2. Black (Perpisahan)

3.5K 423 28
                                    

Please give 🌟 and comment.

(Ps: Play BGM V-Scenery untuk mendapatkan feel yang lebih baik)

.

.

.

Katakan jika kau sakit, katakan jika kau lelah, katakan jika kau ingin menyerah.’

“Oppa...aku tidak bisa tidur”

Seluruh penghuni bumi tengah terlelap dengan sunyinya malam, melepas penat dan istirahat. Namun tidak dengan Lisa. Gadis bersurai coklat itu berdiri, menghampiri kamar oppanya dengan wajah sedih.

“Mau oppa ceritakan bagaimana cantiknya Amsterdam?” Tawarnya.

“Mau! Di Kamarku saja please~” rengeknya dengan wajah imut.

“Minumlah ini sebelum mendengarkan cerita oppa” ujarnya sambil menyodorkan dua butir kapsul untuk lisa, tidak lupa dengan segelas air putih.

Gadis imut itu segera meminum obatnya, lalu menata selimut dan bersandar di bahu oppa. Bersiap untuk mendengarkan cerita dan terlelap bersamanya.

.

어제와 같은 모습으로 내 앞에와 주세요
(Datanglah kepadaku dengan cara yang sama seperti kemarin)

Suhu terasa ekstrim di luar. Butiran salju turun bagaikan confetti, deras sekali. Jelas, semua orang akan memilih berdiam di kamar dengan penghangat ruangan, atau berkumpul dengan keluarga di depan perapian.

Tapi tidak dengan Taehyung. Ia malah duduk di taman rumah sakit, memandangi salju yang menerpa wajahnya. Kulitnya pucat, tubuhnya bergetar. Bahkan beberapa suster memaksanya untuk masuk karena alasan kesehatan, tapi ia menolaknya dengan tegas.

Bukan tanpa alasan Taehyung melakukannya, tapi karena sebuah janji yang mengharuskan ia menghantam dinginnya suhu saat ini. Tangan kanannya menggenggam setangkai mawar hitam yang ia simpan sejak musim gugur. Alasannya mengambil mawar hitam, karena bunga itulah yang ia temukan saat berada di taman. Sesederhana itu? Tentu tidak. Mawar hitam memiliki arti kesetiaan, dan Taehyung ingin membuktikannya.

Degup jantungnya melambat, kondisinya menurun. Sekujur tubuhnya terasa sulit digerakkan. Bahkan sangat susah hanya untuk menolehkan kepalanya. Beku. Taehyung sudah tidak bisa bergerak lagi.

“Taehyung… oppa! Andwae”

Gadis yang ia tunggu akhirnya datang, tepat sekali. Berlari sekuat tenaga untuk Taehyung, dan tergesa-gesa memakaikan jaket tebal dan mengeluarkan hot pack untuk ditempelkan di pipi dan leher lelaki itu.

“Kita harus masuk, ayo oppa kita hangatkan tubuh,” ujar Lisa, bersiap mendorong kursi roda Taehyung.

Lelaki itu melepas tangan Lisa dari pegangan kursi roda, mencegahnya untuk pergi. Ia hanya ingin menetap disini, bersama gadis yang ia sayangi.

“Ayo kita menikmati salju”

“Tapi oppa, kulitmu bahkan terlihat tidak dialiri da-”

“Duduklah didepanku” pintanya.

“Tidak mau. Oppa bisa drop karena suhu dingin ini”

“Anggap saja ini permintaan terakhirku. Tolong duduk disini, sebentar saja”

Deg.

Lisa tidak dapat membantah lagi. Ia duduk di bangku yang dilapisi salju, didepan kursi roda Taehyung. Menatap lelaki itu dengan wajah khawatirnya.

Scenery |Kth| ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang