Siwon tersentak di dalam tidurnya, untuk kesekian kalinya ia membuka matanya kembali. Ini masih jam 4 pagi tapi matanya masih enggan untuk tidur, matanya masih tetap terjaga. Fikirannya pun masih di penuhi tentang Nana.
Siwon menghela nafas pelan, ia melirik Yoona yang terlelap di dalam pelukkannya. Semalam Yoona tak banyak bertanya mengenai keadaan Siwon, mungkin Yoona membiarkan Siwon tenang lebih dulu.
Tapi Siwon sangat menyesal kenapa semalam ia harus menangis di hadapan Yoona, bukan karena malu atau gengsi tapi Siwon bingung akan menjawab apa nanti jika Yoona bertanya.
Aktifitas pagi mereka berjalan seperti biasanya, hanya saja keduanya tak banyak bicara pagi ini. Siwon maupun Yoona hanya berbicara seadanya dan kembali diam menyantap sarapan pagi mereka.
Setelah selesai Siwon kembali ke kamar untuk bersiap akan berangkat bekerja.
Rasa penasaran Yoona semakin memuncak apalagi Siwon sama sekali tak menyinggung soal semalam.
Tangan Yoona rasanya ragu untuk menekan knop pintu kamar, seharusnya ia membersihkan meja makan tapi Yoona mengurungkannya dan memutuskan untuk bertanya pada Siwon.
Klik!
Siwon melirik sekilas Yoona yang masuk ke kamar lalu kembali mengancingkan baju kemejanya.
"Mau ku bantu?" Yoona mendekati Siwon menawarkan sebuah bantuan.
Siwon menyetujuinya, membiarkan Yoona mengancingkan bajunya dan memasangkan dasi untuknya.
"Apa ada masalah?"
"Hm?" Siwon menatap Yoona yang mulai membuka suara.
Dan Siwon mulai mengerti kemana arah pertanyaan Yoona.
"Tidak, maksudku apa terjadi sesuatu di rumah sakit? Apa tidak berjalan lancar? Bukankah kehidupan dan kematian ada di tangan Tuhan. Dokter hanya sekedar membantu bukan?" Ucap Yoona menatap Siwon.
Siwon lupa bahwa Yoona tak sepintar wanita yang lain, Yoona berfikir pasti Siwon melakukan kesalahan yang mengakibatkan pasien meninggal atau yang lainnya. Ayolah Yoona! Siwon tak mungkin melakukan kesalahan pada pekerjaannya.
Tapi karna Yoona sudah berfikir seperti itu, Siwon rasa ia harus berbohong.
"Maaf karna aku menangis semalam, aku terlihat kekanakkan bukan?"
"Siapa yang bilang begitu? Aku pasti juga akan sangat sedih dan menyalahkan diri sendiri jika ada di posisimu"
Mendengar jawaban Yoona Siwon memeluk istrinya dengan erat, menghirup aroma tubuh Yoona yang selalu ia sukai.
"Sayang, aku ingin bertanya sesuatu"
"Apa itu?"
"Apa ada batasan kita perduli pada seseorang?"
Yoona terdiam sejenak mendengar pertanyaan Siwon.
"Hm.. Kurasa tak ada, perduli itu muncul di dalam hati. Kita bebas perduli dan menolong siapa saja, sekalipun ia adalah orang jahat tapi tak selamanya orang jahat itu berbuat jahat bukan? Pasti ada perbuatan baik yang ia lakukan, sekecil apapun itu. Aku benar bukan?"
"Istriku benar-benar pintar, siapa yang mengajarimu berbicara seperti itu hm?"
"Aku tak sebodoh yang kau kira Siwon!"
"Ya, setidaknya aku bersyukur karena gen ayahmu menurun padamu. Walaupun hanya sedikit"
Yoona mencubit perut Siwon dengan cukup kuat membuat Siwon terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
STRAWBERRY WEDDING | YOONWON
Fanfiction❝Jika kau bertanya apa impianku, itu adalah menikah denganmu❞ ©Puttynoona-lly 20 jan, 2019