4. Black (Yang Sebenarnya)

2.1K 278 25
                                    

Please give 🌟 and comment
.
.
(Ps: Play BGM V-Scenery agar mendapatkan feel yang lebih baik)

"Pasien mengalami trauma cukup parah, biasanya disebabkan karena berhadapan langsung dengan kejadian yang mengingatkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pasien mengalami trauma cukup parah, biasanya disebabkan karena berhadapan langsung dengan kejadian yang mengingatkan.”

Suga tertegun, netranya menatap dokter itu tidak percaya.

"Kami sudah mencoba untuk memberikan cairan netralisir pereda overdosis. Sejauh ini kondisinya stabil meskipun pasien belum bisa sadar”

Separah itukah sakitmu, lisa?

.

I still wander wander next story
(Aku berjalan jalan santai, berkeliling tanpa arah yang jelas)

Salju turun bagaikan confetti, deras sekali. Jelas, semua orang akan memilih berdiam di kamar dengan penghangat ruangan, atau berkumpul dengan keluarga di depan perapian.

Tapi tidak dengan mereka, yang lebih memilih untuk menghabiskan waktu bersama. Keduanya memang merencanakan untuk menikmati dinginnya salju, mengukir sebuah kenangan di ingatan mereka.

Berdansa berdua di atas salju yang beku, diiringi dengan lantunan piano yang Taehyung hidupkan dari bluetooth speakernya. Keduanya bergerak harmonis, mengikuti setiap ketukan yang terdengar dari rekaman itu. Sesekali Taehyung memutar badan Lisa, membiarkan rambut coklat keemasan milik gadisnya berkibar dengan indah.
.

“Kyaa! Oppa!”

Pekiknya dari balik pohon, karena Taehyung melemparnya dengan gumpalan bola salju. Namun sang pelaku hanya memberikan Lisa senyuman kotaknya, menunjukkan wajah tanpa dosa. Lisa memasang wajah cemberut, namun hal itu justru membuat Taehyung semakin gemas.

Lisa pura-pura marah padanya, dan dengan cepat ia membuat bola salju untuk membalas Taehyung.

“Hahaha.. rasakan itu!!” Ia memekik kegirangan, saat boneka salju Taehyung yang hancur dibuatnya.

“Yakkk! Sini kau”

Taehyung mengejar Lisa dengan sekuat tenaga, ia akan mengejarnya tanpa ampun. Lisa berlari dengan sesekali memeletkan lidahnya, mengejek Taehyung dengan girang.

Manis sekali, hingga membuat siapapun yang melihatnya akan merasa iri.

“Oppa! Lihat itu!” Seru Lisa sambil menunjuk sesuatu ke arah lain, menipu Taehyung untuk berhenti mengejarnya.

Selagi Taehyung memandang objek itu, Lisa memanfaatkan kesempatan untuk bersembunyi di balik batu besar. Ia menyiapkan segumpal bola salju untuk dilemparkan pada Taehyung.

Namun belum selesai ia membuatnya, Lisa ketahuan dan badannya langsung diangkat oleh Taehyung, lalu didudukkan di atas batu itu. Kedua tangan Taehyung mencubit pipi lisa dengan kuat, membuat sang empu mengaduh kesakitan.

“Sakitt..oppa!”

Taehyung malah tertawa, ia tidak mempedulikan gadisnya yang meringis kesakitan. Baginya, pipi Lisa adalah squishy terlembut yang pernah ada.

Manik hitam pekatnya memandang Lisa, mengamati setiap inchi wajah imutnya. Tetap imut. Walau bagaimanapun, wajahnya tetap membuat Taehyung gemas.

Kedua tangannya beralih menyentuh rahang lisa, lalu perlahan ia mendekatkan wajahnya. Matanya terpejam, lalu bibir tipisnya menyentuh plum Lisa. Gadis itupun ikut memejamkan matanya, merasakan lumatan lembut yang diberikan Taehyung.

Bibir plum gadisnya membuat Taehyung candu, hingga mampu melepas rindu. Jika bisa memilih, ia tidak akan melepas tautan ini dari gadisnya. Ia hanya ingin semua ini abadi, dan nyata.

Lisa teringat sesuatu. Ia berpikir bahwa Taehyung akan melemparinya dengan bola salju setelah ini. Tangannya yang masih memegang gumpalan itu langsung ia lemparkan pada Taehyung, tepat di kepalanya.

Prak

“Hahahaha!”

Lisa tertawa puas saat Taehyung terjatuh karena lemparannya. Ia berhasil menipu Taehyung dengan membalas ciumannya.

Ia tidak bisa membayangkan betapa lucunya wajah Taehyung, namun yang Lisa tertawakan tak kunjung bangkit, Taehyung masih dalam posisi telungkup. Ia tidak bergerak sama sekali. Dan lagi-lagi Lisa berpikiran bahwa Taehyung berakting dengannya. Berpura-pura pingsan.

“Oppa” panggilnya.

Tidak ada respon dari Taehyung, hingga Lisa menghampirinya untuk memastikan.

“Aku tahu oppa sedang berakting” ucapnya dengan menggerakkan tubuh Taehyung.

Tidak ada jawaban.

Hingga Lisa setengah mengangkat tubuh Taehyung, lalu seketika tubuhnya lemas saat melihat darah segar yang tidak berhenti mengalir dari hidung Taehyung.

“Andwae! Oppa..”

Lisa mendudukkan kepala Taehyung di pangkuannya, lalu menepuk nepuk pipinya. Berharap lelaki itu sadar.

“Oppa! Aissh bodoh sekali”

Lisa merutuki dirinya dan sangat menyesal dengan perbuatannya. Ia benar benar tidak tahu jika akan seperti ini.

Tangannya beralih mengecek denyut Taehyung, namun ia hampir tidak menemukannya.

Denyut nadinya melemah.

“Oppa..”

Lisa menangis sejadi jadinya. Ia tidak tahu harus meminta tolong dengan siapa, karena posisi mereka yang tidak memungkinkan untuk mendapatkan pertolongan medis.

“Andwae...”

.

.

.

“Op..pa”

Kepalanya terasa berat, sakit, dan seperti di tusuk ribuan jarum. Netra coklatnya memandangi seisi ruangan, mengingat ingat dimana ia berada. Seingatnya, ia sedang berada di tempat penuh salju.

Untungnya tidak.

Ia bernafas lega, walaupun mimpinya tadi terasa sangat nyata.
.
.
.
Dan semua mimpinya mengungkapkan rasa bersalah Lisa.

Dan semua mimpinya mengungkapkan rasa bersalah Lisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tbc
Next? Vomment Juseyo🤗
©®Alena Syah
.
.
.
.

Udah mulai paham kan cerita ini mengarah kemana? Kalo belum, baca chap sebelumnya deh😆

(Ps: Tetap waspada dengan kalimat yang menggunakan italic dan ikutin terus ceritanya yaaa biar nggak penasaran😘)

Fyi, setiap chapter dengan warna yang sama akan menjawab pertanyaan dari warna sebelumnya.

❌Tolong baca part 21. Explanation Theory untuk membantu mengerti cerita ini❌

Scenery |Kth| ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang