Hari ini Via masih sakit, kepalanya masih terasa pusing jadi Via tidak sekolah dan beristirahat di rumah. Badan Via juga terasa lemas, oleh sebab itu Via hanya bisa berbaring di atas kasurnya.
"Via, makan dulu ya?" Tawar Bi Ani.
"Enggak Bi, Via enggak mau makan." Jawab Via lemas.
"Biar cepet sembuh Vi, ayo dong makan. Sedikit aja enggak apa-apa."
Via akhirnya mau membuka mulut, ia tak mau memakan makanan apapun karena mulutnya terasa hambar.
Di lain tempat, yaitu rumah Resa, cowok berambut hitam itu sudah membersihkan badannya setelah pulang sekolah tadi. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya.
"Kenapa Bun?" Tanya Resa sambil membuka pintu.
"Kamu lagi ngapain?"
"Resa lagi tiduran aja, kenapa?"
"Kamu udah tau belum kalau Via sakit?"
"Hah?Via sakit?Kata siapa Bun?" Resa kaget mendengar kabar bahwa Via sakit.
"Iya, kata Bi Ani. Dia bilang Via kemarin pingsan gitu terus sekarang badannya masih lemes."
"Ya udah, Resa mau jenguk Via dulu."
"Eh bentar dulu, ini Bunda mau nitip kue buat Via. Bunda enggak bisa ikut, lagi banyak pesenan. Kue nya ada di atas meja makan, nanti kamu ambil aja. Titip salam aja buat Via dari Bunda."
"Iya Bun siap."
Resa lalu menuju ruang makan untuk mengambil kue titipan Nala. Mendengar kabar bahwa Via sedang sakit, entah mengapa Resa menjadi khawatir dengan keadaan Via. Seolah ia ingin segera menemui gadis chubby itu untuk melihat keadaannya.
"Kenapa gue jadi khawatir gini sama Via?" Resa bertanya dalam hatinya.
Ia sengaja jalan kaki dan tidak menaiki motor karena memang jaraknya dekat sekalian hemat bensin, katanya.
Resa mengetuk pintu rumah Via, tak lama kemudian Reva yang sudah pulang dari butik membuka pintu.
"Assalamu'alaikum Tante." Sapa Resa sambil mencium tangan Reva.
"Wa'alaikumsalam Res." Jawab Reva tersenyum.
"Via nya ada Tante? Kata Bunda, Via lagi sakit jadi Resa mau jenguk Via. Bunda enggak bisa ikut karena lagi ada pesenan."
"Ada di kamarnya. Ayo masuk aja, kamu langsung ke kamarnya aja di atas."
"Ya udah, Resa ke atas dulu ya. Makasih Tan."
"Iya."
Resa berjalan ke kamar Via, entah mengapa jantungnya berdetak lebih cepat. Padahal hanya bertemu Via.
Resa bisa melihat Via dari luar kamar Via karena pintunya terbuka. Via ternyata sedang makan bersama Bi Ani.
Via masih tak menyadari ada kehadiran Resa. Lalu Resa masuk ke kamar Via sambil membawa kue ditangannya."Halo, Via." Sapa Resa sambil tersenyum manis.
Via terkejut adanya Resa disini. Seperti biasa, jantungnya tak karuan bila Resa ada di dekatnya.
"E-eh Resa, lo kok disini?" Tanya Via kaget.
"Iya, kata Bunda lo lagi sakit jadi gue mau jenguk lo. Enggak apa-apa kan?"
"I-iya enggak apa-apa. Tapi gue kaget aja lo bisa disini."
Resa hanya tertawa melihat wajah Via yang terkejut, lucu katanya. Aduh mas sa ae.
"Kenapa ketawa Res?" Tanya Via bingung.
"Enggak apa-apa kok."
"Aduh Bibi disini jadi kayak patung enggak di anggap." Kata Bi Ani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Half A Heart
Novela JuvenilViarsa Adelia Pradipta, gadis ceria yang entah mengapa bisa jatuh cinta secepat ini. Hanya karena pertemuan tak disengaja, dia bisa menyimpulkan bahwa dia jatuh cinta. Dan dia mempercayai 'jatuh cinta pada pandangan pertama'. Resa Rajendra, lelaki t...