10• Pingsan

31 5 1
                                    

Tak terasa ini sudah hari Senin lagi. Upacara SMA 1 sedang berlangsung, hari ini matahari sangat terik. Via yang berbaris dibarisan kedua dari belakang sudah tak kuat menahan panasnya cahaya matahari yang membakar kulitnya. Via merasa pusing sekarang, padahal tadi ia sudah sarapan di rumah. Kakinya tak kuat menahan badannya lagi. Lama-lama penglihatannya pun buram dan...

BRUK

Via pingsan.

Semua murid yang sedang baris terkejut melihat Via pingsan. Bella, Rani, dan Farah yang berbaris di pinggir dan belakang Via pun terkejut.

"Ya Allah Via." Bella khawatir dengan keadaan sahabatnya ini.

"Woy PMR woy ini ada yang pingsan." Kata Farah.

"Cepetan dong ini." Kata Rani yang ikut khawatir juga.

Tak lama, ada PMR yang membawa tandu dan mengangkat Via menuju UKS. Bella mengikuti PMR menuju UKS karena khawatir dengan sahabatnya itu. Sementara Rani dan Farah melanjutkan upacaranya.

Disana ada Bu Sarah yang menjaga UKS. Bu Sarah memang pengurus di UKS dan guru yang membimbing ekstrakurikuler PMR.

"Bu, ini Via pingsan." Kata Bella khawatir.

"Sini angkat ke atas kasur." Kata Bu Sarah membantu mengangkat Via ke atas kasur.

Bu Sarah memeriksa Via, dan ternyata Via hanya kelelahan makanya ia pingsan.

"Via enggak kenapa-kenapa kan Bu?" Tanya Bella.

"Enggak kok, dia cuma kecapekan aja. Lemes mungkin jadinya pingsan."

"Alhamdulillah deh."

Tak lama kemudian upacara selesai, semua murid berhamburan. Ada yang langsung menuju kelas bahkan ada yang ke kantin. Tapi Rani dan Farah menuju UKS untuk menemui Via.

"Assalamu'alaikum." Kata Rani dan Farah sambil memasuki UKS.

"Wa'alaikumsalam." Jawab Bella dan Bu Sarah karena memang di UKS hanya ada mereka dan Via yang masih tak sadarkan diri.

"Ya Allah Via belum sadar juga?" Tanya Rani sambil memegang tangan Via.

"Belum, padahal udah dikasih kayu putih tadi." Jawab Bella.

"Coba kasih lagi deh, siapa tau sadar." Usul Farah.

Bu Sarah memberikan minyak kayu putih kepada Bella dan mendekatkannya ke hidung Via. Tak lama kemudian Via akhirnya bangun.

"Alhamdulillah Via udah sadar." Kata Bella.

"G-gue kok pusing ya?" Kata Via sambil memegang kepalanya.

"Tenang dulu Vi, lo pingsan tadi." Jelas Rani.

"Bentar ya gue ambilin air hangat buat lo." Kata Farah sambil berjalan menuju dispenser.

Lalu Via meminum air hangat yang diberikan Farah. Ia masih merasa pusing. Kepalanya sakit.

"Kepala gue sakit." Kata Via sambil meringis.

"Lo mau pulang aja Vi? Nanti kita anterin aja naik mobil sekolah." Tawar Rani.

"Iya Vi, kalau lo masih pusing mending lo pulang aja ya. Istirahat." Kata Bella.

"Iya Via, jangan maksain ya. Kamu pulang aja. Nanti Ibu ngisi surat izin dari UKS buat kamu." Kata Bu Sarah.

Akhirnya Via pulang diantar Rani menaiki mobil sekolah. Bella dan Farah sebenarnya ingin ikut, hanya saja guru melarang mereka dan menyuruhnya belajar di kelas.

Saat perjalanan pulang, Via selalu meringis kesakitan di bagian kepalanya. Rani kasian melihat Via seperti ini.

Tak lama kemudian mereka sudah sampai di rumah Via. Di rumahnya hanya ada Bi Ani, Bi Ani yang melihat wajah Via yang pucat pun terkejut dan menuntun Via untuk ke kamarnya.

Half A HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang