Abimanyu merasa heran karena Gino tidak juga bicara dan malah mematikan ponselnya. Abimanyu menggeram kesal karena merasa Gino hanya mengerjainya saja, dia lalu hendak keluar dari sana kembali menghampiri Dara, dia tidak ingin membuat kekasihnya itu menunggunya terlalu lama. Tapi saat Abimanyu hendak membuka pintu, pintu itu ternyata terkunci.
"Kok gak bisa di buka?"
Dan tiba-tiba saja Abimanyu merasakan sekujur tubuhnya panas dengan napasnya yang memburu. Abimanyu melepaskan jas yang dia kenakan, mencoba mengatur napasnya. Dia menyandarkan tubuhnya pada dinding. Tapi semakin Abimanyu mencoba mengendalikan dirinya, rasa itu semakin menyiksanya.
Abimanyu terjengkit kaget saat tiba-tiba seorang wanita sudah berdiri di hadapannya, jari telunjuknya terangkat lalu gadis itu tersenyum sendiri. Abimanyu mengingat gadis itu, dia karyawannya di kantor.
"Loh.. loh.. kamu juga ada banyak ya. Kayak Mbok Ati" ucap Senja terkekeh geli.
Abimanyu kaget saat tiba-tiba saja tubuh Senja ambruk ke tubuhnya, memaksa Abimanyu memegang pinggang Senja agar gadis itu tidak ambruk ke lantai tapi rupanya keputusan Abimanyu salah, tubuhnya terasa semakin terbakar oleh gairah apalagi saat dia memperhatikan wajah cantik Senja dan pandangannya tertuju pada leher jenjang Senja yang terekspos karena rambutnya yang di gelung.
Abimanyu benar-benar tidak dapat menahannya lagi, akal sehatnya sudah menghilang. Dia mengangkat tubuh Senja yang setengah sadar, Abimanyu dapat mencium bau alcohol dari mulut gadis itu. Abimanyu membaringkan tubuh Senja ke atas tempat tidur lalu dia segera menindih tubuh Senja, memangut bibir Senja dengan beringas. Senja yang tidak sepenuhnya sadar hanya diam menerima segala perlakuan Abimanyu pada tubuhnya, di alam bawah sadar Senja dia merasa ini hanya mimpi.
Ciuman Abimanyu sudah beralih pada leher Senja, menciptakan banyak jejak merah di leher putih mulus itu. Tangan Abimanyu sudah bergerak cepat melepaskan pakaian mereka berdua.
Tanpa banyak bicara Abimanyu terus bergerak menyentuh tubuh Senja untuk melepas hasratnya dan menyembuhkannya dari rasa yang menyiksa ini.
"Damn, she's virgin" ucap Abimanyu saat dia berhasil melakukan penyatuan. Ada rasa sesal yang dia rasakan karena sudah merenggut kegadisan wanita yang berada di bawahnya ini tapi birahinya sungguh sulit di kendalikan. Abimanyu butuh pelepasan, dia pun terus bergerak hingga akhirnya dia mendapatkan pelepasannya. Bahkan tidak cukup satu kali, dia kembali melakukannya lagi, sepertinya obat perangsang yang di berikan Dara dalam minuman Abimanyu sangat keras efeknya.
***
"Apa yang kalian lakukan disini?!" suara teriakan Ratih membangunkan pria dan wanita yang masih tertidur lelap di tempat tidur dan tubuh mereka hanya di lapisi oleh selimut.
"Oma.." panggil Senja lirih saat melihat Ratih sudah berdiri dengan mata melotot di hadapannya. Tapi kemudian Senja begitu terkejut saat melihat Abimanyu berada di ranjang yang sama terlebih lagi saat dia menyadari kondisinya saat ini yang tanpa sehelai benang pun. "Pak Abi.."
Abimanyu sama kagetnya dengan Senja tapi dia masih dapat mengingat apa yang sudah terjadi semalam, dia hanya diam.
"Kamu" Ratih menunjuk wajah Senja dengan tatapan penuh kebencian. "Dasar wanita jalang" Ratih menampar keras wajah Senja hingga sudut bibir Senja berdarah. Abimanyu terkejut menyaksikan kejadian itu.
Ratih menjambak rambut Senja dengan kuat. "Ini yang ibumu ajarkan sama kamu? Ibumu germo lalu kamu jadi pelacur?" maki Ratih dan lagi-lagi Abimanyu di buat kaget oleh perkataan Ratih.
"Ampun Oma, ini tidak seperti yang Oma pikirkan" Senja merintih kesakitan. Dia memegang erat-erat selimut yang menutupi tubuhnya.
"Dasar anak sial kamu, beraninya kamu berbuat kotor di kamar putraku. Tidak puas dulu ibumu merebut putraku" lalu tatapan Ratih beralih pada Abimanyu. "Kamu sudah mengkhianati cucuku" tudingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU BUKAN WANITA JALANG ✔️(DITERBITKAN)
ChickLitHidup sebagai putri seorang mucikari membuat Senja Kirana sering kali mendapat hinaan dari orang-orang di sekitarnya tapi dia berusaha tabah dan ikhlas menjalani kehidupannya. Senja tidak malu memiliki ibu seperti Puspa walau dia tidak menyukai prof...