Please give 🌟 and comment
.
.
(Ps: Play BGM V-Scenery untuk mendapatkan feel yang lebih baik)'Aah..aaaaakkh, lepassskann'
Cengkraman semakin kuat, membuat gadis itu kehilangan oksigen. Tangannya yang ringkih itu mencoba melepas cekikan, namun sayang, tenaganya tidak cukup kuat untuk itu.
'Jangan pernah menemui Taehyung!! Kau ingat itu!!'
'Aaaakh..'
Bola matanya terasa ingin keluar akibat cengkraman itu. Ia rasa tidak ada oksigen lagi di paru parunya. Wajah Lisa memucat, menandakan darah yang tidak lagi mengalir kesana.
'Dengar aku!!! Jika kau menemui anakku lagi, akan kutebas lehermu'
Tangan wanita itu mencengkram lebih kuat saat ia mengancam Lisa. Tenaga Lisa melemah, hingga akhirnya ia hanya bisa pasrah.
Ia kehilangan kesadaran, lalu pingsan.
.
.
.'Ia terlalu lemah jika harus dihadapkan dengan kenyataan'
"Taehyung, ini eomma."
Ini sudah memasuki minggu ke 3. Sejak kecelakaan maut itu, Taehyung belum juga sadar. Cedera di kepala yang dialaminya membuat lelaki itu mengalami koma panjang. Belum lagi, kaki kirinya yang sudah putus membuat eommanya terus dihadapkan dengan pemandangan yang menyedihkan.
Tangannya tergerak, mengusap kepala anaknya dengan pelan. Perban yang hampir menutupi separuh kepalanya membuat Taehyung terlihat mengenaskan.
"Ini eomma nak. Tolong bangun"
Air matanya tak kuasa ia tahan. Ia tidak pernah menyangka bahwa takdir sekejam ini, yang tega membuat Taehyungnya nyaris mati.
"Apa mimpimu terlalu indah hingga kau tak sanggup bangun?"
Cukup sudah. Wanita itu terus terusan menangis hingga air matanya mengering. Taehyung, segala harapannya ada pada Taehyung. Ia adalah anak tunggal yang sangat disayangi.
Dan sekarang, Taehyung sudah hancur.
Lihatlah, bahkan tubuh anaknya sudah seperti tulang yang dilapisi kulit. Pucat, bagaikan jasad tak dialiri darah. Bahkan orang orang yang berkunjung untuk melihat Taehyung pun tahu, bahwa hidupnya sudah tidak lama lagi.
"Nak, tolong sadar sekali saja. Eomma ingin melihatmu membuka mata sebelum kau benar benar pergi"
Ayolah, ibu mana yang kuat jika dihadapkan dengan situasi seperti ini? Ia bahkan sempat berpikiran untuk bunuh diri, tidak kuat jika terus seperti ini.
"Tolong, beri eomma kesempatan untuk mengatakan sesuatu untukmu"
Ia menggenggam tangan Taehyung. Dingin, entah karena suhu ruangan atau keadaannya saat ini. Kepalanya menunduk, ia sudah tak punya harapan lagi.
Sekarang juga, ia harus menyadari bahwa Taehyung akan pergi.
Bahkan dokter mengatakan harapan hidupnya hanya mencapai 3% dalam waktu yang tidak lama. Bergantung pada alat alat medis yang entah sampai kapan dilepas.
Seketika netra wanita itu beralih pada sebuah objek yang terlihat dari kaca pintu. Ia memicing, memfokuskan pandangannya pada objek itu. Yang ia lihat adalah seorang gadis berponi dan berambut pirang.
Kalian pasti tahu, ia adalah Lisa.
.
."Bisa tunjukkan dimana ruang eksekutif 1?"
"Di ujung lorong, belok ke kiri"
"Kamsahamnida"
Gadis itu memajukan kursi rodanya menuju arah yang ditunjukkan oleh suster. Sambil menyusuri lorong itu, pandangannya berpendar mencari seseorang dengan wajah khawatir.
'Oppa..oppa'
Hatinya terus memanggil Taehyung. Ia tidak bisa jika hanya diam dan menunggu kabar, hingga Lisa memutuskan untuk pergi menemuinya.
Degup jantung berubah cepat saat ia sudah mendekati ruang eksekutif 1, tempat Taehyung dirawat intensif.
Sebentar lagi, Lisa akan menghadapi kenyataan.
Dan ia harus menerima apapun yang terjadi.
Tap
Kursi rodanya terhenti. Kepalanya naik, mengintip sesuatu dari luar kaca. Dan yang ia lihat adalah dua orang yang terlihat seperti ibu dan anak. Lisa yakin, itu adalah Taehyung dan eommanya.
Satu hal yang membuat Lisa takut.
Gadis itu termenung sambil terus menatap Taehyung yang ada di dalam.
'Kakinya.., kakinya tidak ada'
Bibirnya membuka, menganga saat menyadari bahwa lelaki itu tak lagi memiliki kaki. Lisa benar-benar terkejut, hingga ia berpikir bahwa ini semua hanyalah mimpi. Badan ringkihnya terasa lemas tak berdaya.
'Ini tidak nyata, tidak mungkin!'
Ia menunduk. Jantungnya semakin cepat berdetak, hingga Lisa tak sadar bahwa air matanya sudah mengalir. Ia terisak, tak kuasa menahan air mata yang membuatnya sesak. Tidak kuat jika harus menerima kenyataan sekejam ini.
'Oppa..'
Lisa menutup mulutnya, air matanya terus meleleh dan membasahi pipi. Ia terlalu lemah jika harus dihadapkan dengan kenyataan.
Cklek
Pintu ruangan terbuka, membuat gadis itu sedikit kaget. Ia menengadah, melihat seseorang yang membuka pintu itu.
Deg.
Tatapan itu. Menusuk, mendalam, dan mematikan. Membuat Lisa seketika kehilangan nafas, padahal selang oksigen itu masih menempel di hidungnya.
"Mencari siapa? Taehyung?"
Ucapan itu terlontar dengan begitu ketus. Seketika keadaan menjadi panas. Wanita itu, berdiri di hadapan Lisa dengan kedua tangan yang melipat di depan dada. Ia tahu apa yang harus dilakukan sekarang. Berbalik, pergi dari sini.
"Jeongmal mianhamnida"
Lisa menundukkan kepala, memberi hormat kepadanya. Lalu tangannya menggerakkan kursi roda dan bersiap pergi. Namun seketika wanita itu mengejarnya, membuat Lisa merasa takut.
Grep
Kursi rodanya berhenti begerak. Tangan wanita itu menahannya, menghambat Lisa untuk pergi. Gadis itu menunduk, ia benar-benar merasa takut saat ini. Bayangan kelamnya kembali berputar di kepala, mengingatkannya pada sisi jahat seorang eomma Taehyung.
"Kau ingat kan?"
Gadis itu menunduk, mengangguk perlahan. Ia tahu, sesuatu buruk akan menimpanya.
Ini adalah kenyataan yang kelam.
Tbc
Next? Vomment Juseyo🤗
©®Alena Syah
.
.
.
Ps: ikutin ceritanya terus yaa biar nggak penasaran😘Part ini mengungkapkan alasan Lisa lari saat melihat Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scenery |Kth| ✓
FanfictionTaehyung memandangi gadis itu, tatapan mereka bertemu. Tanpa arti, namun segalanya terasa terhenti. Lelaki itu tidak terlalu ingat dengan Lisa, tapi ia yakin sudah mengenalnya. ©®Alena Syah Start: 6 Feb 2019 #1scenery 19-02-2019 #2 btspink 28-03-201...