iren hari ini ia pengen pergi sekolah setelah beberapa hari tidak sekolah.
Ana nyambut iren di gerbang sekolah, dengan ekspresi super bahagianya ia gak mau meninggalkan iren berjalan sendiri." udah sehat loe? " tanya ana dengan senang.
" sedikitlah... "
Baru saja iren jalan menaiki tangga, kakinya diselengkat sama ketua kelasnya si wildan. Kambing adalah panggilan yang pantas buat dia.
" he! Bahaya tau kambing!! Gak mikir loe ya?! " iren memarahi dengan nada tinggi,untungnya belum terlalu rame.
" biasa aja kale ren,... " senyum senyum ngeledek.
Iren meninggalkan wildan di anak tangga, ia gak mau berurusan dengan dia apa lagi ngeladenin anak orang yang begituan. Baru aja iren masuk kelas, ia langsung dikerumuni gengnya indah.
" Big No! Gak ada yang boleh nyalin, ngerti loe? " iren langsung ngambil buku itu dari tasnya, ia takut indah diem diem ngambil tanpa sepengetahuan iren.
Walaupun gak terlalu pinter, masih aja buku iren direbutin sama indah. Anak itu emang gak ada kapok kapoknya dari dulu. Gak tau deh ngebayanginnya gimana, nyokapnya kalau ngedidik dia gimana jadinyaaa. Iren berlari dengan cepat, gak disangka juga indah lebih cepat larinya. Lagi dan lagi iren diselengkat sama kambing,eh maksudnya wildan.
Iren hampir mau jatuh dari tangga yang lumayan tinggi, ia gebayangin kalau dia mati atau gimana nanti, ia takut gak bisa nerusin hidupnya lagi.
Ia mendadak terasa lega ada yang menolongnya, ia kira itu ana yang menolongnya ternyata...
Setelah membuka mata, pak daniel telah menangkap iren yang hampir jatuh. Perasaan iren lega bisa selamat lagi, ia gak mau balik ke rumah sakit." ada apa sih ini?! " tanya pak daniel dengan nada marah.
Gue langsung jawab, " itu pak, si indah pengen minta jawaban " menunjuk ke arah indah sendiri.
" indah!, Kamu juga, wildan! Bahaya, enggak liat kalo ini tangga. Sembarangan nyelengkat orang, kalo mau selengkat orang selengkat diri sendiri dulu aja. " emosi pak daniel mulai keluar.
Semua hening, perasaan iren deg deg-an pas mau jatuh tadi. Iren udah ngebayangin kalo ia jatuh nanti gimana pendidikannya.
Aaaah.. Udah gak kebayang deh.
Huh!masih untung ada pak daniel.
Iren sangat berterima kasih banget sama pak daniel udah menolongnya tadi, Tangan iren sampe gemeter gak jelas. Kalau iren mati, ia akan megentayangi wildan sama indah untuk selamanya.
Mati balas dendam.
" kamu gak papa ren? " tanya pak daniel yang mungkin ia ngeliat tangan iren gemeter.
" eng-enggak papa pak.. Thanks ya pak " gak sadar kedua tangan iren dipegang sama pak daniel,berusaha biar gak gemeter lagi. Pikir pak daniel, ia seperti itu agar iren bisa tenang lagi.
Iren pergi meninggalkan mereka bertiga, iren jalan santai ke kelasnya. Ia takut ada yang menyelengkatnya lagi. Malem ini, iren berencana bakal pulang malem karena ia pengen hang out sama temen sekelasnya. Walaupun malem tapi asyik bagi mereka, yang terpenting mereka mengajak pak daniel buat hang out bareng. Sekalianlah buat ngerayain kedatangan dia.
Malem tiba, iren sama yang lain berjalan seru seruan dijalan sambil menuju ke cafe transvelenia. Ia merasa aneh sama dirinya sendiri,ia merasa kalau dia kembali.
Badan gue mulai gak enak lagi, apa ini karena gak minum obat.
Yang lain jalan duluan, iren sendiri dibelakang..
Perasaan tadi pagi gak papa tapi, kenapa sekarang jadi males begini.
" kamu gak papa ren? " tanya pak daniel disebelahnya dan sepertinya dia khawatir.
" gak tau pak, gak enak badan lagi kayaknya.. " lesu males buat nerusin jalan lagi.
" gak minum obatnya ya? " tanya pak daniel telah menebak selama ini iren tidak meminum obatnya.
" enggak pak " berhenti sejenak jalannya.
" kamu bandel sih, baru sembuh udah jalan malem kayak gini. " terus memandang ke sisi jalan raya.
" bapak, jalan duluan aja.. Nanti ada yang pikir anek aneh lagi kalau kita berdua gini." memandang pak daniel dengan lesu gak semangat.
Iren sebenernya pengen pulang tapi,ia sudah janji dan gak mungkin ia ingkarin gitu aja. Iren gak mau temen temennya kecewa karena dia.
" loe gak makan ren? " tanya dinar didepannya.
" oh,enggak ah. Udah kenyang " berbohong padahal dia sendiri pengen makan juga.
Biar temen temennya gak curiga dia lagi gak enak badan, ia mencoba untuk bermain game di ponselnya. Ketika nanti sudah dipertengahan jam ia akan pamit pulang.
Ketika sudah sampe Dipertengahan jam yang ditentukan iren, ia pamit pulang dengan beralasan ia akan ngapalin pelajaran.
Pukul 19.30
" Guys, gue pulang duluan yah. Ada ulangan besok, pengen ngapalin gue. Bye." berdiri sambil tersenyum manis." ouh ya udah.. Hati hati ya ren " jawab ratna temen deketnya sewaktu kelas 10. Iren berjalan keluar cafe mengarah ke jalan perumahannya yang gak jauh dari cafe
" apa enggak papa, renita jalan sendiri? " tanya pak daniel dalam hati.
" semua, saya pulang dulu ya.. Kasian ibu saya sendiri di rumah. " mendadak pulang setelah iren pamit pulang sekitar 5 menit yang lalu.
" oke oke pak... See you pak.. " kompak semua.
" see you too " jawab pak daniel membuka pintu cafe.
Pak guru nyusul renita, saat itu renita sedang menyebrang. Mata renita hanya melihat kedepan tidak melihat kekanan maupun ke kiri akibatnya Mobil melaju kencang, renita tidak melihatnya. Pak daniel langsung menarik tangan renita dengan cepat. Iren terkejut ada yang menariknya, saat ia melihat ke belakang. Ternyata pak daniel,... lagi dan lagi ia sudah menyelamatkannya dari apa pun itu. Pak daniel seperti malaikat penolong renita.
" apa kamu mau nyari mati?! " pak daniel memarahi iren karena ia tidak melihat mobil segede itu melaju dengan kencang." hah? " masih bingung.
" kamu gak liat apa, tadi ada mobil yang mau nabrak kamu. " masih memegangi lengan iren.
" gak pak ". Ia menggelengkan kepala dengan sangat enteng tanpa rasa bersalah.
" udah sana pulang, muka kamu pucet tuh..makanya minum obat. " melepaskan tangannya dari lengan iren.
Pak daniel menyetopkan taksi, iren hanya terheran sama pak daniel. Ia merasa ada yang aneh dengan sikap pak daniel saat pertama ketemu.
Kenapa pak daniel kayaknya deket banget sama gue sedangkan yang lain enggak?
Kata kata itu tiba tiba aja muncul di otaknya, apa itu tanda kalau pak daniel sudah sangat menyukai iren?.
Apa karena kemarin gue pasien pertama dia.
mungkin aja sih, maklumlah pasien pertama masih dijaga jaga.
#kaya hati eaaa... 😅
KAMU SEDANG MEMBACA
Love And Forever
Teen FictionBagaimana ceritanya jika seorang remaja bertemu dengan seorang guru inggris sekaligus dokter di rumah sakit Yang sangat perhatian kepadanya?. Remaja yang begitu keras kepala bisa jatuh cinta kepadanya hanya dengan perhatiannya. Dia ingin memili...