24

5.2K 608 65
                                    

Kalau dibilang bingung, jelas Mingyu bingung. Bingung sama semua sikap Sungyoung yang berubah drastis dan ga bisa ditebak.

Kadang Sungyoung suka menghilang entah kemana ketika semuanya lagi pada ngumpul, kadang hadir tapi seolah ga peduli sama sekali dengan kehadiran Mingyu, seolah ga pernah terjadi apapun diantara mereka.

Perpisahan resmi yang bahkan Mingyu sendiri ga pernah menyetujui dalam hatinya. Walau mulutnya cuman diem seolah ga tau harus gimana, tapi demi apapun dia dilema. Hatinya selalu berontak, menolah keras putusan yang Sungyoung buat.

Mingyu semakin dibuat penasaran dan bingung sama tingkah Sungyoung yang makin misterius di matanya.

Ada apa?

Seperti sekarang contohnya, geng 97 sama gengnya Sungyoung lagi makan bareng di kantin. Sungyoung duduk agak jauh dari Mingyu, duduk tepat di sebelah Minkyung.

Sungyoung masih asyik ketawa-ketawa denger lelucon yang dilontarin Seokmin, ketawa seolah hatinya ga hancur ketika liat Chaeyeon terus nyender di bahu Mingyu. Itu yang bikin Mingyu terus natap Sungyoung dengan pandangan datarnya, lebih tepatnya pandangan penuh rasa tanya.

Ketawa Sungyoung berhenti ketika matanya ketemu sama Mingyu yang dari tadi terus natap dia. Cuman singkat sebelum akhirnya Sungyoung mengalihkan pandangannya tanpa seulas senyum pun untuk sekedar menyapa.

Mingyu menarik nafas panjang tanpa dia sadarin, merasa bahwa semuanya udah ga beres lagi. Dia udah bener-bener kehilangan sesuatu yang begitu berarti untuknya. Menjauhnya Sungyoung seperti harus dijauhi dari manusia paling berperan.

Tring!

Denting pesan yang berasal dari ponsel Sungyoung sedikit mengusik tawanya. Dia cuman natap, baca dalam hati dan bisik ke Minkyung.

"Dohwan di depan."

Minkyung ngangguk pelan. Terus dia berdiri. "Gengs, gue mau pamit dulu ya! Ada perlu sama Sungyoung."

Sebenernya hari ini sekolah ga full sampe jam biasanya karena gurunya juga mau rapat. Ini mereka udah pulang sebenernya tapi milih nongkrong dulu karena pada males pulang jam segini.

"Mau kemana?" tanya Eunseo.

"Kepo lo!"

"Kemana, Uyong?" tanya Jaehyun.

"Nganter Minkyung. Urusan cewek, lo ga usah rewel!" ketus Sungyoung. Semenjak putus sama Mingyu, protektifnya Jaehyun jadi sedikit berkurang. Ga ngikutin Sungyoung kemana-mana karena sekarang Sungyoung hampir selalu sama Minkyung.

Setelah pamit, kedua cewek cantik itu berjalan pergi.

"Sejauh ini aman, kan?" tanya Minkyung.

"Aman. Lo ga usah khawatir."

"Ya gimana gue ga khawatir ketika lo ceritain semua masalah lo sama dia dulu. Gila aja gue bisa lepasin lo gitu aja."

"Tenang aja, beb. Lo ga perlu mikir buruk pokoknya."

Minkyung senyum lirih dan ngusap kepala Sungyoung dengan perasaan sayangnya layaknya seorang adik. "Gue seneng lo masih terlihat baik-baik aja ketika udah putus sama cowok brengsek itu."

Sungyoung bales dengan senyum berwarna sama. "Sampe detik ini, gue takut banget ketika gue harus sendirian. Karena ketika gue sendiri, gue ga akan pernah bisa untuk ga nangis. Mingyu masih terlalu hebat untuk gue usir tuntas dari hati."

"Nanti juga bisa. Kita hanya perlu waktu lagi."

Langkah mereka terhenti di depan gerbang. Mobil Dohwan udah terparkir disebrang jalan, dengan Dohwan yang berdiri gagah di samping mobilnya.

Really Bad Boy✔️✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang