Hari Perpisahan Sekolah
Hari yang ditunggu tunggu telah tiba dengan cepat. Iren pergi ke perpisahannya dengan balutan kebaya sederhana namun ia tetap cantik di depan umum. Pak daniel sudah berada di sekolahnya dengan memakai jas hitam sejak tadi pagi. Semua siswa sudah duduk di kursi yang sudah
disiapkan panitia,iren pu duduk bareng dengan ana sahabatnya. Ana tampak cantik dengan kebaya berwarna pink muda,ia juga tak kalah cantiknya dengan iren.
Waktu acara pun dimulai, dari adat pernikahan betawi sampai acara penampilan dari kelas 10 dan 11.
Iren berfoto foto dengan seluruh teman temanya, hingga akhirnya laper dan pergi ke kantin.Saat berada di tempat kantin, iren tidak sengaja bertemu pak daniel.
" lumayan juga pak daniel " melihat dari kaki sampai ujung kepala." cantik banget iren " mereka jadi tatap tatapan.
Iren pun mengalihkan pandangan dengan makanan yang ada diseberang nya. Pak daniel lanjut jalan lagi ke ruang guru, ia akan mengambil kameranya yang baru ia beli kemarin.
Ia akan memotokan seluruh kegiatan yang ada disana, ia pun mulai sepertinya mulai iseng.
Iren dan ana telah balik dari kantin dan duduk di depan ruang kelasnya.
Sempet sempetnya, pak daniel diem diem mengambil foto iren yang lagi foto, tersenyum atau apa pun.Kejadian itu diketahui temen pak daniel yang menegurnya karena tidak mengambil foto yang sedang berlangsung.
" hmmm.. Lagi foto siapa itu? " guru kesenian mendadak dateng." eh, enggak enggak. Ini saya lagi fotoin semua kegiatannya. " tidak jadi mengambil foto iren lagi.
" emmm... Masaaa? " gak percaya dengan jawaban pak daniel.
" bener enggak, udah ya saya mau kesana dulu mau ngambil foto kepala sekolah dengan istrinya " pak daniel pun kabur, ia gak mau di tanya terus menerus dengan guru kesenian itu.
Saat diamati lebih detail, guru kesenian akhirnya ia tahu kalau pak daniel mengambil foto salah satu seorang siswa.
" emmm.. Pantes. " mengangguk menegetahuinya.Ia pun kembali ke kegiatannya sendiri. Semua merasa bahagia karena mereka semua lulus dan mendapatkan nilai yang bagus.
Acara pun sebentar lagi berakhir, iren ingin puas puasin disana sekolahnya karena mungkin aja nanti ia gak bakal pernah kesana lagi. Bu alexa sibuk berbincang dengan wali kelas iren yang sekarang.
Waktu tinggal 5 menit lagi, iren serasa ingin menangis saat nanti ia mungkin gak bisa bertemu dengan teman temannya lagi. Air matanya pun jatuh keluar di depan ruang kelasnya, iren berlari ke toilet untuk menghapus air matanya. Ana melihat iren berlari setelah ia menangis, ana ikut menyusuli iren ke toilet.Di depan cermin, iren menghapusnya tapi rasa itu gak bisa ilang. Terlalu banyak kenangan yang ia buat.
" ren? " ana masuk langsung melihat iren menangis." udahlah, kita kan akan bersama selamanya. Kita yakin bakal ketemu lagi,ren. Perpisahan itu gak selamanya ren, emang sih sakit tapi, itu bisa membuat kita tahu bahwa kita sangat menyayangi mereka. Gue juga sebenernya terus menahan tangisan gue, gue gak mau menangis di depan temen kita semua. " ucap ana yang memegang bahu iren.
" susah na, susah. " ucao iren yanvlg masih mengeluarkan air mata lagi.
" gue tahu susah, tapi kita harus kuat. Kuat ren, loe harus kuat. " ana selalu ada saat iren menangis.
" oke, akan gue coba " mengambil tisue dan menghapus air matanya. Ungtungnya aja make up nya yang long lasting dan tahan air kalau gak bisa bisa make upnya luntur dan berantakan.
Dengan wajah tegarnya iren, ia bersiap untuk keluar dan bertemu teman teman mereka semua. Setengah jalan, iren bertemu mamahnya.. Ana pun meninggalkan mereka untuk berdua.
" ada apa mah? " tanya iren.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love And Forever
Teen FictionBagaimana ceritanya jika seorang remaja bertemu dengan seorang guru inggris sekaligus dokter di rumah sakit Yang sangat perhatian kepadanya?. Remaja yang begitu keras kepala bisa jatuh cinta kepadanya hanya dengan perhatiannya. Dia ingin memili...