Tepat pukul 21.30, mereka sudah sampe di rumah iren. Iren masih tertidur pulas di mobil, pak daniel gak tega membangunkannya. Ia takut iren gak bisa tidur lagi setelah ia bangunkan, pas banget seperti itu bu alexa mamahnya iren datang.
" eh, nak daniel... Sudah sampe? Ayo masuk. " menyuruhny masuk ke rumahnya.
" gak usah tan, udah malem juga.. Saya shift malem hari ini. " menolak dengan pelan.
" ouh gitu? Ya sudah, iren mana? Kok gak keliatan. " tengok sana sini mencari iren.
" iren tidur tan, gak tega saya banguninnya. " ucapnya membuka pintu mobil.
" oh tidur? Ya udah kamu bawa ke kamarnya aja, bisa kan? " meragukan pak daniel.
" bisa tan " pak daniel pun berjalan dan membuka pintu tempat iren tertidur. Segeralah ia bopong ke kamarnya, mamahnya hanya mengikutinya dari belakang.
Iren gak kerasa kalau dirinya dibawa ke kamarnya, dengan pelan pelan pak daniel menaruhnya di kasur iren yang masih rapih, ia pun menyelimutinya dengan hati hati.
Pak daniel melanjutkan jalan keluar kamar, bu alexa mengawasinya dari jauh.
" terima kasih ya nak daniel. " ucap bu alexa yang menatap pak daniel berhenti di depannya." iya tan, sama sama. Saya mau balik ke rumah sakit dulu ya tan. " pamitnya tanpa terburu buru.
" oke oke.. Hati hati di jalan ya nak daniel " pak daniel selalu salim kepada mamahnya iren.
Pak daniel turun kebawah, dan segara pergi dari rumah iren. Begitu juga bu alexa yang pergi ke kamarnya untuk tidur juga.
********
*********
********
Hari ke-1Pada pagi harinya, iren bangun dari tidurnya. Iren baru sadar, ia sudah berada di kamar. Ia agak kebingungan, ia coba mengingat ingat kembali.
" apa pak daniel membawa gue ke kamar? Tapi, gak mungkin eh, mungkin aja sih. " ucapnya sedikit bingung." ya udahlah, aku mau lari pagi dulu "
Beranjak dari tempat tidur langsung ke kamar mandi untuk cuci muka dan gosok gigi.Iren berencana untuk lompat tali di depan rumahnya, biar tambah tinggi aja menurutnya. Iren segera melaksanakannya, ia mengganti baju dengan baju olahraga adidas. Ia turun dari kamarnya dan menemui mamahnya yang sedang sarapan pagi dengan nasi goreng.
" rey? Ayo makan " ajaknya melihat iren berjalan." nanti mah, reyang mau olahraga dulu.. Mumpung masih jam 6 kurang 15 " ucapnya mengambil lompat tali di halaman rumah.
" oke oke, jangan cape cape ya rey " ucap mamahnya yang meneruskan makannya.
" oke mah " iren keluar rumah dan berkeliling rumahnya sambil lompat tali beberapa kali. Cukup susah untuknya, karena baru pertama kalinya lagi untuk memulai lompat tali ini.
Selepas sarapan, bu alexa langsung berangkat kerja takut macet di jalan. Maklumlah namanya jakarta udah jalan pagi masih aja macet, bikin telat masuk kerja.
" 1,...2,....3,... " iren terus menghitungnya sampai angka 10. Iren masih semangat melakukannya, udaranya masih seger makanya ia giat melakukan lebih lama lagi. Iren terus memutari rumahnya hingga akhir hitungan 30, walaupun berlari sambil lompat tetep aja cape.
" udah ah pulang, cape banget sumpah dah " ia berhenti lompatnya dia lanjutkan dengan jalan santai untuk sampai dirumah.
Sayangnya, iren gak bisa sarapan bareng mamahnya karena pas iren sampe mamahnya sudah berangkat kerja. Walaupun sedih tapi, iren memakluminya. Sebelum makan, ia pergi ke halaman belakang untuk memberi makan kucing ikan di dapur. Ia juga memberi minum air putih yang masih fresh untuk kucingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love And Forever
Teen FictionBagaimana ceritanya jika seorang remaja bertemu dengan seorang guru inggris sekaligus dokter di rumah sakit Yang sangat perhatian kepadanya?. Remaja yang begitu keras kepala bisa jatuh cinta kepadanya hanya dengan perhatiannya. Dia ingin memili...