Hari ke Empat 🌞

18 2 0
                                        

Burung dan ayam bernyanyi dengan merdu. Itu tandanya Tiva harus segera bangun untuk bergegas ke sekolah. Jam telah menunjukkan pukul 06.30 WIB, ia sudah sangat kesiangan. Rai telah menunggunya sedari tadi, sedangkan Kak Naher sudah berangkat duluan setengah jam yang lalu.

Bergegaslah ia dan juga Rai menuju sekolah dengan menggunakan motor ninjanya itu, dan tidak sempat untuk sarapan. Jadi, ia hanya membawa sedikit saja potongan roti untuk di makannya nanti disekolah.

Jam pelajaran telah dimulai. Semua siswa-siswi disini pun menikmati jalannya materi pelajaran yang disampaikan oleh guru mata pelajarannya masing-masing. Sampai jam istirahat pun berlalu, hingga waktu menunjukkan pulang sekolah pun tiba.

Semua siswa-siswi langsung bergegas pulang. Tak terkecuali dengan Zahra, Clara, Tiva, Bry, Bayu, dan juga Rian. Mereka langsung pergi ke suatu tempat yang biasanya dijadikan tempat bersantai melepas penat, yaitu Cafe Clarissa yang letaknya tidak terlalu jauh untuk di tempuh dari sekolah.

Disana mereka mengobrol kembali soal tadi di kelas, baik yang buruk maupun yang menyenangkan. Sebab mereka terlalu sibuk sendiri kalau sudah ada materi yang membuat mereka pusing.

Ternyata Tiva bergabung dengan mereka berlima sangatlah asik. Semua beban pikirannya jadi hilang ketika bertemu dengan mereka.

Apapun beban yang kita alami, pasti akan hilang ketika sudah berkumpul dengan para sahabat yang selalu ada untuk kita.

" Eh kalian, aku pulang duluan ya. Udah dijemput juga tuh soalnya ", ujar Tiva ketika baru beberapa menit duduk di Cafe sambil menunjuk ke arah luar yang ternyata sudah ada Kak Naher yang menjemputnya langsung dari tempat kuliahnya itu.

" Cepet banget, Tiv. Baru juga nyampe ", ucap Zahra.

" Oh yaudah deh, Va. Kamu hati-hati ya ", sahut Clara.

" Iya, makasih ya semuanya. Aku duluan ", jawabnya dengan melambaikan tangan ke arah mereka.

Segeralah ia keluar dari Cafe tersebut meninggalkan mereka semua.

" Ra, lo kenal sama yang jemput Tiva tadi? ", tanya Rian kepada Zahra ketika Tiva sudah menghilang dari mereka.

" Gak tau gue. Pacarnya kali, gue aja belum tau betul tentang dia, apalagi keluarganya. Secara kan dia anak baru, ya gak langsung gue tanyain soal pribadinya lah ", sahut Zahra sambil mengaduk-aduk minumannya.

" Oh yaudah deh. Nanti lo bisa tanyain kan? ".

" Lo aja sana. Oh, apa jangan-jangaaaannnn..... ", respon Zahra menggantung.

" Dihhh, apaan sih lo. Jangan aneh-aneh. Gua cuma nanya doang ".

" Iya iya bawel ".

#Apapun beban yang kita alami, pasti akan hilang ketika sudah berkumpul dengan para sahabat yang selalu ada untuk kita 🎓

Itu quote untuk cerita kali ini.
Gimana? Ngegantung ya 😅

Sama kaya perasaan kalian nih kayanya 😅

Jangan lupa swipe up 🔝

Jalan Cahaya {SUDAH TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang