Huhu, ini adalah part perpisahan untuk cerita ini. Semoga kalian suka ya :)
.
.
.
.
.
Selain ulang tahun perkawinan pertamanya yang jatuh pada tanggal 6 Maret, keesokan harinya juga ada hari istimewa yang patut dirayakan, apalagi kalau bukan hari dimana suami Jovita bertambah umurnya.
Jika kemarin Jovita sudah mendapatkan sambutan dan hadiah dari Daniel, kini saatnya ia yang memberikan hadiah untuk Daniel.
Awalnya ia ingin membuat surprise untuk Daniel tepat pada pukul 00.00, tapi apa daya, Daniel masih melek dan menghabiskan waktunya bersama Jovita karena katanya ia amat rindu dengan istrinya ini.
Apa yang mereka lakukan saat jarum jam sudah menyentuh angka 12? Silahkan berimajinasi sendiri.
Yang jelas, sampai detik ini, sampai jam sudah menunjukkan pukul empat pagi, Jovita belum mengucapkan kalimat 'selamat ulang tahun' kepada Daniel.
Daniel baru terlelap sekitar pukul tiga pagi dan Jovita menunggu sampai Daniel benar-benar tertidur pulas untuk beranjak dari kasurnya dan beralih ke dapur.
Nothing special sih, Jovita hanya ingin membuatkan no bake chocolate mousse cake dan juga sarapan untuk Daniel. Membuat sarapan, itu sudah menjadi bagian dari keahliannya, tapi membuat cheesecake, ini menjadi tantangan tersendiri untuk Jovita. Walaupun resepnya simple, tapi ia juga takut kalau kue yang dibuatnya mengalami kegagalan. Berbekal resep dari youtube, ia membawa bahan-bahan yang diperlukan dari rumah, karena ya tidak ada waktu untuk membeli di Spore ketika dirinya terus bersama dengan Daniel seharian kemarin.
Tenang, bahan-bahan yang harus dimasukkan ke dalam kulkas sudah ia masukkan kemarin, Daniel mana peduli apa saja yang dimasukkan Jovita ke dalam kulkasnya.
Dimulai dari uapannya karena menahan rasa kantuk, ia mulai mengeluarkan semua bahan-bahan yang diperlukan ke atas meja.
Resep yang ia ambil memang amat simple, kenapa? Karena keterbatasan waktu dan keterbatasan alat. Di apartemen Daniel tidak ada mixer dan juga oven, jadi Jovita memilih kue no bake supaya tidak ribet.
Satu persatu langkah ia lakukan sesuai dengan video yang disetelnya. Dengan harap-harap cemas, ia berdoa supaya kue yang dibuatnya tidak mengalami kegagalan.
Saat harus menunggu kuenya dingin, ia mulai membuat sarapan untuk Daniel. Sarapannya juga tidak ribet, hanya spaghetti aglio olio saja yang resepnya sudah diluar kepala. Ini adalah menu andalan Jovita karena Daniel amat menyukai resep ini.
Jovita berusaha sebisa mungkin untuk tidak mengeluarkan suara berisik ketika memasak. Bisa gagal surprise-nya jika Daniel tiba-tiba terbangun dan keluar dari kamar.
Dan saat Jovita sudah meletakkan spaghetti aglio olio di atas meja makan dan bersiap untuk menghias kue ulang tahun Daniel...
"Kamu ngapain sih, kayaknya sibuk banget?"
Jovita langsung terlonjak kaget mendengar suara berat Daniel yang tiba-tiba memecah kesunyian. Jovita mengelus dadanya, "Mas ih ngagetin aja!"
"Maaf maaf. Aku kan penasaran, dari dalem kamar kedengaran suara klotak-klotak. Terus aku liat, kamu udah nggak ada di samping aku." Daniel menghampiri Jovita dan mengusap punggungnya. "Wah! Kamu bikin kue apa nih?"
Jovita berjongkok dan menyembunyikan wajahnya, "Aaaa, gagal deh surprise-nya! Mas harusnya jangan keluar dulu dari kamar." Mata Jovita sudah berkaca-kaca karena surprise-nya beneran gagal total. Baru juga mau mengeluarkan kuenya dari dalam loyang dan dihias, eh Daniel sudah keburu melihat penampakan kuenya yang masih polos.
YOU ARE READING
When Worst Become Best
General Fiction[COMPLETED] Maybe this is the worst decision that they've made, but they promise that they won't regret their decision