"Permisi, apa dokter Choi Siwon ada di ruangannya?"
"Ini sedang waktu makan siang nona, apa ada keperluan dengan dokter Choi? Anda sudah membuat janji?" Jawab suster itu.
Nana hanya terdiam, suster tersebut memperhatikan penampilan wanita yang ada di hadapannya, ia sedikit merasa iba.
"Anda bisa menunggu terlebih dahulu, saya akan menunjukkan ruangannya" Tawar suster tersebut dan langsung mendapat persetujuan dari Nana.
"Mari ku bantu nona"
"Terima kasih"
Nana kembali berterima kasih kepada suster karena sudah membantunya, berjalan menggunakan kedua tongkat membuatnya sedikit kesulitan apalagi rumah sakit ini begitu luas.
Tangannya menyelipkan helaian rambutnya ke belakang telinga, ia kembali berfikir apakah keputusan ini baik untuknya.
"Nana?"
Nana melirik ke arah suara yang memanggilnya, kemudian ia menampakkan ekspresi yang terkejut.
"Bagaimana bisa kau di sini?! Kau gila?!" Dara sangat terkejut ketika melihat Nana duduk di luar ruangan Siwon.
"Biarkan aku Dara, aku ingin bertemu dengan Siwon"
"Kau tahu apa yang terjadi setelah kau bertemu dengan Siwon? Lebih baik kita pulang sekarang"
Dara mengambil tongkat Nana dan membantu Nana berdiri tapi sayangnya Nana menepis tangan Dara dan tetap duduk di bangku.
"Aku ingin bertemu dengan Siwon, ku mohon"
"Nana, ku mohon. Jangan keras kepala seperti ini, seharusnya kau berfikir lagi. Ayo kita pergi"
"Tidak Dara! Jangan menghalangiku lagi!! Aku tak perduli bagaimana reaksi Siwon, aku tak perduli sekalipun dia--"
"DIA MEMBENCIMU! KAU TAK LUPA FAKTA BAHWA SIWON MEMBENCIMU BUKAN?!"
"AKU HANYA INGIN SIWON MENDENGAR PENJELASANKU!" Nana berteriak, air matanya pun kemudian mengalir membasahi pipinya.
"Alasanku tetap hidup sampai sekarang karena aku ingin menjelaskan kepadanya bahwa selama ini Siwon salah"
Dara mengalihkan pandangannya, jika sudah seperti ini ia tak dapat berbuat banyak lagi.
"Ada apa ini?"
Kedua wanita itu secara bersamaan melirik ke arah sumber suara. Siwon mendekati dua wanita yang sedang berdebat di depan ruangannya, tatapannya melihat ke arah Dara namun kemudian beralih pada wanita yang sedang duduk di hadapan Dara.
"Siwon-ah" Nana benar-benar tidak bisa menyembunyikan tangisnya. Setelah bertahun-tahun akhirnya ia bisa melihat Siwon sekarang, rindu yang mulai menumpuk membuat Nana ingin sekali memeluk dengan erat pria yang ada di hadapannya tapi sayangnya ia tak bisa.
Berdiri saja tak sanggup, menunggu Siwon untuk memeluknya? Itu adalah hal yang mustahil.
Tidak enak jika di lihat oleh orang lain yang berlalu lalang, Siwon mempersilahkan Nana masuk ke ruangannya dan Dara menunggu di luar.
"Siwon, kau masih mengingatku bukan? Aku datang ke sini karena ingin menemuimu. Aku merindukanmu" Ucap Nana dengan menatap Siwon, mulutnya begitu gemetar hatinya begejolak entah apa yang ia rasakan entah itu senang, sedih, kecewa, ataupun terluka.
Nana begitu senang karena bisa bertemu dengan Siwon, tapi ia juga tak menampik bahwa juga terluka karena sikap Siwon. Siwon sama sekali tak menatapnya ketika ia berbicara sebenci itukah Siwon kepadanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
STRAWBERRY WEDDING | YOONWON
Fanfiction❝Jika kau bertanya apa impianku, itu adalah menikah denganmu❞ ©Puttynoona-lly 20 jan, 2019