"Udah berapa lama kalian main dibelakang Chaeyeon?" Tanya Minkyung dengan nada dingin.
Kita seolah lagi disidang, dihakimi sama Minkyung. Gue sama Mingyu saling memandang ke arah lain. Baju kita udah dirapihin dari tadi.
"Jawab!" Bentaknya.
Cukup kaget sih pas dia ngebentak. Minkyung tuh ga pernah semarah ini. Ya iya sih, gue ngerti kenapa dia bisa meledak sekarang. Karena gue udah tega banget nusuk sahabat sendiri dari belakang.
"Kamu keluar dulu! Biar aku yang jelasin ke Minkyung." Ucap gue pelan ke Mingyu.
Mingyu awalnya ragu. "Ini menyangkut aku juga. Aku harus jelasin ke dia."
"Minkyung bakal ngerti hanya saat aku ngomong berdua sama dia. Udah tenang aja. Lagian nanti yang lain curiga."
Barulah akhirnya dia nurut, Mingyu keluar setelah ngambil peralatan yang disuruh tadi. Meninggalkan gue berdua sama Minkyung.
"Gue ga nyangka ternyata lo sebusuk ini." Ucapnya. "Lo sadar ga sih? Yang lo lakuin ini parah banget? Lo sadar kan Mingyu itu pacarnya Chaeyeon, sahabat lo sendiri?!"
"Gue sadar! Sangat sadar! Terus kenapa?"
Minkyung ketawa sinis. "Lo emang brengsek!"
"Ada banyak hal yang ga lo tau, Minkyung!"
"Apapun itu, ga dibenarkan ketika lo nikam temen lo sendiri! Lo tau pasti kan Chaeyeon sayang banget sama lo dan Mingyu? Bayangin ketika dia tau semua kebusukan lo selama ini?"
"Gue udah mikir segala konsekuensi yang bakal gue terima ketika hubungan kita terkuak. Dan gue fikir, gue siap nerima semuanya." Gue natap dia tajam. "Bahkan ketika gue akhirnya bakal dijauhi kalian, gue akan terima."
Ketika gue mau pergi, Minkyung narik tangan gue. "Lo lebih ngorbanin persahabatan kita hanya karena Mingyu?"
"Gue cinta sama dia, Minkyung!" Tegas gue. "Ketika lo punya perasaan sama seseorang, lo ga akan mampu hentiin itu dengan mudah. Apalagi selama ini, cuman gue dan hanya gue yang tau semua yang dialamin Mingyu. Bahkan orang tua dan Chaeyeon ga pernah tau. Karena apa? Karena Mingyu juga menggantungkan hidupnya sama gue."
"Kalo gitu, kenapa dia ga tinggalin Chaeyeon dulu biar bisa sama lo?"
Untuk ini, gue terdiam dengan banyaknya perasaan ga menentu. Pertanyaan yang jujur aja sampai sekarang belum terjawab.
Minkyung megang kedua bahu gue. "Kalo memang dia mencintai lo dengan benar, dia akan jadikan lo satu-satunya. Bukan jadiin lo yang kedua. Itu tandanya dia ga bisa tinggalin Chaeyeon gitu aja, dia sadar kalo Chaeyeon buat dia juga berharga. Lo yang dirusak disini, Uyong! Karena Mingyu ga berani ngerusak Chaeyeon!"
"Dia punya alasan, Minkyung. Gue tau emang gue ngerusak diri sendiri. Tapi demi apapun gue ga menyesal sama sekali karena gue beneran sayang sama dia. Dan dia pun selama ini hanya mengandalkan gue sebagai orang terdekatnya. Itu sama aja bukan? Dia udah senyaman itu sama gue. Alasan dia ga ninggalin Chaeyeon, mungkin emang belum waktunya." Keukeuh banget gue dengan kekeras kepalaan gue ini. "Terserah apapun itu, yang jelas gue ga akan tinggalin Mingyu semudah itu!"
*
Kita makan-makan akhirnya. Pada duduk diatas pasir sambil melingkar. Pinggir gue Jaehyun sama Eunwoo, Mingyu disanalah sama ceweknya.
"Lo ga pake bra apa?" Bisik Jaehyun.
"Males!"
"Goblog, anjing! Balik ke kamar terus pake!"
"Males ah!"
"Uyong!"
"Males, bang! Ya ampun! Budeg ya lo?"
Jaehyun tuh emang cerewet sebenernya. Tapi gue tau itu tanda sayangnya sebagai abang. Walaupun bad words terus sama gue, tapi sumpah deh dia tuh abangable.
"Uyong, mau nyicip ga?" Tanya Eunwoo sembari nyodorin daging ikan yang udah dilumuri saos lainnya.
Refleks gue terima suapannya. "Mmm.. enak, kak!"
"Ini tadi si Seokmin bikin saosnya. Ngasal padahal, tapi enak ya?"
"Ngasal?"
"Iya biasalah dia bereksperimen dengan kemampuan daya pikirnya yang dibawah rata-rata."
Seokmin yang denger itu ketawa sambil lempar Eunwoo pake sendal. "Gue jenius parah woy!"
"Saking jeniusnya ya, broh?"
Gue jadi ikut ketawa. Lalu tanpa sadar gue liat Mingyu yang natap gue intens.
Oh ok.
Auto berhenti ketawa dan lanjut makan.
Angin pantai yang dingin, lama-lama bikin gue kedingingan. Mana gue ga pake daleman kan goblog banget.
"Bang, gue mau ambil jaket dulu ah!" Kata gue ke Jaehyun.
"Iya. Sekalian pake bra!" Tenang gais, dia ngomong pelan kok.
Gue cuman ngangguk dan berdiri. Terus Eunwoo nanya. "Mau kemana?"
"Ngambil jaket."
Eh dia malah ikut berdiri. "Aku temenin!"
"PETRUSSSSS!" sorak temen-temennya. Gue agak bingung tapi mencoba biasa aja.
Eunwoo cuman senyum-senyum.
"Aku sendiri aja, kak."
"Masa sendirian? Gapapa ko aku temenin."
Mau nolak ga enak, ya udah gue iyain aja. Toh emang cuman nganter, ga lebih. Gue juga ga punya perasaan apapun sama dia.
Eunseo yang emang suka sama Eunwoo, ngeliatin gue kaya terluka gitu. Tapi dia diem aja. Aduh, apa sih? Gue kan ga ngapa-ngapain!
Akhirnya kita berdua jalan ke villa yang buat cewek. Jalannya pelan banget kaya lagi pacaran. Hm.
"Uyong, nanti ada rencana mau kuliah kemana?" Tanyanya.
"Belum tau sih, kak. Kalo kakak sih?"
"Pengen jadi anak hukum, kuliahnya yang di kota ini juga pengennya biar ga jauh."
"Jauh dari ortu?"
"Kamu."
Seketika gue nengok, dihadiahi tatapan intens darinya. Tapi gue malah ketawa garing. "Apa sih, kak? Seneng becanda ternyata."
Tapi ga direspon dong, gondok banget gue!
Sampailah kita di villa. "Kak Eunwoo duduk aja dulu. Aku mau ngambil jaket ke kamar."
Tapi dia malah narik tangan gue. Alhasil gue jadi berdiri berhadapan sama dia.
"Uyong.." panggilnya dengan nada pelan.
"Iya?"
"I love you!"
Deg!
Seketika gue membeku. Ungkapannya terlalu cepat dan tiba-tiba. Gila sih ini gue ditembak cowok sekelas Eunwoo! Makhluk yang gantengnya paling ga masuk akal di sekolah!
"Mau ga jadi pacar aku?"
Anjir! Harus jawab apa nih? Sumpah ya, biar bejat gini tuh gue setia sama Mingyu. Gue ga mau gitu sampe bikin dia terluka. Segininya kan gue jaga perasaan Mingyu?
"Maaf, kak. Aku ga bisa." Kata gue akhirnya.
Ada raut kecewa di muka Eunwoo. "Kenapa?"
"Temen aku suka sama kakak, aku ga mau dia terluka."
Halah! Sok baik banget gue, bangsat! Padahal jelas-jelas gue udah berhubungan sama pacarnya sahabat gue sendiri.
Eunwoo malah narik pinggang gue, bikin gue sama dia menempel. Sialan! Bahkan dada besar gue ini nempel di badannya.
"Kalo aku maunya kamu gimana?" Tanyanya. Sumpah ya dia pake deep voice gitu yang bikin gue pening banget.
Chup!
Oh yeah!
KAMU SEDANG MEMBACA
Really Bad Boy✔️✔️
أدب الهواةKetika Sungyoung harus berurusan dengan pria yang merupakan pria paling brengsek yang pernah ia temui. Sialnya, ia harus jatuh cinta! 🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞