Pesta ulang tahun Bening telah selesai tapi keluarga Supriono masih berada di Jakarta untuk beberapa hari lagi. Mereka jarang bisa berkumpul bersama tentu saja ingin lebih banyak menghabiskan waktu untuk melepas rindu. Kemarin Seruni mengajak Sashi pergi ke kantor Bayu setelah Supriono mengatakan jika Sashi ingin sekali pergi ke gedung tinggi seperti kantor Bayu, hanya Senja dan Puspa yang tidak ikut pergi, mereka menitipkan Sashi bersama Tuti dan Supriono.
Seruni dan Bayu bergabung dengan keluarga mereka yang sedang bersantai di ruang keluarga. Seruni mengangguk ketika Bayu menatapnya.
"Ada yang ingin saya bicarakan dengan kamu Senja" ucap Bayu.
"Dengan saya Pak?" tanya Senja heran.
"Iya, Pakdhe dan Budhe sudah menceritakan semuanya tentang kamu. Karena itu saya ingin menawarkan pekerjaan untuk kamu di kantor saya, kebetulan Sekertaris saya sudah mengajukan surat pengunduran diri karena harus ikut suaminya pindah jadi kamu bisa menggantikannya. Sayang rasanya sarjana seperti kamu harus bekerja sebagai buruh pabrik" ujar Bayu menawarkan.
"Tapi Pak, saya gak punya pengalaman apa-apa soal sekertaris. Sebelumnya saya hanya karyawan biasa" jawab Senja.
"Nanti kamu bisa belajar dari sekertaris saya, dia baru akan resmi berhenti minggu depan' jelas Bayu. "Saya juga akan siapkan tempat tinggal untuk kalian di Jakarta" lanjut Bayu. Tentu saja semu ini Bayu lakukan atas permintaan Seruni juga Tuti dan Supriyono. Mereka tau jika Senja memiliki Pendidikan tinggi jadi sangat disayangkan jika hanya bekerja sebagai buruh pabrik padahal dia layak mendapatkan pekerjaan yang lebih layak dari itu, hanya saja mereka tidak sepenuhnya tau apa yang sebenarnya terjadi hingga akhirnya Senja dan Puspa memilih pergi dari Jakarta.
"Terima saja tawaran Pak Bayu ini Senja, Pakdhe dan Budhe bukannya tidak suka kamu tinggal di desa dan bekerja di pabrik hanya saja sayang sekolahmu tinggi-tinggi kalau tidak di manfaatkan. Anakmu juga butuh kehidupan yang lebih layak" ujar Supriyono.
"Tapi saya gak ingin pisah dengan Mama saya Pak"
"Tante Puspa bisa ikut pindah ke Jakarta, saya akan berikan modal untuk membuka usaha. Bagaimana?"
Senja dan Puspa saling memandang, tidak menyangka jika suami Seruni akan memberi bantuan pada mereka. Saat pertama kali bertemu dengan Bayu, mereka sempat berpikir jika Bayu adalah sosok pria sombong, angkuh, galak dan tidak beda jauh dengan keluarga Usman karena sikap Bayu yang cuek, pria itu hanya tampak lembut saat bicara dengan Seruni ataupun anak-anaknya.
"Terima saja tawaran Mas Bayu, Tante,, Senja" bujuk Seruni.
"Iya Tante, disini lebih baik dari pada di desa" Aryo juga ikut membujuk.
"Tolong beri kami waktu untuk berpikir sejenak" pinta Puspa.
"Baiklah, jika kalian setuju, bilang aja ke istri saya biar nanti saya urus semuanya" jawab Bayu.
"Terima kasih Pak Bayu" ucap Puspa.
Bayu hanya mengangguk lalu pamit karena ada beberapa pekerjaan yang masih harus dia selesaikan di ruang kerjanya.
Seruni menggeser duduknya mendekat pada Senja, dia menggenggam tangan Senja. "Terima saja tawaran Mas Bayu, lagipula tinggal di desa Seketi tidak selamanya akan membuatmu bahagia. Orang-orang di desa itu punya pemikiran aneh, akan sulit untukmu nantinya yang hidup tanpa suami dengan memiliki seorang anak" Seruni adalah salah satu korban dari pemikiran picik dan primitif orang-orang di desa Seketi.
***
Puspa menghampiri Senja yang sedang duduk melamun di kamar tamu rumah Seruni dan Bayu. Sashi sedang bermain dengan anak-anak Seruni.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU BUKAN WANITA JALANG ✔️(DITERBITKAN)
ChickLitHidup sebagai putri seorang mucikari membuat Senja Kirana sering kali mendapat hinaan dari orang-orang di sekitarnya tapi dia berusaha tabah dan ikhlas menjalani kehidupannya. Senja tidak malu memiliki ibu seperti Puspa walau dia tidak menyukai prof...