26

6K 564 130
                                    

Entah, tapi keadaan jadi berubah secepat itu. Mingyu sama Jaehyun seolah lupa mereka tadi berantem, sekarang keduanya malah duduk dengan akurnya di tempat paling tenang yaitu atap sekolah.

Keduanya terdiam sebentar menikmati hembusan angin yang menenangkan. Sampai akhirnya Mingyu menarik nafas panjang seolah siap untuk mendengar apa yang selama ini tidak pernah ia ketahui.

"Tolong, Jae.. Jelasin semuanya tanpa terlewat!" ucap Mingyu pelan. Ga ada lagi nada penuh emosi disana. Dia ingin tenang, ingin mencoba tenang lebih tepatnya. Apalagi kini ia cukup tahu ternyata ada masalah serius yang terjadi pada Sungyoung dulunya.

Jaehyun sebagai kakak kandung yang tahu persis bagaimana mengerikannya hal itu terjadi, keliatan sekali ragunya untuk mencoba berbagi sama Mingyu. Cowok yang emang dari awal ga pernah dia izinkan untuk deket sama adiknya dalam status lebih.

"Pas semuanya terjadi, Dohwan berumur 17 tahun. Seseorang dikatakan pedofil itu ketika umur dia minimal 16 tahun. Dan waktu itu umur Uyong sekitar 10 tahun, kelas 5 SD dan Dohwan kelas 2 SMA." Jaehyun mengehentikan sebentar ceritanya. "Dulu kita tetanggaan, keluarga Dohwan dan gue itu deket banget. Dohwan anak tunggal makanya dia nganggep kita berdua kaya adiknya, apalagi dulu dia sering banget main sama kita berdua. Tapi dia lebih deket sama Uyong karena dulu gue pikir dia emang lebih pengen punya adik perempuan."

"Walau masih kelas 5 SD, postur tubuh Uyong udah terlihat bagus. Payudaranya udah mulai terbentuk cukup besar untuk anak seusianya, dan dia juga udah menstruasi. Apalagi dia dulu itu cantik banget, paling cantik diantara temen-temennya di sekolah bahkan di komplek perumahan."

Mingyu mendengarkan dengan sangat baik, bahkan dia juga membenarkan cerita bahwa Sungyoung itu memang sangat cantik dari dulu hingga sekarang.

"Karena saking dekatnya, mama sama papa ga melarang Sungyoung untuk main ke rumah Dohwan bahkan nginep disana. Gue deket, tapi memang ga sedeket kaya Dohwan sama Uyong. Dan kala itu gue sama Sungyoung itu terlalu masa bodoh dan sering berantem karena usia kita yang sangat dekat. Mungkin Uyong menemukan sosok kakak yang sangat dia butuhkan pada Dohwan. Intinya mereka itu deket banget, bahkan kalo gue udah ngerti mungkin gue sadar kalo Dohwan emang suka sama Sungyoung. Yap, semanis dan secantik itu Uyong sampe bikin Dohwan yang remaja pun malah suka sama Sungyoung."

Jaehyun melanjutkan kisah itu dengan mata yang mulai berkaca-kaca. "Hingga kelalaian kita semua terjadi. Papa dan mama waktu itu masih sibuk kerja, sering ninggalin kita berdua. Gue pergi main sama temen-temen tanpa peduli Uyong yang gue tinggal sendiri. Waktu hujan deras, ternyata Uyong malah pergi ke rumah Dohwan karena mungkin dia takut di rumah sendirian. Posisi rumah Dohwan juga sepi karena orang tuanya pada pergi. Disanalah kebusukan Dohwan terkuak. Sungyoung, adik gue yang paling gue sayang, jadi korban kebejatan Dohwan. Kita sekeluarga hancur banget apalagi Sungyoung sampe trauma hampir 1 tahun lebih hampir 2 tahun. Dia bener-bener down parah, dan kita berusaha ngobatin Uyong sampe ke ahli yang paling terkenal dan mahal."

Mingyu speechless banget detik itu juga, dia ga tau harus ngerespon apa. Yang jelas dia kaget banget. Dulu pas pertama kali dia berhubungan intim sama Sungyoung, Sungyoung bilang bahwa itu pertama kali. Ya Mingyu sadar kalo Sungyoung ga mungkin buka luka lamanya. Mingyu percaya walau sedikit heran kenapa Sungyoung ga mengeluarkan darah pada saat itu. Tapi Mingyu kembali berfikir bahwa ga setiap wanita punya selaput dara yang sama. Ketebalan dan keutuhannya pun ga tentu, bahkan ada yang ga punya selaput dara. Mingyu masih berfikir positif. Tapi ternyata hari ini dia dapet fakta yang lumayan mengejutkan.

"Udah tau, kan? Udah puas, kan? Silahkan menjauh dari Uyong! Gue tau lo pasti langsung ilfeel kan sama adik gue?"

Mingyu geleng mantap. "Alasan gue buat lindungin dia makin kuat, Jae."

Terus tiba-tiba Mingyu berdiri. "Dohwan sama Sungyoung kembali deket, gue ga tau ada apa diantara mereka. Tapi yang pasti, gue akan jauhin mereka apapun alasannya. Terserah lo mau suka apa engga, itu ga akan bikin gue berhenti."

Lalu Mingyu pergi ninggalin Jaehyun gitu aja. Di otaknya sekarang, dia udah mikir dan nyusun rencana buat ngelawan Dohwan. Sendiri? Ga. Pria paling keji dan brengsek menurutnya adalah Dohwan, jadi buat bales manusia itu harus dengan cara super keji sampe dia terbiasa dengan siksaan yang akan Mingyu kasih.

Ponsel hitam punyanya kini udah nempel di telinganya, dengan langkah buru-buru Mingyu coba buat telepon Sehun.

"Kali ini gue yang minta tolong. Kumpulin semua anak di basecamp besok, ada tugas penting yang mau ga mau kalian harus terlibat. Kalo ga, lo mungkin tau apa yang bakal gue lakuin, Sehun."

*****

Menjelang makan siang, seperti biasa gengnya Sungyoung jalan barengan menuju kantin. Ya mau apa lagi selain makan siang disertai gibahan seru yang umum dilakukan gerombolan cewek-cewek yang lagi ngumpul.

Kyulkyung rangkul Sungyoung ketika mereka berenam jalan ke kantin. Hampir semua anak cowok selalu terpukau ketika mereka lewat. Ya iyalah, isinya cewek cantik dan populer semua.

"Pesen apa?" tanya Eunseo ke temen-temennya.

"Mie ayam aja semua, sama ratain." jawab Minkyung.

"Ok."

Karena paling mager dan ga berguna, Sungyoung langsung cabut nyari meja buat makan dibanding harus ikut mereka pesen makanan. Lagian nanti juga pasti dia dipesenin.

Pulang nanti, dia ada janji sama Dohwan. Besok libur dan Dohwan ngajak jalan. Entahlah, tapi dia yakin jalannya ini adalah benar.

"Uyong.."

Sungyoung hampir aja jatohin hpnya ketika Mingyu tiba-tiba narik kursi disebelahnya. Bukan apa-apa, masalahnya semua gengnya ada disini.

"Kamu ngapain?" Tanya Sungyoung panik dan berusaha jaga jarak.

"Kita harus ngomong, Uyong."

"Ngomong apa? Udah ga ada yang perlu dibahas."

"Ada, banyak. Urusan kita belum selesai."

Sungyoung hela nafas jengah. "Mingyu, tolonglah! Kita udah ga ada apapun, tolong menjauh karena aku udah berusaha sekuat mungkin lupain kamu!"

"Aku ga mau kamu lupain aku, aku juga ga mau lupain kamu."

"Kamu gila!" Sungyoung berdiri dan berniat pergi, tapi Mingyu tahan.

"Aku mau kita balikan!" Tegas Mingyu.

"Ga!"

"Balikan atau Dohwan besok udah tidur selamanya dimakam!"

"Mingyu!!"

Sungyoung hampir teriak dan berusaha lepasin cengkraman tangan Mingyu, tapi kedatangan temen-temennya bikin mereka nengok dengan tangan Mingyu yang masih pegang tangan Sungyoung.

"Sayang, kamu ngapain?" Tanya Chaeyeon curiga.

Mingyu natap Chaeyeon dengan pandangan dingin. Bukannya lepasin Sungyoung, dia justru malah berubah jadi genggam erat tangan Sungyoung.

"Aku ada urusan sama Sungyoung, ijin pinjem Sungyoung sebentar." Ucap Mingyu.

"Terus ngapain sampe pegang tangannya gitu?"

Sungyoung padahal berusaha ngelepasin, tapi genggaman Mingyu terlalu kuat. "Chae, aku ga ada urusan sebenernya sama pacar kamu! Tapi dia mak..."

"Kita pacaran!"

Semuanya mandang Mingyu dengan pandangan kaget. Mingyu yang tinggi tegap, rambut berponi yang makin memperkeren penampilannya ditambah seragam dikeluarin yang bikin dia terlihat bad boy.. bikin ini jadi pemandangan menarik buat semua siswa yang ada disana.

"A-apa?" Chaeyeon keliatan syok banget.

"Ga, Chae! Dia bohong!" Sungyoung berusaha bantah tapi Mingyu malah ngerangkul Sungyoung.

"Maaf, kita udah pacaran dibelakang kamu selama ini! Dan sekarang aku ada keperluan sama pacar aku. Jadi Chae.. semoga kamu ngerti!"

Mingyu gila!

Really Bad Boy✔️✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang