Pukul 05.30.. Pagi sudah datang dengan cepat. Alarm terus berbunyi di sebelah iren.
PLEK! tangannya mematikan alarm yang terus berbunyi kencang.
" hmmm.... " iren meregangkan tangannya di kasur dan bersiap pergi mencari pekerjaan.Ia pun mandi dengan cepat, ia gak mau telat untuk mencari pekerjaan. Ia juga berharap bisa mendapatkannya dengan cepat.
Ia memakai pakaian kemeja putih dan rok hitam selutut. Dia memandang dirinya didepan cermin panjang dekat lemarinya. Rambutnya ia kepang supaya terlihat rapih ketika diwawancara nanti.
" perfect! " mengambil tasnya dan beberapa berkas untuk lamaran yang sudah ia siapkan kemarin.
Berjalan sedikit dari hotel, iren sengaja berjalan di trotoar supaya ia tahu nanti kalau ada kertas lowongan kerja ditempel. Dengan penih semangat iren terus menyusuri jalan, matanya harus teliti jika nanti ada tanda tulisan lowongan pekerjaan.
Perjalanan sudah lebih dari 1 km tapi, ia belum menemukan sama sekali lowongan itu. Berhentilah dia di supermarket untuk membeli minuman.
" susah juga ternyata.. Apalagi gue sendiri belum lulus SMK. " sambil meminum air mineralnya.
Iren sendiri bingung dan heran dari tadi ia berjalan gak ada satu pun tulisan lowongan pekerjaan disana.
Ia harus berusaha, ia gak mau pulang sebelum mendapat pekerjaan itu.*****
Di perusahaan besar bu alexa
" andien, tolong kamu cancel semua pertemuan saya dengan klien hari ini dan gantikan hari esok. " membereskan dokumen dokumen diatas mejanya." baik bu, ada lagi yang harus saya kerjakan? " memegang dokumen yang telah bu alexa tanda tangani barusan.
" gak ada, saya izin mau keluar dulu. " berdiri dan mengambil tas disamping kirinya.
" oke bu. Saya permisi " berjalan duluan keluar ruangan.
Bu alexa kali ini berencana untuk pergi ke masjid tempat ia membuang anaknya disana. Ia penasaran apakah anaknya mencarinya atau enggak. Ia berharap ada solusi untuk menemukan anaknya, setelah ketemu nanti ia berjanji pada dirinya sendiri tidak akan mengulangi kesalahan dia di masa lalu. Ia menyesal membuang anaknya yang masih kecil dulu.
*****
Pak daniel semakin kesal dengan iren karena gak ada kabar sama sekali. Ia bekerja menjadi gak fokus karena kepikiran dia yang gak tau ada dimana sekarang. Ia mengotak ngatik hpnya siapa tau ada pesan atau telpon dari iren." oh iya! Lupa! "
PRAKK!! memukul meja dengan keras.
Ia melupakan aplikasi yang dikasih ana waktu lalu. Aplikasi yang bisa mencari nomor telpon seseorang. Ia langsung mencarinya, walaupun lama tapi ia akan menunggunya dengan tenang. Ia berharap besar pada aplikasi ini karena satu satunya itu yang bisa melacak nomor hpnya.
Setelah ia melacaknya, akhirnya ia bisa menemukan lokasi iren sekarang. Ia langsung pergi ketempat lokasinya. Membereskan semua dokumen di mejanya baru ia akan pergi menyusul iren.
*******
Pukul 12 siang, waktunya iren makan siang di restaurant kecil kali ini. Walaupun ia makan disana, ia membeli makan yang murah karena takut kedepannya ia gak ada uang buat makan atau membayar tagihan hotel." gimana ini? Gue belum nemuin juga. " melahap makanan yang ia pesan.
Matanya lirak lirik sana sini. Gak sengaja, iren mendengar percakapan dua orang yang gak jauh dari tempatnya.
" cepat, kamu pasang lowongan pekerjaan. Temen kamu reza jadi keluar dari sini. " ucap seseorang yang sepertinya pemilik restoran tempat iren makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love And Forever
Teen FictionBagaimana ceritanya jika seorang remaja bertemu dengan seorang guru inggris sekaligus dokter di rumah sakit Yang sangat perhatian kepadanya?. Remaja yang begitu keras kepala bisa jatuh cinta kepadanya hanya dengan perhatiannya. Dia ingin memili...