SEMBILAN BELAS

10.3K 1.5K 133
                                    

Perkataan Gino terus saja mengusik benak Senja, perhatian yang belakangan ini Abimanyu berikan pada Senja dan kandungannya membuatnya berpikir jika hubungan mereka mulai membaik dan secercah harapan untuk masa depan mereka yang indah sempat terlintas dibenaknya tapi informasi dari Gino yang mengatakan jika Abimanyu bersama Dara membuat harapan Senja kembali pupus, apalagi Abimanyu tidak juga memberi kejelasan pada kelangsungan hubungan rumah tangga mereka. Abimanyu juga tidak mengatakan apapun tentang bayi yang dikandung Senja, apakah pria itu sudah mau mengakui janin itu sebagai darah dagingnya atau tidak. Perhatian dan sikap baik Abimanyu masih membuat Senja bingung.

Saat Senja tiba di rumah rupanya Abimanyu sudah lebih dulu pulang, dia memperhatikan Senja yang datang membawa kantung belanjaan. Abimanyu berusaha menahan emosinya karena mengingat foto Senja sedang bersama Gino yang dikirim seseorang padanya.

"Kamu habis belanja?" tanya Abimanyu basa basi.

"Iya Mas"

"Kenapa sendiri aja?"

"Bik Asih lagi gak enak badan makanya aku pergi sendiri" jawab Senja.

"Kamu kan bisa minta temanin aku"

"Mas kan lagi kerja, aku juga gak enak mau ganggu"

"Terus kenapa malam gini baru pulang? Kemana aja dulu?" pancing Abimanyu berharap Senja akan mengatakan tentang pertemuannya dengan Gino. Abimanyu berharap Senja bisa memberi penjelasan agar dia tidak salahpaham.

"Tadi jalanan macet Mas"

"Bukan karena ketemuan sama orang?" Abimanyu memicingkan matanya menatap Senja.

Senja memalingkan wajahnya dari Abimanyu, Gino telah berpesan agar Senja tidak mengatakan pada Abimanyu tentang pertemuan mereka karena takut jika Abimanyu malah berpikir yang tidak-tidak tentang mereka. Senja menurut saja untuk menghindari masalah yang justru tanpa dia sadari justru menimbulkan masalah karena Abimanyu mengetahui pertemuannya dengan Gino.

"Gak kok Mas, aku gak ketemu siapa-siapa tadi" sanggah Senja tanpa berani menatap Abimanyu.

Abimanyu mengepalkan kedua tangannya menahan emosi karena Senja telah membohonginya padahal jelas jika Senja bertemu Gino bahkan dalam foto yang Abimanyu dapatkan tampak jika Gino memegang tangan Senja. Tanpa mengatakan apapun, Abimanyu berbalik pergi masuk ke dalam kamar meninggalkan Senja begitu saja agar Abimanyu tidak melepaskan amarahnya pada Senja karena telah membohonginya.

Senja mengerutkan dahi merasa aneh pada sikap Abimanyu tapi dia tidak ingin terlalu ambil pusing, Senja pergi ke dapur untuk meletakkan barang belanjaannya.

Senja masuk ke dalam kamar, di lihatnya Abimanyu telah memejamkan matanya di tempat tidur dalam posisi miring, Senja segera membersihkan dirinya di kamar mandi kemudian dia naik ke tempat tidur. Senja memandangi Abimanyu yang tidur memunggunginya.

"Apa aku harus melepaskanmu agar kamu bisa meraih kebahagian bersama wanita yang kamu cintai?" batin Senja. Perkataan Gino jelas mempengaruhinya. Posisi mereka sama hanya saja Gino dapat merelakan Dara untuk meraih kebahagiannya.

Senja mengusap perut buncitnya. Bukan Senja tidak ingin membiarkan Abimanyu meraih kebahagiannya tapi ini bukan hanya tentang dirinya tapi juga bayinya yang membutuhkan Abimanyu.

"Kapan aku bisa menggantikan Dara di hatimu Mas?" Senja menghapus air matanya yang mengalir begitu saja. Senja kemudian berbaring memunggungi Abimanyu. Mereka berdua tidur saling memunggungi.

Setelah cukup lama Senja tidur, Abimanyu yang sebenarnya sejak tadi belum tidur akhirnya berbalik menatap punggung Senja, dia merasa kecewa pada Senja yang tidak jujur padanya.

AKU BUKAN WANITA JALANG ✔️(DITERBITKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang