○○○
Lisa masih mengedipkan matanya, seakan tak mengerti kala itu, ia menatap Bambam yang saat itu telah membuka sebuah kotak yang berada di genggamanya, yang mana menampakan satu buah kalung berbentuk gantungan kunci yang saat itu membuat Lisa terkekeh.
"ah..aku kecewa kupikir kau akan melamarku, aku sangat ingin dilamar sehingga aku tidak perlu menikahi Seok Jin, kau mengecewakan.." decak mulut Lisa yang sontak mendapatkan jitakan mutlak dari Bambam.
"Lain kali kubelikan cincin ya, sudah jangan cemberut begitu !" gerutu Bambam yang berakhir dengan kekehan Anonim Squad dan juga ayahnya.
"Berlianya sebesar biji salak !" pinta Lisa.
"Biji durian saja sekalian, Bambam agak risih membeli hal yang tak seberapa, betul tidak?" ucap Suga, yang diangguki Bambam saat itu.
"Lamaranya juga.." pinta Lisa lengkap dengan nada manjanya menatap Bambam.
"dilamar beneran tau rasaa !" ancam Bambam yang saat itu membuat Lisa nyaris mengedipkan mata.
Keesokan harinya, tepat pagi hari Lisa dan telinganya kembali dijejali ceramah dari Sang ayah, ia melulu bertanya mengenai perkataan Seok Jin yang mengadukan Lisa pada ayahnya, bahwa gadis itu tengah bermalam bersama putera presiden semalam, Lisa hanya terkekeh tak menanggapi runtutan pertanyaan ayahnya, terlebih ia dan dirinya bisa-bisa terlambat jika melulu meladeni ayahnya.
Hari ini Nona Wang memutuskan mengirim Lisa kembali beraktivitas untuk menebus tiga tahunya yang telah berlalu, gadis itu akan di pekerjakan sebagai kariawan magang di salah satu kantor kejaksaan wilayah di Seoul.
"Dengarkan ayah dulu, apa benar..." ucap ayahnya yang saat itu terhenti oleh kecupan di pipinya yang diberikan Lisa.
"aku terlambat, aku sayang ayah, aku pergi dah.." cicit Lisa sambil lekas berlarian menghampiri mobilnya saat itu.
Sementara itu sesampainya Lisa di kantor kejaksaan, satu lambaian tangan menyambutnya saat itu, ah..itu Rossie dan juga Daddy, dan orang yang disampingnya itu, kim Taehyung tentu saja, kecuali Taehyung mereka adalah seorang jaksa, sementara Taehyung sendiri memilih menjadi seorang pengacara, entah untuk alasan apa.
"Tebak siapa mentormu ?" tanya Rossie yang membuat Lisa dan dirinya berdehem seraya berfikir.
"Bukan kau kan Rossie? ku harap itu Daddy, dengan begitu dia tidak akan tega menyulitkanku.." ucap nya lantang yang kemudian di gelengi oleh Bambam dan kepalanya.
"Sayangnya mentormu Rossie, siapkan mentalmu untuk mendengar seluruh ocehanya, belum lagi akhir-akhir ini dia tengah patah hati karena kalah saing berebut Jimin dengan anak kuliahan." kekeh Bambam yang sontak saja melarikan diri, sebelum akhirnya Rossie yang tidak terima mengejar pria itu hendak memberikan pelajaran, dan tinggalah ia seorang diri bersama Kim Taehyung.
"hai anak baru.." sapa Taehyung yang dibalas senyum simpul Lisa.
"kalau begitu aku harus memanggilmu kakak senior bukan?" yang mana diangguki Taehyung dengan bangga setelahnya.
"Jangan menatapku dengan senyuman itu, kau membuatku tidak taha....maksudku jangan tersenyum, itu saja." tegas Taehyung yang berujung dengan kekehan Lisa.
"aku duluan, kantorku di sebrang sana,.." ucap Taehyung yang mana diangguki Lisa saat itu sebelum akhirnya Taehyung terlihat buru-buru pergi.
"Tae..." panggil Lisa yang membuat Taehyung kembali berbalik.
"bukankah kau bilang kantormu di sebrang sana?" tanya Lisa memastikan yang mana membuat Taehyung menepoki jidatnya lantas berbalik dan berlari terbirit-birit, malu ? oh tentu saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
Little Lili [ Taelice ]
FanfictionMengisahkan seorang gadis polos dengan segala keingintahuanya akan dunia luar, membuat gadis itu mulai memacari pria-pria nakal. _____Lisa. Seorang pria yang katakanlah tampan, manis, dan tidak sombong, yang mana mempercayai embel-embel cinta sejati...