Hari ini Via sudah masuk sekolah lagi, badannya sudah sehat kembali. Entah efek obat atau efek Resa yang menjenguknya.
"Ya Allah Vi akhirnya lo sembuh juga." Kata Farah sambil menghampiri Via.
"Enggak ada lo di kelas tuh Vi, adem ayem deh sumpah." Kata Bella sambil nyengir.
"Jahat lo Bel. Bilang aja enggak ada gue sepi ya kan?" Via geer.
"Kagak sih b aja." Timpal Rani.
"Ih dasar kalian."
"Udah mendingan badan lo Vi?" Tanya Bella.
"Alhamdulillah udah, mungkin efek pujaan hati gue jenguk gue kemarin."
"Hah? Resa maksud lo? Seriusan?" Tanya Rani penasaran.
"Yaps, dan dia nyuapin gue makan dong."
Farah menggebrak meja, "WAH GELA SEH LO. GUE IRI. FIX."
"Eh nyantai Bu nyantai." Kata Rani yang duduk di sebelah Farah.
"Terus nih ya dia bilang bakal ngajakin gue main ke timezone kalau gue udah sembuh. Gimana kagak baper noh?"
"Halah Vi, timezone doang elah bukan disneyland." Kata Bella.
"Tapi enggak apa-apa Vi, seenggaknya lo ada waktu buat berdua sama Resa." Kata Rani membela Via.
"Bella mah iri aja sih jadi nyewot mulu kan." Kata Farah sambil tertawa.
"Heh gue enggak iri sama Via ya, fitnah ae lo remahan rengginang." Kata Bella sensi.
"Udah yaelah masih pagi tubir mulu. Udahlah ya yang penting gue bahagia gitu sama Resa."
"Semerdeka Via aja dah." Kata Bella pasrah.
"Jadi kapan lo ke timezone sama Resa Vi?" Tanya Farah.
"Enggak tau juga gue, nanti gue DM dia aja."
"Lo belum punya ID line dia Vi?" Tanya Rani.
"Belum, malu lah DM aja udah cukup buat gue hehe."
Tak lama kemudian bel tanda masuk berbunyi dan semua murid bersiap-siap untuk belajar.
Hari ini jadwal pelajaran kelas Resa yaitu olahraga, semua murid kelas Resa berkumpul di lapangan.
"Oke anak-anak, sekarang kalian boleh olahraga bebas sesuai apa yang kalian mau. Karena saya ada urusan untuk acara olahraga di GOR kota, jadi kalian bebas asal itu menyangkut olahraga, paham?" Kata guru olahraga Resa menjelaskan.
"Iya Pak." Semua murid menjawab.
Setelah kepergian guru olahraganya tidak semua murid berolahraga, apalagi perempuan yang memang kurang menyukai olahraga alasan karena bau keringatlah, panaslah, capeklah. Sedangkan bagi anak laki-laki ya mereka fine saja, apalagi Resa dan dua tuyulnya itu selalu semangat saat olahraga. Semua jenis olahraga disukai tiga serangkai apalagi basket.
"Ayo woy laki-laki kumpul semua main basket, bagi jadi dua tim ya." Teriak Agil mengarahkan.
Dan semua murid laki-laki berkumpul di lapangan untuk membagi dua tim. Oke, kalian bisa menebak bahwa tiga serangkai itu akan masuk dalam tim yang sama. Mungkin mereka jodoh.
Permainan pun dimulai, murid perempuan di kelas Resa hanya menonton di pinggir lapangan. Tak hanya murid kelas sih, lebih tepatnya banyak murid kelas lain yang menonton kapten basket pujaan mereka. Apalagi para ciwi-ciwi yang meleleh melihat Resa bermain basket.
"Woy Ndre, oper gue." Kata Resa.
"Maju dulu Res." Jawab Andre
Lalu setelah Resa berhasil menangkap bola, ia menshoot bola basket dan bola tersebut masuk.

KAMU SEDANG MEMBACA
Half A Heart
Novela JuvenilViarsa Adelia Pradipta, gadis ceria yang entah mengapa bisa jatuh cinta secepat ini. Hanya karena pertemuan tak disengaja, dia bisa menyimpulkan bahwa dia jatuh cinta. Dan dia mempercayai 'jatuh cinta pada pandangan pertama'. Resa Rajendra, lelaki t...