03

5.3K 549 49
                                    

○○○

Di hari yang mulai mendekati senja itu Lisa dan tubuhnya tengah berendam di salah satu kolam yang ada di dalam kamarnya, air nya hangat tentu saja, lengkap dengan lilin yang berjejer di tepi kolam yang mana mulai menyeruakan aroma lavender ke seluruh ruangan dan membuat Lisa yang menghirupnya seakan terlena, terlihat dari caranya mulai memejamkan matanya sekarang, bahkan sepertinya gadis itu nyaris saja tertidur sebelum sebuah suara yang amat ia kenali itu mulai mengintrupsi seluruh ruangan dan menjejali telinga Lisa kemudian.

"Lalice..."


Kedua mata Lisa terperanjat lantas membuat kelopakatanya terbuka, ia mulai menoleh ke arah sumber suara dan mendapati ayah beserta ibu tirinya yang mengekori dibelakang.

"ayah sudah pulang ? astaga kenapa aku tidak tahu?" pekik Lisa yang saat itu sontak menyungggingkan senyumnya, sebelum satu suara lagi mencuat dan membuat Lisa dan senyumnya seketika lenyap.

"hallo ayah lama tidak bertemu, syukurlah kau baik-baik saja, aku merindukanmu, aku baik-baik saja disini, begitu kiranya hal pertama yang harus kau ucapkan puteriku" begitu pekik ayahnya dan membuat Lisa mendelik sebal setelahnya.

"ada apa dengan delikan matamu itu? kau melupakan tatakrama dan aturan yang ku buat? jadi begini ajaran ibu tiri mu selama aku tidak dirumah?" pekik ayahnya lagi.

"Maafkan aku suamiku, aku akan mengajarinya lagi, ini semua salahku tolong jangan marahi Lalice" ucap sang ibu tiri yang mana semakin membuat Lisa memincingkan bibirnya.

"tentu saja siapa lagi yang patut disalahkan kalau bukan dirimu? setidaknya Lalice-ku tidak boleh salah, ajari dia yang benar." perintah Tuan Manoban yang mana segera diangguki sang ibu tirinya.

"aku menunggumu di ruanganku, Lalice, segeralah bebenah diri dan temui aku tiga puluh menit lagi dari sekarang."

"ya ayah, beristirahatlah.." ucap Lisa setelahnya.

Selekas ayahnya pergi dari kamar Lisa, membuat ia dan mulutnya melanjutkan perkataanya yang tampaknya belum selesai.

"Selamanya..." ucap Lisa dengan seringaianya yang membuat ibu tirinya sontak meliriknya saat itu.

Lisa balik memandangi ibu tirinya disana, yang mana tengah berdiri lengkap dengan sebuah handuk yang ia pegangi di pergelangan tanganya.

Lisa balik memandangi ibu tirinya disana, yang mana tengah berdiri lengkap dengan sebuah handuk yang ia pegangi di pergelangan tanganya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"beranjaklah dari sana, kau sudah terlalu lama berendam, hari sudah mulai malam, ayahmu tidak akan senang mendengar puterinya sakit."

Lisa mulai beranjak dari kolam, lalu sang pelayan meraih handuk dari ibu tirinya lantas melilitkan handuk itu di tubuh Lisa, sebelum akhirnya gadis itu melipir ke arah sofa dan mulai mendudukinya.

"Nona Wang..." panggil Lisa pada ibu tirinya, sudah sekitar sepuluh tahun lamanya Wang se jin menikahi ayah Lisa namun, ia dan mulutnya enggan memanggil wanita itu "ibu" ia hanya melulu memanggilnya dengan sebutan Nona, sama hal nya seperti ia masih menjadi sekertaris ayahnya dahulu.

Little Lili [ Taelice ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang