07

10K 735 51
                                    

Perlahan gue lepasin tautan bibirnya Eunwoo. Dari raut mukanya, gue tau dia cukup kecewa.

"Kenapa kak Eunwoo bisa suka sama aku?" Tanya gue pelan.

"Ga tau, ga ngerti. Tapi emang cuman kamu yang bikin aku selalu nyari ketika sosok kamu ga ada di jarak pandangku."

Gue cuman diem dengan senyum simpul. Jika aja hati ini masih kosong tanpa satupun nama, mungkin gue bisa sangat menerima Eunwoo dengan mudah. Bukan soal nusuk Eunseo juga, toh Chaeyeon aja gue tusuk dari belakang tanpa pikir panjang.

"Sekali lagi maaf, kak.. aku ga bisa."

Baru satu langkah gue pergi, omongan Eunwoo bikin gue otomatis terdiam. "Kamu sama Mingyu punya hubungan?"

Sejelas itukah gue sama Mingyu?

"Aku ga punya hubungan sama siapapun, kak." Jawab gue dengan nada tenang.

Eunwoo terdiam. Ternyata dia cuman curiga, bukan tau yang sebenernya.

Tanpa lama lagi, gue langsung ke kamar. Pengen di kamar ajalah, males keluar lagi. Udah berapa kali gue dapet keterkejutan hari ini.

*

"Young, lo sakit?" Tanya Chaeyeon yang baru masuk kamar sama Minkyung.

"Engga. Mager aja mau keluar lagi."

Dari tadi gue mainan hp, scroll IG, Twitter, terus chattan sama Mingyu. Dia nyuruh gue ke kamarnya ketika yang lain udah pada tidur.

Minkyung tidur disebelah gue. Ranjangnya tuh emang ada dua besar gitu. Cuman emang Minkyung milihnya satu ranjang sama gue.

"Kyung, lo mau ke toilet ga?" Tanya Chaeyeon.

"Lo duluan aja."

"Ok."

Tinggallah kita berdua ketika Chaeyeon masuk ke kamar mandi.

"Lo bakal tidur sama Mingyu malam ini?" Tanya Minkyung tanpa natap gue.

"Hm." Gue berguman aja sebagai jawaban.

Bisa gue denger suara helaan nafasnya. Tau ko tau, Minkyung pasti kesel banget dengernya.

"Gue ga tau harus apa dan dukung siapa. Kalian berdua temen gue dan gue ga bisa kalo harus pilih salah satu." Katanya.

"Gue ga suruh lo milih. Kalo pun lo sama yang lain mihak Chaeyeon juga gue ga akan marah, gue sadar banget kesalahan gue. Dan gue udah siap nerima segala konsekuensinya."

Minkyung natap gue, gue bales. "Gue cuman mau, lo pura-pura ga tau dan ga usah ikut campur. Gue ga mau kalo lo akhirnya kebawa-bawa dalam masalah ini."

Tanpa gue duga, Minkyung malah meluk gue. "Dari tadi gue berfikir, gue coba posisiin diri gue sebagai lo. Dan memang yang patut disalahkan cuman perasaan, siapapun ga akan bisa mengendalikan perasaannya buat orang lain."

Dia melanjutkan. "Uyong, bukan gue milih dan mihak lo. Tapi gue akan berusaha melindungi lo karena lo temen gue."

"Minkyung.."

"Tapi gue minta, tolong lo berusaha kelarin hubungan ini sama Mingyu! Lo ga bisa gini, Young. Lo perempuan yang punya martabat."

Bisa gue liat ada tatapan kefrustasian di mata Minkyung.

"Dan gue janji akan lindungin lo sampe lo berhasil kelarin hubungan lo sama Mingyu!"

*"***

Setelah semua terlelap, gue langsung beranjak ke kamarnya Mingyu. Udara dingin seketika menyambut gue yang keluar dari villa. Jalan dengan pelanin suara buat ke villa Mingyu yang emang terpisah dari yang lain.

Really Bad Boy✔️✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang