TUJUH BELAS

11.9K 1.8K 121
                                    

Saya masih mencari "benang merah" dengan chapter sebelumnya dan gak tau chapter ini feelnya gimana karena cerita ini cukup lama jedanya. Karena sebelumnya saya sedang fokus untuk menyelesaikan Aleta. Jadi harap maklum aja ya kalau feelnya kurang bahkan gak nyambung😂
Saya masih usaha merangkai kalimat untuk sampai pada konflik cerita soalnya kan gak mungkin kalau langsung to the point aja. Oke deh, langsung baca aja guys😉

***


Sejak melihat Abimanyu bersama Dara di kafe beberapa waktu yang lalu membuat Puspa sering melamun memikirkan rumah tangga putrinya. Dia memang tau jika sebelumnya Abimanyu memang menjalin hubungan dengan Dara tapi Puspa pikir hubungan mereka sudah berakhir sejak pria itu menikahi putrinya. Puspa menghela napas berat, hal yang dia inginkan di dunia ini hanyalah melihat kebahagian Senja.

"Mi, ada yang nyariin" lapor salah seorang PSK yang bekerja di rumah bordil milik Puspa membuyarkan lamunan wanita itu.

"Siapa?"

"Itu loh Mi lakinya Lilis"

"Juan?"

"Iya kali, lupa namanya"

Kening Puspa berkerut heran, untuk apa Juan datang mencarinya. Sudah cukup lama pria itu tidak datang lagi ke tempatnya setelah dia menikahi Lilis yang merupakan bekas PSK disana.

Sambil mengisap rokoknya dengan tampang pongah Puspa menghampiri Juan yang sedang duduk ditemani salah seorang PSK disana. Puspa mendengus sinis melihat Juan yang masih saja genit menggoda wanita lain.

"Ada apa?" tanya Puspa tanpa basa basi ketika dia sudah berdiri dihadapan Juan. Puspa juga menyuruh anak buahnya yang tadi menemani Juan untuk pergi dari sana.

Juan tidak langsung menjawab, dia mengamati Puspa dari ujung kaki hingga ujung kepala dengan tatapan lapar.

"Berhenti menatapku seperti itu kalau gak mau kusundul puntung rokok ini ke matamu" ancam Puspa.

Juan tertawa mendengar ancaman Puspa. "Kamu makin galak aja sekarang tapi malah makin cantik"

"Langsung saja, ada perlu apa kamu mencariku?" desak Puspa muak lama-lama melihat tingkah Juan.

"Aku minta kamu untuk tidak mencari masalah dengan istriku, nanti kamu sendiri yang rugi" kata Juan.

Puspa mengangkat satu alisnya. "Kamu sedang mengancamku?"

"Bukan begitu, aku hanya memperingatkanmu, kamu tau Diva itu seperti apa. Dia bisa nekat apalagi kamu sudah mempermalukannya didepan umum dengan menamparnya" jelas Juan.

Puspa mendengus sinis. "Sebaiknya kamu bilangin aja ke istrimu itu supaya menjaga sikapnya, gak perlu sok perhatian padaku. Aku bisa menjaga diriku dengan baik, aku bukan lagi Puspa yang dulu, yang hanya bisa diam dan menangis saat kalian perlakukan dengan buruk. Kamu jangan sok lupa Juan, kamu juga bertanggung jawab atas nasib burukku ini. Seandainya saat itu kamu tidak memfitnahku, pasti kehidupanku dan Senja tidak akan seperti ini"

"Aku kan sudah minta maaf atas kejadian itu Puspa, aku melakukan semua itu karena aku mencintaimu. Kamu saja yang tidak pernah mau mengerti dan menerimaku sebagai pasanganmu"

"Najis aku menerima kamu sebagai pasanganku. Kelakuanmu itu sama seperti anjing, urus saja hidupmu bersama dua istrimu itu. Pergi dari sini" usir Puspa.

"Kasar sekali kamu Puspa" Juan merasa tersinggung atas sikap Puspa.

"Orang sepertimu itu gak pantas untuk dibaikin" balas Puspa.

"Niatku kemari itu baik, kapan kamu bisa menerima kebaikanku ini? Bahkan setelah semua sikap burukmu itu aku masih mencintai kamu Puspa. Jika kamu bersedia, aku mau menjadi suamimu. Kamu gak perlu repot lagi kerja begini, aku bisa membiayai semua kebutuhan kamu" bujuk Juan.

AKU BUKAN WANITA JALANG ✔️(DITERBITKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang