Bruk!
Akhirnya gue ambruk di atas ranjang di jam hampir setengah 2 pagi. Jangan tanya ulah siapa! Badan gue udah mandi keringat, bercak merah hampir memenuhi seluruh tubuh atas.
Mingyu juga sama. Dia terengah dengan dadanya yang mengkilap karena keringat. Anjir emang sexy banget!
"Cape?" Bisiknya tepat di telinga gue.
"Iyahh..." Bales gue dengan nafas ga beraturan.
Mingyu nurunin suhu AC lagi biar kita bisa ngerasa lebih dingin. Gue tengkurap dengan keadaan telanjang.
"Besok kalo kita kesiangan, gimana?" Tanya gue.
"Ga bakal. Aku sering tidur jam 2 pagi malah, dan ga pernah kesiangan."
Jadi gue alesannya mau nginep di Minkyung dan berangkat sekolah dari sana. Padahal disini gue lagi maksiat sama cowok yang bahkan bukan pacar gue.
Semacam fwb. Tapi kita juga ga pernah temenan sebelumnya.
Mingyu sedikit naikin volume tv, biar ada suara. Lampu kamar udah dimatiin dari awal kita wikwik. Cuman dibantu cahaya dari tv aja.
"Bobo gih!" Mingyu meluk gue dan cium punggung gue lembut.
"Peluk aku sampe tidur!"
"Sini!"
Gue jadi tidur nyamping, munggungin Mingyu. Kulit kita kembali bersentuhan.
"Yang.." panggil Mingyu.
"Hm?"
"Besok sore aku mau ke perbatasan."
Gue naikin alis. "Ngapain?"
Malah ga dijawab. Makin curiga gue.
Detik itu juga gue balik badan biar bisa natap dia. "Nganterin narkoba lagi?"
"Sehun lagi ke China buat ngambil paket besar. Jadi dia minta tolong aku buat ngasih ke pelanggan yang udah pesen dari minggu lalu."
"Kalo kamu ketangkep gimana?"
Mingyu ga langsung jawab, memilih buat ngusap lembut pipi gue. "Aku lebih hebat dari polisi."
"Yang namanya apes bisa datang kapan aja, Mingyu."
"Aku ga bakal kenapa-napa. Kamu tenang aja, yang!"
Sebenernya Mingyu melakukan semua ini bukan karena uang, uang hanyalah bonus. Tapi memang karena dia ngerasa harus melakukan sesuatu untuk lepasin semua kesakitannya.
Mungkin.. hanya gue yang tau cerita itu.
Gue meluk kepalanya di dada gue. Sesekali gue cium keningnya. "Aku hanya ga mau kamu kenapa-napa."
"Aku janji kalo aku bakal baik-baik aja."
Gue hanya mengangguk samar. Yap, gue percaya kalo dia emang akan baik-baik aja. Semoga!
"Tidur, yang!" Kata gue pelan. Masih meluk kepalanya, ngusap lembut rambutnya.
"Iya."
"Cium aku dulu!"
Mingyu nenggak dan senyum. Terus dia tempelin bibir kita untuk beberapa detik.
Udah deh selanjutnya kita tidur dengan posisi kaya tadi.
****
"Yakin ga mau nyampe sekolah?" Tanya Mingyu yang masih ragu mau nurunin gue di belokan.
Kalo berangkat sama Mingyu, ntar bakal gempar. Terus Jaehyun bisa-bisa curiga.
"Disini aja gapapa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Really Bad Boy✔️✔️
FanficKetika Sungyoung harus berurusan dengan pria yang merupakan pria paling brengsek yang pernah ia temui. Sialnya, ia harus jatuh cinta! 🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞