12. Dear Taehyung

860 132 10
                                    

Please give 🌟 and comment.
.
.
(Ps: Play BGM V-Scenery untuk mendapatkan feel yang lebih baik)

"Tidak peduli dengan keadaanmu, aku hanya meminta ganti rugi atas biaya operasi anakku. Dengar?"

"Aaa..akhh"

Ia benar benar tidak dapat bernafas untuk saat ini. Selang oksigen yang menempel di hidungnya seakan tidak memberi udara sedikitpun.

"Kutunggu setoranmu setiap awal bulan"

Wanita itu melepas cekikannya, dan berlalu meninggalkan Lisa.
.
.

Musim gugur, 5 tahun kemudian.

Langit senja dan daun yang berjatuhan terlihat saling melengkapi. Gadis yang masih berseragam itu melompat kecil dengan satu kaki, tertatih menyusuri koridor yang sepi. Seharusnya ia sudah pulang, namun ekskul seni tambahan di sekolah membuatnya pulang lebih lama.

Ia terus berjalan dengan tongkat yang ia apit di ketiak. Perlahan, sesekali meringis menahan sakit. Jangan khawatir, ia sudah terbiasa dengan ini. Dan kabarnya, sebentar lagi ia akan dipakaikan kaki palsu.

Semangat gadis itu memang patut di acungi jempol, ia tidak takut jika harus menggunakan tongkat ke sekolah. Ia tetaplah Lisa yang periang dan murah senyum, tidak ada yang berbeda.

Hanya saja, Lisa begitu pandai menutupi masalahnya.
.

.

Gadis itu menggelar tikar dan meletakkan sebuah toples disana. Orang orang yang melihat itu segera datang dan mengerubunginya, tidak sabar untuk melihat pertunjukannya.

Dia, Lalisa Manoban.

Tuntutan ganti rugi membuatnya bekerja keras hingga tak kenal waktu. Ia tak ingin merepotkan siapapun karena hal ini, karena itu Lisa memutuskan untuk mencari uang sendiri.

Meskipun ia tahu hasil yang ia dapatkan tidak seberapa, namun setidaknya ada usaha untuk itu.

Tidak peduli dengan badannya yang terlihat semakin kurus, yang terpenting sekarang adalah uang. Mungkin dari kalian ada yang kasihan dengan nasibnya, namun jangan khawatir. Lisa melakukan hal ini atas keinginannya sendiri. Dan ia sudah pasti enjoy dengan ini.

Tanpa nyanyian, hanya ada instrumen yang ia mainkan. Dan Lisa bersyukur karena orang orang menyukai pertunjukannya.

"Uri Lisa saranghaeyo!"

Beberapa dari mereka menyorakkan namanya dengan meriah, ada juga yang hanya memberikan love sign untuk Lisa. Orang orang pun bergantian meletakkan uang mereka di toples miliknya hingga penuh. Lisa bahagia, ia melakukan hal ini tanpa ada penyesalan sedikitpun.

Selesai, sekarang ia akan membereskan barangnya dan bersiap pulang. Namun seketika ia merasakan suatu hal ganjil, seperti sebuah tatapan dalam yang tertuju untuknya. Gadis itu menerawang, mencari dari mana tatapan itu berasal.

'Tap'

Seorang lelaki tengah menatapnya dari bawah pohon, duduk di atas kursi roda. Tatapan itu..., hal yang membuat Lisa candu. Tatapan yang mampu membangkitkan ingatan masa lalu.

Lisa tertegun, ia tidak dapat mengalihkan pandangannya. Tanpa arti, namun segalanya terasa terhenti. Pikirannya menerawang pada masa dimana ia masih bersama lelaki itu, kebahagiaan yang tak lagi ia rasakan saat ini.

Bersamanya, ia terus mengukir memori indah di dalam ingatan. Hingga sulit sekali untuk melupakan.

Berlangsung selama beberapa saat, lalu otaknya terhenti. Ingatan buruk itu tiba tiba datang menghantui. Cekikan, ancaman, dan kekerasan. Semua itu berputar putar di kepalanya, hingga rasa takut yang berlebihan mulai merasuki jiwa.

Jantungnya memompa dengan cepat, nafasnya terasa sesak. Cairan bening itu jatuh tanpa ia sadari, mengalir di sela pipi. Segalanya terasa menyedihkan bagi Lisa.

Kakinya mundur beberapa langkah, bersiap untuk pergi. Ia tidak bisa jika terus seperti ini. Hingga tatapan mereka terlepas, Lisa berlari pergi.
.
.

"Aaaaarghhhh"

Bau obat telah memenuhi ruangan, butir butir yang berserakan itu menandakan frustasi yang amat dalam. Obat penenang, suntik racun, bahkan narkoba ia gunakan. Nafasnya tersengal, jantungnya berdetak tidak karuan.

Dan mulutnya sekarang mengeluarkan buih.

Mimpi itu lagi, memperlihatkan Taehyung yang mati. Selalu seperti itu, membuat gadis itu terlalu takut untuk menutup mata. Menghantam dinginnya salju, kepala yang mengeluarkan darah saat ia lempari salju, dan kecelakaan karena jalanan yang licin. Seakan akan semua tragedi ini disebabkan oleh dirinya.

Perasaan itu terus muncul, perasaan yang selalu membuat Lisa menyalahkan dirinya. Seakan akan ia adalah penyebab tragedi kecelakaan maut 4 tahun lalu. Yang membuat ia menyiksa diri, tidak kuat jika harus menghadapi semua ini.

"Lisa.."

Lelaki itu berdiri didepannya dan memanggil Lisa. Ia berjalan mendekat, lalu mengusap kepala gadis itu. Menatapnya dengan sendu, seakan mengerti dengan keadaannya yang pilu.

"Jangan takut untuk melihatku, kumohon.."

Bulir air itu lagi lagi mengalir. Gadis itu mengeratkan tangannya, memeluk kedua lutut di pojok kamar. Trauma berlebihan itu kini telah merasuki dirinya.

Sekarang Taehyung berjongkok di hadapan Lisa.

"Ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu"

Kepalanya terangkat tanpa mengatakan sepatah katapun dan menatap sosok Taehyung yang tersenyum padanya. Menampakkan ekspresi wajah yang penuh tanya.

"Tapi tidak disini. Temui aku di rumah sakit"

Berada dibawah pengaruh obat membuatnya memunculkan sosok imajinasi, yaitu Taehyung.

Dan sekarang sosok yang semu itu telah menghilang.
.
.

Am i have to lose you too?
(Haruskah aku kehilangan dirimu juga?)

Dear Taehyung,
Melihatmu seperti itu sungguh menyiksaku. Ini sudah tahun ke empat sejak kecelakaan itu, namun kau masih saja bergantung pada kursi roda.

Taehyung, aku tahu kata 'Maaf' tidak berarti apapun untuk sekarang ini. Kehidupan setelah kecelakaan terasa begitu rumit, hingga aku tidak mengerti harus bagaimana lagi. Setelah kecelakaan yang merenggut nyawa Appa dan Eomma, kini aku harus menerima kenyataan bahwa aku kehilangan oppa juga.

Kehilangan kebahagiaan yang selalu oppa berikan.

Kehilangan kebahagiaan yang selalu oppa berikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tbc
Next? Vomment juseyo🤗
©®Alena Syah
.
.
Part ini mengungkap jawaban kenapa lisa ngamen di part 1 dan ketakutan Lisa yang ada di part 3. White (Tidak Terduga)

Scenery |Kth| ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang