Hampir semua orang di kantor mendapat undangan dari Dara untuk menghadiri acara ulang tahunnya yang akan diadakan di kediaman Usmadi, Senja juga mendapat undangan itu membuat gadis manis itu menatap lama undangan yang ada di tangannya. Berpikir apakah dia akan datang atau tidak.
"Mikirin apa sih seriusa amat" Dewi menyenggol lengan Senja.
"Kayaknya aku gak datang deh ke acara ulang tahun Dara" kata Senja.
"Loh kenapa? Kita harus datang dong apalagi sekarang dia udah jadi Manager kita, jangan Cuma karena patah hati kamu jadi menghindar gitu" ujar Dewi.
Senja menghela napas berat. Masalahnya bukan hanya perkara patah hati, jika dia menghadiri acara ulang tahun Dara yang diadakan di kediaman Usmadi itu artinya dia akan kembali menginjakkan kaki di rumah itu, rumah yang sudah bertahun-tahun dia tinggalkan dan tidak hanya itu. Dia pun akan bertemu lagi dengan keluarga Ayahnya yang selama ini tidak pernah peduli padanya dan juga Puspa apalagi semenjak kematian Panji.
"Pokoknya kamu harus datang Senja" titah Wahyu yang tiba-tiba sudah berdiri di samping meja Senja. "Semua anggota Tim 2 harus hadir, kita harus menunjukkan kekompakkan kita, gak terima alasan pokoknya"
Senja hanya bisa pasrah menerima keputusan ini, dia tidak punya alasan menolak dan kalau pun ada, dia tidak bisa mengatakannya secara jelas pada teman-temannya.
***
Senja sudah siap dengan dress selutut berwarna pastel, rambutnya dia gelung dan membiarkan beberapa helai anak rambutnya terurai, dia hanya memakai make up tipis membuatnya tampak cantik alami.
"Kamu mau kemana?"
Senja terjengkit kaget saat mendengar suara Puspa di belakangnya. "Mama kok tumben jam segini udah pulang?" tanya Senja heran karena jam segini biasanya Puspa masih berada di rumah bordil.
"Ada yang ketinggalan" jawab Puspa, wanita cantik itu memperhatikan penampilan Senja. "Kamu belum jawab pertanyaan Mama tadi, mau kemana?"
"Senja di undang ke ulang tahun teman kantor Ma" jawab Senja.
"Cewek apa cowok?" tanya Puspa.
"Cewek kok Ma, dia Manager di kantor Senja" Senja sengaja tidak mengatakan jika dia akan menghadiri acara ulang tahun Dara karena pasti Puspa akan melarangnya untuk datang apalagi jika Puspa tau pestanya diadakan di kediaman Usmadi. Rumah yang sudah mereka tinggalkan bertahun-tahun yang lalu.
Puspa menatap Senja dengan tatapan menyelidik, membuat Senja gugup dan memalingkan wajahnya tidak berani menatap Puspa.
"Senja pamit dulu ya Ma, takut kemalaman"
Lama Puspa diam hingga akhirnya dia menggangguk. Senja mencium punggung tangan Puspa. "Jangan kemalaman pulangnya, hati-hati" pesannya pada putri kesayangannya itu.
"Iya Ma, Senja pergi dulu"
Puspa memperhatikan Senja yang sudah masuk ke dalam taksi online yang dia pesan tadi sambil bersidekap kedua tangannya di depan dada.
"Rupanya Dara sudah naik jabatan jadi Manager" desis Puspa yang mengetahui siapa sebenarnya teman kantor Senja yang sedang berulang tahun itu. Tentu saja dia tau jika hari ini adalah ulang tahun Dara karena dulu saat Panji masih hidup, dia akan selalu sibuk mengajak Puspa mencari kado untuk ulang tahun Dara. Meski sudah lama berlalu tapi Puspa tidak pernah melupakan satu kenangan pun yang pernah terjadi di kediaman Usmadi termasuk penderitaan yang dia alami di sana.
Puspa tau jika sebenarnya Senja merindukan keluarga Ayahnya itu hanya saja dia takut jika hal itu akan membuat Puspa sedih. Puspa bukannya ingin memisahkan Senja dari keluarga Ayahnya hanya saja mereka sendiri yang tidak ingin menerima Senja sebagai keluarga, Puspa tidak ingin jika Senja sedih karena penolakan keluarga Usmadi. Cukup dirinya saja yang merasakan penolakan itu, jangan putrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU BUKAN WANITA JALANG ✔️(DITERBITKAN)
ChickLitHidup sebagai putri seorang mucikari membuat Senja Kirana sering kali mendapat hinaan dari orang-orang di sekitarnya tapi dia berusaha tabah dan ikhlas menjalani kehidupannya. Senja tidak malu memiliki ibu seperti Puspa walau dia tidak menyukai prof...