18

5.7K 702 90
                                    

Sret!

Sekuat tenaga gue hempasin genggaman tangannya. Mencoba menatap dia dengan sisa tenaga yang gue miliki. Andai kalian tau rasanya beneran sakit sampe gue lemes banget bahkan untuk sekedar berdiri.

"Aku mau kita putus." Ucap gue mencoba tegas, walau air mata udah kerasa banget diujung pelupuk.

"Uyong.." Mingyu natap gue dengan kagetnya.

"Aku tau kalo aku melanggar sendiri ketetapan yang aku buat. Kita berkomitmen kaya gini karena keputusan aku pada awalnya, aku yang mau kamu tanpa kamu menyudahi hubungan kamu sama Chaeyeon. Iya salah aku memang, Mingyu." Kata gue dengan tangan gemetar. "Aku juga yang harus jatuh cinta beneran sama kamu, aku secinta itu sampe aku ga peduli apapun lagi. Aku ga peduli hanya jadi pemuas kamu, karena aku cukup ingin kamu sama aku."

Kembali gue melanjutkan setelah gue berusaha menelan sebentar saliva. "Salah banget memang aku berharap kalo kamu juga punya perasaan yang sama, nyatanya sampe detik ini aku ga akan pernah bisa geser posisi Chaeyeon."

Terakhir kalimat sebelum gue pergi. "Detik ini aku mundur, aku udah ga kuat dapet tekanan dari manapun yang aku hadapi sendiri. Aku fikir kamu juga mau berjuang, tapi engga. Kita udahin semuanya! Aku ga bisa gini terus."

Tanpa menunggu ucapan Mingyu lagi, gue pergi. Mengabaikan panggilannya dengan lelehan air mata yang jatuh tepat ketika gue balik badan.

Secepat mungkin kaki ini melangkah pergi, berjalan nunduk agar ga ada yang sadar kalo gue nangis.

Di parkiran, gue langsung meluk Minkyung yang emang lagi berdiri di samping mobilnya sembari main hp.

Dia syok ketika gue peluk erat sambil nangis tanpa nyaring, hanya suara lirih pelan. "Uyong, lo kenapa?" Tanyanya dengan nada panik.

"Gue udah mutusin dia, sesuai yang kalian mau." Jawab gue disela tangis.

Minkyung langsung diem, bisa gue rasakan tangannya bales meluk gue. Mengusap lembut punggung gue seolah dia ingin ngasih gue kekuatan. Jujur, ini patah hati terbaik yang pernah gue alami dalam hidup. Udah sesayang itu sama Mingyu, ga bisa rasanya lepasin dia semudah ini.

"Maafin gue, Uyong! Bukan gue ga mau lo bahagia dengan jalan yang lo mau, tapi gue ga mau lo tersakiti lebih dari ini. Gue sayang banget sama lo, Uyong! Gue ga mau sahabat terdekat gue dapat hal yang ga seharusnya lo dapat."

Ketika gue berfikir lagi, memang semuanya benar. Minkyung dan Jaehyun adalah orang yang sangat sayang sama gue. Mereka ga mau gue jatuh ke orang yang salah.

Tapi balik lagi dengan perasaan gue, gue hanya sekarang ini pernah menyayangi pria sehebat ini. Perasaan gue ke Mingyu itu ga main-main. Mungkin ga akan pernah ada yang bisa pahamin perasaan gue ini, ga pernah ngerasain ada di posisi gue makanya bisa bicara dengan entengnya.

*****

Nyampe di rumah, gue langsung ngunci kamar. Gue masih mau nangis banyak sampe gue puas. Masa bodo besok mata gue sembab atau apa. Lagian besok libur. Gue ga bisa lagi nahan sesak ini.

Belum sempet gue ganti seragam, gue langsung membenamkan wajah gue di bantal. Nangis sesenggukan supaya ga ada yang denger.

Kenapa gue harus jatuh cinta sama Mingyu? Kenapa gue garus jatuh cinta sama pacar temen gue sendiri? Kenapa gue harus jatuh cinta sama cowok paling brengsek di sekolah? Kenapa?

Seandainya hati bisa dikontrol, mungkin gue ga akan pernah menempatkan hati ini pada Mingyu. Orang mungkin ga habis pikir sama gue, kenapa gue segila ini sama cowok kaya Mingyu? Bahkan sampe rela ngasih segalanya buat dia.

Really Bad Boy✔️✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang