○○○
Rumah, lumrahnya adalah tempat ternyaman dan teraman bagi sebagian orang mungkin, kecuali Lisa, keinginan terbesarnya saat itu ialah menyumpali telinganya dengan apapun itu sehingga suara sang ayah yang melulu menjejali telinganya itu tak terdengar lagi, ia baru saja pulang dari Austria dan disuguhkan berita yang amat menggembirkan, berupa pembatalan perjodohan dengan Kim Seok Jin untuk alasanya sendiri Lisa tidak mau tahu, intinya ia bahagia itu saja.
Namun sayang, kebahagianya terpatahkan karena sang ayah berkata ia mempunyai calon baru, ia bilang kali ini Lisa akan menyukainya, tapi gadis itu sudah sangat amat muak dengan embel-embel perjodohan dan segala macam rupa nya, ia hanya berdehem guna mengiyakan perkataan sang ayah termasuk soal pernikahan yang juga terkesan buru-buru.
"Aku tidak mau menikah muda." begitu ucap Lisa dengan wajah masamnya, sementara sang ayah yang sedang melahap makan malamnya hanya terkekeh tak menghiraukan keluhan puterinya.
"Ayah tidak menanyakan pendapatmu sayang, mau tidak mau kau harus segera menikah, ayah tidak mau mendengar lagi gosip bertebaran mengenai kau yang menjadi simpanan anak presiden di luaran sana."
"Tap..." ucap Lisa yang saat itu kembali terhenti oleh suara ayahnya.
"Jangan menyela ucapanku aku tak mau dengar." sela ayahnya yang membuat mulup menganga Lisa kembali mengatup lantas meletakan pisau dan garpunya saat itu.
"Aku tidak selera makan.." ucap Lisa yang saat itu beranjak dari meja makan dan langsung saja menaiki anak tangga lantas memasuki kamarnya, sementara Nona Wang hanya melihat raut wajah tuan Manoban yang melulu terkekeh di setiap ia melahap makananya.
"Sepertinya Kau sedang bahagia suamiku.."
"Ah...apa terlihat jelas ya?" tanya Tuan Manoban yang kembali diangguki Nona wang lengkap dengan senyumanaya.
"Aku sudah menghubungi pihak RS untuk mengurus biaya perawatan ibunya Lalice, tapi mereka bilang Lalice telah membayarnya."
"Ah..begitukah? dari mana anak itu mendapatkan uang? tolong selidiki, dia tidak melakukan hal-hal aneh atau semacamnya bukan? periksa rekeningnya.."
"Aku sudah melakukanya, dia mendapatkan uang dari Kim Taehyung, anak presiden itu."
"Ah..begitukah? tolong transfer uang dengan jumblah yang sama ke rekening anak itu, aku tidak suka berhutang sekalipun itu pada kim Taehyung, jika itu Bambam sekalipun aku pasti akan mengembalikanya, panggil Lalice keruanganku setelah ini." ucap Tuan Manoban yang juga diangguki Nona Wang.
Sementara itu Kim Taehyung tengah menengadahkan kepalanya saat itu, perasaan waswas melulu menghinggapinya belum lagi letupan jantungnya yang tak karuan karena melihat gadisnya yang saat itu nekat hendak melompat dari lantai dua rumahnya, Taehyung tidak yakin apa tanganya cukup mampu untuk menangkap tubuh gadisnya atau tidak sehingga selain tanganya yang ikut menengadah ia juga menyiapkan sebuah kasur lipat di bawahnya.
"Dengar jika sampai tulangmu patah aku tidak tanggung jawab arra?" teriak Taehyung yang saat itu keringatnya mulai bercucuran menuruni dahinya.
"Kau cerewet sekali, dimana Bambam kenapà malah kau yang datang? belum cukup ayah menjejali telingaku dan sekarang dirimu juga?"
"hyak !! aku sangat amat khawatir sialan ! Bambam masih diperjalanan." umpat Taehyung yang mengundang beberapa kekehan Lisa.
"Oh ayolah aku tidak akan mati hanya karena melompat dari lantai dua, jika celaka sekalipun mungkin hanya patah tulang atau pergeseran sendi.." kekeh Lisa.
Kedua kelopak mata Taehyung terpejam sempurna, tatkala Lisa melompat dan mendarat mulus di kedua tangan Kim Taehyung, Jantungnya seakan berhenti berdetak saat itu sebelum satu kecupan mendarati pipi Taehyung dan sontak menyadarkan ia kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Lili [ Taelice ]
FanfictionMengisahkan seorang gadis polos dengan segala keingintahuanya akan dunia luar, membuat gadis itu mulai memacari pria-pria nakal. _____Lisa. Seorang pria yang katakanlah tampan, manis, dan tidak sombong, yang mana mempercayai embel-embel cinta sejati...