Eh, bener kata iren.. Benar benar aneh dan terjadi. Mamahnya menyuruh iren memakai dress hitam dengan pita putih dipinggangnya. Iren bingung dengan mamahnya karena baju itu harus ia pake malem itu juga.
" buat apa mah? Kita mau kemana emangnya? " ucap iren bingung melihat mamahnya sibuk mencari aksesoris." kita mau ke restoran, kita makan disana ya? " ucap mamahnya.
" tapi, kok pake baju begini sih mah? Rey, bingung jadinya. " mengangkat angkat bajunya.
" pake ajalah. Kamu dandan secantik mungkin, mamah mau dandan juga. Mamah tunggu di bawah 20 menit lagi. " mamahnya langsung cabut keluar kamar.
Iren terpaksa memakainya daripada mamahnya marah dan kecewa berat mendingan ia terpaksa dress itu.
Setelah dipake dressnya, iren kebingungan merias wajah dan rambutnya. Iren gak mau ambil pusing, ia cuma memakai bedak, lipstik pink dan mascara. Simple dan natural menurutnya, selanjutnya rambutnya ia gerai dan memakai jepit rambut di sisi kanannya.
" sudah " ia berdiri dan memutari badannya. Ia pun sudah siap, iren keluar kamar sebelum 20 menit.
Mamahnya pun terlihat rapih saat keluar kamar, tentu saja ia memakai baju kesukaannya.
" sudah siap? " ucap mamahnya yang masih jalan ditangga." udah " ucapnya yang masih mencurigai mamahnya.
" ya udah ke mobil sana, mamah mau ngomong sama bi lina dulu " sampai juga ia akhirnya dibawah.
" oke mah " iren lanjut berjalan lagi, mobilnya pun sudah siap jalan.
Sampai di dalem mobil, iren pusing mencari jawabannya.. Menurutnya, iren harus berhati hati sekarang dengan mamahnya.
" ini ada apa sih? Aneh banget mamah.. " dalam hatinya.
Iren pun kepikiran untuk membujuk supirnya untuk kasih tau ada apa dengan mamahnya.
" pak, pak? " memukul mukul pundaknya sambil berbisik bisik." mamah sebenernya lagi sembunyiin apa sih? Pasti bapak tau, kan? " berhati hati takut mamahnya dateng.
" gak tau non, saya cuma disuruh nganter nyonya sama non ke restoran " jawab supirnya dengan cemas.
" masaaa? Aku bakal kasih pak wawan uang 300k kalau bapak mau kasih tau saya. Gimana? " menawarkan sejumlah uang.
Saat seperti itu, tiba tiba bu alexa dateng dan langsung masuk mobil.
" eh nyonya? Udah siap? " tanya supirnya kaget dengan kedatangan majikannya." udah, jalan pak " perintahnya.
" ya elah, gagal deh. Padahal dikit lagi, pak wawan membocorkannya " ucapnya dalam hati dengan kesal karena kecurigaannya masih belum selesai.
Iren tetep santai di depan mamahnya walaupun ia sedikit kaget dengan kedatangan mamahnya secara tiba tiba, ia juga sudah siap untuk apa yang akan terjadi dengannya hari ini.
Pukul 7 malam di italian Restaurant. Iren dan mamahnya keluar dari mobil, mereka pun masuk ke dalam.
Mata iren langsung tertuju pada bangku nomor 7, ia melihat ada pak daniel dan orang lain yang iren gak tau siapa." Assalamualaikum... " ucap mamahnya yang sudah sampe di bangku nomor 7. Iren sudah merasa kalau ia akan pergi duduk di meja itu sejak turun dari mobil.
" Wa'alaikumssalam... Eh tante. Duduk tan. " pak daniel seperti biasa ia salim dulu ke mamahnya iren.
Iren tanpa basa basi langsung berbalik badan." tuh, kan.. Gak enak perasaan gue dari tadi. Bener, kan? Hfft... Apa lagi sih ini?, penderitaan gue kapan selesai dah. " ucap iren berbicara dengan nada sangat kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love And Forever
Teen FictionBagaimana ceritanya jika seorang remaja bertemu dengan seorang guru inggris sekaligus dokter di rumah sakit Yang sangat perhatian kepadanya?. Remaja yang begitu keras kepala bisa jatuh cinta kepadanya hanya dengan perhatiannya. Dia ingin memili...