Chapter 19

1.2K 46 1
                                    

Matahari mulai bersinar dengan terang, udara yang sejuk bercampur hangat menjadi perpaduan yang sempurna di pagi hari ini. Renita masih tertidur dengan tertutup selimutnya. Anehnya boneka panda yang ia peluk tadi malam, sudah tidak tau ada dimana.

Bu alexa turun dari tangga, melihat pembantunya yang lagi menyapu halaman depan rumah.. Bu alexa segera menghampirinya.
" bi, reyang mana? Udah bangun belum? " tanya nya yang bersiap pergi kerja.

" hmm.. Belum nyah, masih tidur dia..kayanya cape banget " jawab pembantunya.

" oh kalau gitu nanti bangunin aja jam 7, siap siap ke rumah sakit,Langsung nyusul aja gitu. " ucap bu alexa memberi amanat ke pembantunya.

" baik, nyah " jawab bi lina nama pembantu itu.

" saya kerja dulu ya, bi " berjalan ke parkiran mobilnya.

" oke nyah, hati hati di jalan ya nyah " menengok sedikit ke samping
rumahnya.

******
Pukul 7 pagi, bi lina membangunkan iren di kamarnya.
" non,non..bangun.. Siap siap ke umah sakit kata nyonya. Non? " menggoyang goyangkan bahu iren yang lagi tidur membelakangi bi lina.

" hmmm... Oh iya bi, iren mandi dulu ya. " sedikit demi sedikit membuka matanya. Iren males bangun pagi, ia ngantuk banget sampe ia gak bisa meneruskan mimpinya tadi.

" ya udah, bibi siapin non iren sarapan di bawah ya " ucap bi lina yang pergi meninggalkan iren sendiri di kamarnya.

Matanya masih gak bisa menerima kalau ia harus melek pagi pagi.
" yah ampuun.. Males betul dah. Masih ngantuk dan kenapa kepala gue jadi pusing? " ucapnya yang bangun baru duduk doang. Saking pusingnya dan gak mau mengecewakan mamahnya ia pun memaksakan diri buat dateng ke rumah sakit.

" kalau gak tes DNA, males deh gue pergi. Pusing gue.. Ampun dah. " berjalan sambil sempoyongan.

Di perusahaan bu alexa yang sedang kosong waktunya.
" andien, tolong kamu cek jadwal saya. Apa ada meeting sekarang? " kata bu alexa yang sedang melihat ke monitor laptopnya.

" hmm... Ada bu, jam 7 malem dengan perusahaan ketra fashion " ucap andien sambil melihat buku catatannya.

" oke, saya mau pergi nanti jam 9. Tolong kamu urus semuanya, saya pergi hanya sebentar kok. Bisa? " sekali kali menengok ke arah andien.

" bisa, sangat bisa bu. Urus semua sama saya. Tapi, apa benar ibu mau memutuskan kontrak dengan aji karya nasional? " tanya nya yang masih belum yakin dengan jawaban bu alexa.

" iya, saya yakin. Kalau ada yang dateng dari perusahaan itu, kamu langsung putuskan kontrak dengan dia. Alasannya, karena saya gak mau menerima kerja sama dengan cara yang salah dan jika anda tetap ingin bekerja sama, saya akan laporkan perusahaan anda ke pihak berwajib. " matanya terus menatap monitor.

" oke bu, saya bisa mengatasi itu. " ucap andien yang masih memegang buku catatannya.

" ya udah kalau gitu, saya mau pergi sekarang aja.. Takut nanti macet dijalan. " merapihkan semua kertas yang ada di mejanya dan ia langsung mematikan laptopnya.

" saya pamit ke meja dulu ya bu " menunggu jawaban bu alexa.

" oke " mengangguk di depan andien.

**********
Iren yang sudah pake celana panjang hitam dan sweater pink bersiap pergi ke rumah sakit.
" sumpah, gak ada obat apa ya? Mau nanya tapi, nanti itu si bibi nelpon mamah lagi. Bisa gak jadi gue ke rumah sakit kalau gitu. Ya udahlah, tahan aja dulu paling juga nanti di jalan tiba tiba sembuh. " ucap iren dengan pelan sambil menuruni tangga.

Sampai di bawah, ia ketemu bi lina.
" non, mau dianter? " tawarbi lina.

" dari pada susah nyari angkutan, kepala juga udah pusing.. Mendingan gue terima aja tawaran bibi " ngomong dalam hati sambil mikir dulu.

Love And Forever Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang