Setelah pulang sekolah, Tim Basket SMA 3 melakukan latihan untuk turnamen minggu depan.
"Jadi, sekarang kalian harus latihan lebih keras lagi. Walaupun ini hanya pertandingan persahabatan, tapi kita harus menunjukan skill kita. Mengerti?" Jelas Coach Dodi.
"Mengerti Coach." Jawab semua anak basket.
"Silahkan kalian mulai latihan sekarang, saya akan memperhatikan."
Lalu semua anak basket pun membagi 2 tim. Resa, Agil, dan Andre berada di tim yang sama, yaitu tim A. Memang tiga serangkai.
Pada babak pertama dimenangkan oleh tim B. Tim A kalah dari Tim B.
"Res, lo kenapa sih? Kok jadi enggak fokus gini?" Tanya Agil.
"Tau lo, tadi ada kesempatan buat lo masukin bola ke ring." Sewot Andre.
"Sorry sorry, gue lagi ada pikiran aja." Jawab Resa.
Lalu mereka melanjutkan latihan lagi dan pada babak kedua Tim A kalah lagi dari Tim B.
"Res, fokus Res. Greget deh gue liat lo sumpah." Greget Andre.
"Iya anjir itu gue tadi udah oper ke lo elah." Kesal Agil.
"Sumpah gue enggak tau kenapa jadi kayak gini. Gue... bingung." Jelas Resa.
"Bingung kenapa sih lo? Masalah keluarga? Masalah sekolah? Masalah cewek? Ceritalah ke kita, siapa tau kita bisa bantu." Jelas Agil.
"Iya Res, kita ada buat lo. Lo boleh cerita ke kita buat ngurangin beban yang ada di pikiran lo."
"Tapi gue belum siap." Kata Resa.
"Kenapa gue jadi enggak fokus gini? Kenapa gue kepikiran terus sama Via? Apa yang sebenernya gue rasain sih? Gue aja bingung sendiri sama perasaan gue. Res, lo enggak boleh kayak gini. Lo harus jaga perasaan lo." Batin Resa sambil memegang bola basketnya.
"Ayo semua kumpul dulu kita evaluasi." Titah Coach Dodi.
Semua anak basket berkumpul di hadapan Coach Dodi.
"Resa, kamu sebagai kapten kenapa seperti ini? Kenapa performa kamu jadi berkurang? Udah beberapa hari latihan saya lihat kamu seperti kebingungan. Padahal kamu itu pemain yang kita andalkan di tim ini." Kata Coach Dodi.
"Maaf Coach, saya sedang ada pikiran." Kata Resa sambil menunduk.
"Ya sudah latihan kita sudahi sampai disini. Besok kalian latihan seperti biasa. Tapi saya tidak datang karena ada acara. Jadi saya serahkan ini kepada Resa." Jelas Coach Dodi.
"Baik Coach." Jawab semua anak basket.
Lalu mereka semua bubar dari lapangan. Ada yang langsung pulang atau ada yang masih nongkrong. Di pinggir lapangan hanya tinggal menyisakan 3 serangkai.
"Res, lo tuh kenapa sih? Tadi Coach aja sampe marahin lo karena lo mainnya enggak fokus." Kata Agil serius.
"Iya nih kita jadi kena amuk juga kan." Timpal Andre.
"Gue enggak tau juga gue kenapa. Gue cuma bingung dan banyak pikiran." Kata Resa.
"Lo mending tenangin diri lo dulu. Enggak usah banyak pikiran. Pikirin dulu aja ini pertandingan buat minggu depan." Agil menasehati.
"Weh ajib bahasa lo Gil." Kata Andre sambil memberi 2 jempol.
"Thanks ya. Ya udah gue pulang duluan ya." Pamit Resa.
Di lain tempat yaitu SMA 1, Via sedang menunggu angkot karena memang ini sudah jam setengah 6. Via baru pulang karena Via sudah menemani Bella untuk melihat Kevin latihan basket. Farah dan Rani sudah pulang duluan bersama pacarnya begitu juga Bella.

KAMU SEDANG MEMBACA
Half A Heart
Teen FictionViarsa Adelia Pradipta, gadis ceria yang entah mengapa bisa jatuh cinta secepat ini. Hanya karena pertemuan tak disengaja, dia bisa menyimpulkan bahwa dia jatuh cinta. Dan dia mempercayai 'jatuh cinta pada pandangan pertama'. Resa Rajendra, lelaki t...