DUA PULUH SEMBILAN

10.6K 2.3K 246
                                    

Sashi memandang takjub melihat keindahan kota Jakarta yang baru pertama kali dilihatnya, maklum saja sejak lahir dia hanya hidup di daerah pedesaan. Hanya sesekali Sashi diajak keluar desa itu pun ke desa tetangga, tidak pernah pergi ke kota. Gadis kecil itu tampak sangat senang, Sashi tidak henti-hentinya tersenyum.

"Ma gedungnya tinggi-tinggi banget ya"

Senja hanya tersenyum menanggapinya, diusapnya kepala Sashi dengan sayang.

"Sashi pengen deh kesana" tunjuk Sashi pada salah satu gedung tinggi yang dilihatnya.

"Mau ngapain Sashi kesana?" tanya Tuti.

"Pengen aja Eyang, Sashi kan belum pernah ke gedung tinggi kayak gitu. Pasti bagus banget pemandangan dari atas sana" jawabnya.

"Gedung kantornya Pak Bayu tinggi tu, nanti minta ajakin aja kesana" usul Supriyono.

"Gak usahlah Pakdhe, gak enak sama Pak Bayu" tolak Senja. "Nanti kita ke mall aja ya Nak, gedungnya juga tinggi kok" ajak Senja.

"Setinggi gedung tadi juga Ma?" tanya Sashi.

"Enggak sih Cuma kan yang penting tinggi" jawab Senja.

"Sashi ada-ada aja sih, pengenannya ke gedung tinggi. Yang kerenan dong maunya cucu Oma" Puspa menoel dagu Sashi.

"Udahlah gak apa-apa, sekali-kali ini Sashi main ke Jakarta. Nanti kita minta sama Seruni main ke kantor suaminya" usul Tuti.

"Tapi kan gak enak Budhe, itukan tempat kerja eh kita malah kayak orang mau piknik aja" Senja masih berusaha menolak karena merasa segan.

"Udah kamu tenang aja, Pak Bayu itu baik, pasti dibolehin apalagi kalau sudah Seruni yang minta"

Puspa menatap cucunya nanar, dia merasa kasihan pada Sashi, bukan meminta dibelikan mainan atau jajanan tapi gadis polos itu justru ingin ke gedung tinggi. Andai saja Sashi tau jika ayah kandungnya memiliki gedung seperti itu dan keadaan mereka baik-baik saja pastilah dia tidak perlu meminta permintaan aneh seperti itu.

"Nanti kita nginapnya di rumah Seruni ya Mbak?" tanya Puspa mengalihkan pembicaraan dari gedung tinggi itu.

"Iya, soalnya kalau mau nginap di rumah Aryo jauh. Dia tinggalnya kan di Bekasi lagian Aryo juga sekarang udah di rumah Seruni" jawab Tuti.

"Pesta ulang tahunnya di rumah atau dimana Budhe?"

"Di rumah, pesta kebun aja katanya. Yang diundang juga cuma teman-teman sekolah Bening aja. Nanti Sashi bisa temanan sama Bening, usianya hampir sama"

"Beda Bu, tuaan Bening dari Sashi. Bening aja sekarang udah SD sedangkan Sashi kan masih Paud" ralat Supriono.

"Oh iya ya Pak?"

"Lah Ibu ini gimana, masa umur cucu sendiri gak tau"

"Faktor U itu Mas" canda Puspa.

***

Keluarga Supriono telah tiba di kediaman Bayu dan Seruni, kedatangan mereka di sambut baik disana.

"Runi kangen banget sama Budhe" Seruni langsung memeluk Tuti lalu berganti dengan Pakdhenya.

"Budhe juga kangen banget sama kamu" balas Tuti. "Runi masih ingat gak sama adiknya Budhe?"

Seruni memandangi Puspa seraya tersenyum. "Budhe Puspa kan?"

"Aissh, jangan panggil Budhe ah, ketuaan. Panggil Tante aja" protes Puspa.

"Halah kamu ini merasa muda aja, udah punya cucu juga" cetus Tuti yang ditanggapi tawa oleh semuanya.

AKU BUKAN WANITA JALANG ✔️(DITERBITKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang