak Boro boro mau makan, nyentuh aja kagak.
Tapi, buat keliatannya peduli. Iren akan masakin aja makanan yang mereka suka.Biasalaaah... Anak sabar begini keadaannya. Anak sabar dapet pahala. Iren berharap kedua orang tuanya dan kakaknya bisa menganggap dia sebagai anak dan adik. Minimal ia dianggaplah di rumah itu. Kedua orang tua dan kakaknya tidak menganggap dia ada di rumahnya... Sedih ya kalau punya keluarga seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love And Forever
Teen FictionBagaimana ceritanya jika seorang remaja bertemu dengan seorang guru inggris sekaligus dokter di rumah sakit Yang sangat perhatian kepadanya?. Remaja yang begitu keras kepala bisa jatuh cinta kepadanya hanya dengan perhatiannya. Dia ingin memili...