20. You and Me

3K 289 58
                                    





"Minum ini" Siwon memberikan segelas air hangat kepada Yoona. Untung saja Yoona tidak apa-apa, ia pingsan sebentar karena kepalanya yang pusing.

"Bagaimana bisa kau ke sini sendirian? Kenapa tidak memberitahuku?" Ucap Siwon, lalu ikut merebahkan diri di samping Yoona sambil memijat kepala Yoona.

"Kau bilang akan menjemputku, aku sudah lama menunggu jadi aku menaiki taxi saja"

"Kau bisa menelponemu sayang, kau sudah memberi tahu orang tuamu kau ke sini?"

"Tidak, aku kabur dari rumah"

"Yoona?!"

Yoona hanya tersenyum memperlihatkan wajah tanpa dosanya.

"Saat aku keluar dari kamar aku tak melihat siapa-siapa, jadi aku langsung pergi saja. Tapi bukankah lebih bagus? Jika Appa tau pasti aku tidak akan di izinkan bertemu denganmu"

"Tapi sayang-- ah sudahlah"

Siwon memilih untuk memeluk Yoona, yang penting sekarang Yoona sudah kembali berada di sisinya. Tapi Siwon yakin Ayah mertuanya akan marah kepada Yoona kenapa pergi tanpa pamit terlebih lagi pada Siwon, sepertinya Siwon harus bersiap entah apa yang akan dilakukan ayah mertuanya padanya nanti.

"Aku ke sini karena anakmu merindukanmu" ucap Yoona mendongak menatap Siwon yang sedang memejamkan mata.

"Aku tahu, aku juga merindukan kalian"

Yoona tersenyum, ia bisa merasakan tangan Siwon masuk ke dalam bajunya mengusap pelan perutnya yang mulai membuncit itu. Kemudian raut wajah Yoona berubah menjadi sedih.

"Sayang, aku tidak tahu apa yang akan kau lakukan tadi. Tapi aku tidak suka kau bertindak bodoh seperti itu, kau bahkan sering mengatakan padaku jangan bertindak tanpa berfikir dahulu"

Siwon membuka matanya, ia bisa melihat mata Yoona begitu dekat dengan pengelihatannya.

Yoona pasti menduga bahwa Siwon akan bunuh diri dengan meneguk semua pil tadi, Yoona sebenarnya salah. Itu hanya obat tidur, Siwon meminum itu karena ia kesulitan tidur akhir-akhir ini. Tapi syukurlah Yoona sudah kembali, Siwon tak perlu lagi mengkonsumsi obat tersebut.

"Kau tahu kenapa aku berbicara seperti itu kepada Nana kemarin?" Siwon mengalihkan pembicaraan, tangannya tergerak menyingkirkan rambut yang menutupi wajah Yoona ke belakang telinga.

"Nana memiliki stres yang cukup tinggi, dia memiliki masa lalu yang menyeramkan. Dia disentubuhi secara paksa oleh orang yang sangat di kenalnya, setelah itu dia mengalami kecelakaan dan harus membuatnya tidak bisa berjalan lagi. Dan kau tahu apa yang paling membuatnya terpuruk? Ibunya meninggal dan ayahnya harus mendekam dipenjara. Aku hanya ingin Nana tahu bahwa ia berhak mendapatkan kebagaiaan."

"Aku berkata seperti itu karena aku ingin mengatakan kepada Nana bahwa sudah ada wanita yang harus ku jaga dan ku lindungi. Aku tahu Nana tidak akan mungkin mau merusak kebahagian orang lain demi kebahagiannya sendiri. Tapi mungkin kalimat yang ku ucapkan sangat melukai hati mu, aku terlalu emosi karena aku tidak ingin kehilangan Nana. Kau mengertikan?"

Yoona mengangguk, ia meletakkan tangannya ke pipi Siwon dan mengusap pelan rahang yang tajam itu.

"Ingin mendengar ceritaku?" Kini Yoona yang mengeluarkan kalimat.

"Tentu saja"

"Selama beberapa hari ini aku berfikir, apakah Tuhan sengaja melakukan ini untuk menguji kita? Tapi rasanya terlalu berat untuk ku hadapai. Oppa tahu saat melihatmu menghampiri wanita itu, aku bisa melihat tatapan matanya yang begitu kecewa ketika melihatmu. Dan setelah melihat semua yang kalian bicarakan secara langsung dari mataku, fikiranku kosong saat itu juga."

STRAWBERRY WEDDING | YOONWONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang