Sedari pagi keadaan kantor sudah heboh dengan berita tentang kabar Abimanyu yang sudah resmi berpacaran dengan Dara Adiva, apalagi pagi ini mereka datang ke kantor bersama. Tanpa peduli dengan pandangan orang-orang di kantor itu mereka melangkah sambil bergandengan tangan dengan mesra.
Tika mendengus keras saat dia baru saja duduk di kursinya. "Kalian udah dengarkan kabar yang lagi heboh itu?" tanya Tika menoleh pada rekan satu divisinya.
"Kabar apaan?" tanya Wahyu yang selalu telat mengetahui gossip terhangat di kantor mereka.
Tika memutar bola matanya jengah. "Mas Wahyu kudet banget sih, kantor kita udah heboh gini masa' gak tau. Itu loh kabar soal Pak Abi udah resmi jadian sama Dara. Ck, makin tersingkirkan aja deh tim kita kalau Dara udah jadi pacarnya Bos"
"Oh soal itu, tenang aja. Kita gak bakal saingan lagi sama Dara soalnya dia udah naik jabatan jadi Manager Keuangan" kata Wahyu.
"Gila, kencang banget nepotismenya. Baru jadian udah langsung naik jabatan. Gak sekalian aja tu jadi wakil bos" ketus Tika yang entah kenapa memang tidak menyukai Dara sejak dulu. Menurutnya Dara penuh kepalsuan dan tidak bisa bersaing secara adil.
"Guys, kita di panggil buat briefing sama Bu Dara" kata Eko memberitahu mereka.
"Briefing soal apa?" tanya Dewi.
Eko mengangkat bahu. "Mau ngasih petuah kali kan udah naik jabatan"
Dengan malas mereka pun bangkit dari tempat duduk masing-masing.
"Kamu gak apa-apa?" tanya Dewi berbisik.
Senja yang sejak tadi diam, berusaha tersenyum lalu mengangguk tapi Dewi tau jika senyuman yang Senja perlihatkan adalah senyuman palsu. Dewi tau jika Senja menyukai Abimanyu sejak masih kuliah dulu, pastilah kabar tentang hubungan Dara dengan Abimanyu membuatnya sedih. Dewi merangkul pundak Senja, memberikan semangat pada Senja yang sudah dia anggap sebagai saudaranya sendiri.
Wajah Dara tampak begitu angkuh saat memberikan briefing. "Saya harap kali ini Tim 2 bisa bekerja lebih baik lagi dan memberikan hasil kerja yang memuaskan untuk perusahaan kita. Jangan hanya selalu tim 1 yang di buat sibuk" sindirnya.
"Baik Bu" jawab mereka berusaha sopan walau dalam hati tentu sangat kesal.
Saat briefing usai, Dara memanggil Senja keruangannya untuk bicara empat mata.
"Kamu sudah dengarkan tentang hubunganku dan Abimanyu?" tanya Dara.
Senja hanya mengangguk, tidak mengerti maksud Dara menanyakan hal itu padanya.
"Bagus, jadi mulai sekarang lupakan Abimanyu karena dia sudah jadi milikku" tekan Dara.
Mata Senja membelalak mendengar perkataan Dara.
Dara tersenyum sinis menatap Senja. "Aku tau kamu menyukai Abimanyu sejak kita masih kuliah dulu, tapi kamu harus sadar jika Abimanyu hanya mencintaiku begitu pula aku. Jika kamu memang masih menghargai hubungan persaudaraan kita maka lupakan Abimanyu. Jangan pernah berpikir kamu bisa memilikinya"
Senja teringat kejadian saat di tangga darurat ketika dia melihat Dara bersama Gino, pertengkaran mereka yang berakhir dengan ciuman keduanya. Apakah Dara sedang bermain api sekarang? Berselingkuh?
"Kuharap kamu gak meniru ibumu yang menggoda pria yang sudah memiliki pasangan" sindir Dara.
"Jangan menghina Mamaku Dara!" tegur Senja memperingatkan.
"Aku gak menghina, Cuma bicara fakta" sahut Dara enteng sambil mengangkat bahu.
Saat Senja ingin kembali menjawab perkataan Dara tiba-tiba saja pintu ruangan kerja Dara terbuka dan sosok Abimanyu masuk keruangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU BUKAN WANITA JALANG ✔️(DITERBITKAN)
ChickLitHidup sebagai putri seorang mucikari membuat Senja Kirana sering kali mendapat hinaan dari orang-orang di sekitarnya tapi dia berusaha tabah dan ikhlas menjalani kehidupannya. Senja tidak malu memiliki ibu seperti Puspa walau dia tidak menyukai prof...