Chapter 11

1.5K 49 2
                                    

  Malam hari tiba, sekitar pukul 7 malam. Mereka duduk dikelilingi lampu lampu kecil dan kelopak bunga mawar merah bertebaran.
    " hmmm... Pak? Yakin disini? " merasa ada yang mengganjal di hatinya.

     " iya, emang kenapa? Gak suka ya? " khawatir kalau iren bakal gak suka dengan dekorasi romantis buatannya.

      " suka sih pak, suka. Tapiiii... " mikir mikir.

       " kenapa?kenapa? " menunggu jawabannya.

       " saya gak suka pak. " terus terang tapi, masih ambigu.

       " apanya? "  pak daniel bingung dan memikirkan apa yang gak suka dengan iren lagi.

       " kenapa bapak memilih mawar merah?saya gak suka " menggelengkan kepalanya 2 kali.

       " kenapa? " pak daniel ingin tahu alasannya.

       " karena merah itu melambangkan darah, saya gak suka pak. " ingin cepat cepat dihilangkan.

       " mas, mas " memanggil pramusajinya.

   2 orang pramusaji itu pun memdatangi mereka, dengan sekejap mata kelopak bungan mawar pun hilang telah disapu dengan mereka. Pak daniel semakin penasaran dan pengen lebih tau apa yang doauka dan gak disuka iren. Selepas semua sudah selesai, pak daniel bersiap menanyakan apa pun sambil menunggu makanan dateng.

   " kalau boleh tau, warna apa aja yang kamu gak suka? " pengen tau lebih jelas jawabannya.

    " merah, orange, kuning. Udah. " sambil menyender kebelakang.

    " makanan favorit? " oengen tau lebih banyak lagi.

    " makanan favorit.....yang penting pedes" ekspresinya mulai senang mendengar pak daniel menanyakan tentang dirinya lebih jelas.

     " cita cita? " tanya pak daniel.

     " pengen punya rumah sendiri gaya tropical " ekpresinya datar.

      " kamu mau saya gimana nantinya? "

      " saya mau pak daniel, seperti yang sekarang dan lebih dewasa. Tetep cool dan jangan playboy " kursinya mulai dimajukan kedepan.

   Beberapa pertanyaan sudah dikeluarkan, sekarang giliran bersiap makan. Pramusajinya meletakkan makanan di depan iren dan pak daniel. Ditengah mejapun sudah dikasih lilin bertingkat dengan hiasan pita ungu muda cerah.

   Iren membuka mulutnya, makanan pun masuk kedalam mulutnya. Pak daniel melihat iren makan saat tangannya sudah bersiap memotong daging sapinya. Iren begitu senang bisa kencan pertama kalinya. Iren sangat menikmati Beef Steak nya, ia juga baru pertama kali duduk dikelilingi lilin yang menyala terang di pinggir kolam renang. Jarang jarang ia bisa seperti itu lagi.

*********
  " hm! enak banget loe ya ren, bisa makan berdua bareng daniel. Gue aja belum pernah sama sekali. Awas loe ya ren! " berhasil mengikuti dan mengintip iren dan pak daniel sedang kencan pertama mereka.

  Putri keluar dari cafe dengan perasaan tidak sabar akan membalasnya dengan tangannya sendiri.
" gue janji setelah gue pulang dari amerika, loe akan gue balas ren. " tatapan sinisnya ke arah iren. Putri lanjut pulang ke rumah, ia gak tahan melihat iren dan pak daniel berduaan kencan. Ia harus pulang juga buat ngurusin bisnisnya.

   Pukul 09.30, mereka pulang ke rumah. Pak daniel harus mengantar iren pulang dulu, ia takut kalau iren pulang sendiri akan lebih khawatir lagi.

   Setibanya di tengah jalan, mobil pak daniel dihadang oleh sekelompok begal.
" pak, pak.. Mereka siapa? " tanya iren tangannya mulai bergetar.

" kayaknya mereka begal, tunggu disini " ketika pak daniel akan keluar dari mobil,tangan kirinya ditarik iren supaya dia gak keluar dari mobil.

" jangan pak jangan. Saya telpon polisi dulu pak, sebentar. Jangan keluar. " ia buru buru mengambil ponselnya di tas. Sedangkan para begal sudah mengetuk ngetuk jendela mobil.

Call on...

Iren : " halo pak, pak..tolong kami pak. Ada begal disini pak, di jalan anggrek blok N 5. Buru pak " ( terburu buru takut begal itu memecahkan kaca mobilnya)

Pak polisi : " baik baik, kami akan meluncur kesana "

Call of

  Pak daniel keluar mobil untuk mencegah begal itu mengambil mobilnya.
" hey, pak.. Pak.. " melihat pak daniel membuka pintu mobilnya.

" ngeyel bener dah. " iren ragu ragu pengen keluar mobil atau enggak.

  Ia gak mau pak daniel terluka,ia terpaksa keluar dengan mengambil kayu di sebelah ban pintu mobilnya. Ketika pak daniel dan satu begal itu berkelahi, temen yang satunya berencana mengambil mobilnya.

   Iren langsung mengebuk punggungnya dengan keras. Begal itu pun terjatuh dan tidak sadarkan diri. Teman yang sedang berkelahi dengan pak daniel melihat temennya pingsan, dia langsung menghampiri iren dengan perasaan marah dan kesal. Begal itu pun mendorong iren sampai terjatuh ke aspal. Pak daniel gak terima iren diperlakukan seperti itu, saat dia akan membalasnya. Suara mobil polisi datang mendekati mereka,begal itu pun melarikan diri meninggalkan teman yang sedang pingsan itu.

  " terima kasih banyak pak " ucap pak daniel disebelah iren. Iren memaksakan diri untuk bangun.

  " ini Pak begal yang saya pukul tadi,bawa aja pak dia " udah terlanjur kesal dengan begalnya.

   " baik, bawa dia pak " menyuruh temannya segera memborgol begal itu.

    " terima kasih atas kerja samanya pak, selamat malam " mereka pun pulang dengan membawa begal yang pingsan itu.

*******
Pak daniel menengok ke arah iren,
" kamu gak papa? " terlihat khawatir.

" ya enggak lah pak, iren kan kuat. " iren menyembunyikan rasa sakitnya.

" yakin? Itu sih lutut kamu lecet masa kayak begitu dibilang gak papa " akhirnya melihat lutut iren yang sedikit lecet.

" iya, udahlah pak cuman lutut doang. Nanti saya bersihin di rumah aja, ayo pulang pak.. Udah ngantuk. " iren jalan duluan sambil menahan sakitnya, ia berjalan agak pincang sebelah.

   Pak daniel melanjutkan perjalanan menuju rumah iren. Iren tertidur di mobilnya dengan nyenyak, ia sangat menikmati tidurnya itu sampe sampe ia gak sadar kalau sudah sampe rumah. Memang jarak kejadian tadi dan rumahnya sangat dekat, pak daniel gak tega membangunkannya. Ia membopong iren ke sofa dalam rumah iren, pembantunya kaget melihat iren yang seperti itu.

  " non iren kenapa? " tanya pembantunya saat membuka pintu rumah.

  " dia cuma tidur, bi. Tolong ambilkan kotak p3k nya bi,dia agak lecet sedikit. " pak daniel sambil berjalan ke sofa.

  Pak daniel menidurkannya sementara di situ terlebih dulu. Iren gak sadar ia udah berada sampai rumah. Pembantunya pun dengan cepat membawa kotak itu, pak daniel langsung mengambil betadine dan kapas..

  Tes.. Tes..

" aduh!A!.. " iren langsung terbangun gara gara ia merasakan perihnya.

" sabar sabar " meletakkan kapas dan plester.

" di bilang nanti aja. " tangan kanannya sambil mengipas ngipas lututnya.

" nunggu sampai kapan? Nunggu sampe kumannya masuk lagi? " sedikit kesal karena iren keras kepala gak mau meluangkan waktunya untuk membersihkan lukanya.

Beberapa menit pun, lukanya sudah berhasil diobati. Dengan berjalan sedikit pincang menuju pintu keluar.

" besok saya datang kesini lagi sekitar jam 6 sore. " pak daniel berjalan menuju mobilnya di depan rumah iren.

Pak daniel pulang dengan cepat, iren dengan berjalan pincang itu memaksakan diri untuk pergi ke kamarnya diatas.
" arrgh..gara gara begal itu. " memegang erat pinggir kayu tangganya.

Love And Forever Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang