04• Stalker

40 11 4
                                    

Keesokan harinya, Via datang pagi-pagi ke sekolah entah mengapa ia bersemangat hari ini. Mungkin efek kejadian kemarin.

"Hello guys!" Sapa Via semangat.

"Orang yang lagi jatuh cinta mah seneng mulu bawaannya." Kata Bella.

"Ada apa nih?Cerita dong." Tanya Rani penasaran.

"Paling tentang si rese rese itu siapa sih namanya?Gue lupa." Kata Farah sambil menggaruk kepalanya.

"Eh asal jeplak ganti nama orangnya aja lo. Resa woy namanya bukan rese. Lo kali itu mah yang rese." Sewot Via.

"Maaf ya Via Vallen gue lupa hehe." Kata Farah tanpa dosa.

"Gimana hasil ngestalk IG semalem?" Tanya Bella.

"Anjir gue lupa, semalem gue ngeprint tugas IPS ke warnet. Terus disana ketemu Resa hehe, pas balik gue langsung tidur." Kata Via menjelaskan.

"Pantesan lo enggak buka grup." Ujar Farah.

"Ayo cerita kejadian di warnet kemarin Vi. Masalah ngestalk mah pas istirahat aja nanti sama kita bantu." Timpal Rani.

Via pun akhirnya menceritakan kejadian kemarin saat di warnet bertemu dengan Resa. Teman-temannya menyimak dengan seksama. Layaknya ada guru yang sedang menerangkan materi pelajaran.

"Jadi gitu ceritanya, gimana gue enggak baper coba? Pasti pas kejadian kemarin muka gue udah kayak tomat." Cerocos Via.

"Wah gila sih tuh cowok ngegas bener. Wajarlah kalau lo baper Vi." Kata Rani.

"Tapi nih ya menurut gue, lo jangan ke baperan dulu Vi siapa tau aja emang tuh cowok baik ke semua orang dan lo nya kebaperan. Kan lo juga baru kenal sama dia, belum tau dia udah punya pacar atau belum. Belum tau sifat dia sebenernya kayak gimana." Ujar Bella panjang lebar sepanjang jalan kenangan. Eak.

"Weh ajib bener tuh Bella. Kadang ada benernya juga ya nih anak." Kata Farah sambil menepuk tangannya tanda kagum.

"Hm, bener juga sih kata Bella. Tapi enggak apa-apa kan kalau kita berharap dulu?" Tanya Via.

"Ya enggak apa-apa sih. Tapi lo harus siap mental sama hati." Jawab Bella.

"Biarkan mengalir apa adanya dulu aja Vi. Lo nikmatin dulu masa jatuh cinta lo yang indah. Supaya hidup lo enggak hambar sama pelajaran mulu haha." Ujar Farah.

"Oh iya Vi, gue mau minta drama dong. Lo bawa flashdisk enggak?" Tanya Rani.

"Astaghfirullah, gue lupa. Flashdisk gue semalem masih di Resa, gue lupa enggak ngambil anjir."

Via panik, kenapa bisa dia seceroboh dan selupa itu?

"Lo ke rumah dia aja kali Vi, sekalian modus ya enggak?" Kata Bella sambil menaik turunkan alisnya. Geli.

"Bener tuh, sekali menyelam minum susu." Ujar Farah

"Minum air bege." Timpal Rani

"Ah, tapi kan gue malu kalau ke rumahnya. Tiap deket dia tuh jantung gue enggak mau diem. Tapi masalahnya gue juga butuh flashdisknya. Bingung deh gue harus gimana." Kata Via.

"Lo stalk aja IG dia, terus lo DM deh kalau flashdisk lo ada dia atau enggak? Terus suruh aja dia ke rumah lo."

"Ya udah deh nanti istirahat kalian bantu gue stalk, oke?"

Bella, Rani, dan Farah menganggukan kepala mereka tanda setuju.

Bel tanda masuk pun berbunyi, siswa-siswi SMA 1 menduduki bangkunya masing-masing untuk mengikuti pelajaran pertama.

Setelah mengikuti pelajaran pertama akhirnya jam istirahat yang ditunggu pun berbunyi. Semua siswa berhamburan menuju kantin. Kecuali 4 siswi perempuan yang masih di dalam kelas, yaitu Via, Bella, Rani, dan Farah.

"Woy gila sih ini IG SMA 3 cecan cogan bertebaran." Heboh Farah.

"Iya anjir, cuci mata online nih gue." Kata Rani.

"Heh, inget pacar kalian woy." Ujar Bella.

"Kalian bisa diem enggak sih?Gue lagi nyari Resa ini." Sewot Via sambil mengscroll handphonenya.

"Eh, eh bentar deh. Ini Resa bukan ya? Bentar-bentar gue zoom dulu. AH IYA ANJIR INI RESA WOY YA ALLAH BENERAN INI RESA GUYS! INI FOTO DIA PAKE BAJU BASKET TERUS DI TAG KE IG DIA DONG. AHHH GUE SENENG BANGET." Via loncat kegirangan hingga kesetanan sambil menggebrak mejanya. Untung enggak salto.

"Woy anjir santai elah Vi. Ini meja sekolah nanti rusak."

"Tau nih, itu loncat kayak kesurupan tau."

"Istighfar Vi buset dah."

Via yang mendengar ocehan ketiga sahabatnya itu langsung duduk kembali sambil cengengesan.

"Sumpah, gue seneng banget deh. Tapi, ini IG dia di private jadi enggak bisa ngestalk. Gue follow dulu gitu?" Tanya Via.

"Ya iyalah Vi, kalau lo mau liat ya follow dulu lah gimana sih." Farah greget ke Via yang kadang-kadang telmi.

"Oke deh, gue follow."

Tak lama kemudian ada notif bahwa Resa memfollback Instagram Via. Gercep juga ya Resa hehe.

"ALLAHUAKBAR GUE DI FOLLBACK RESA INI MASYAALLAH GERCEP BENER NIH ORANG." Lagi, Via kesetanan tak karuan.

"Eh Vi, yang tenang dong anjir cuma di follback doang." Bella berusaha menenangkan Via.

"Lo... mau gue anter ke Pa Agus yang guru agama enggak? Mau minta ruqyah lo ini." Farah dengan polosnya menanyakan itu.

"Eh anjir gue enggak kesurupan kali Far." Via langsung duduk dengan tenang lagi.

"Followersnya banyak enggak? Coba lo liat kiriman IG nya ada foto apa aja Vi?" Usul Rani

"Bentar-bentar, gue tarik nafas dulu. Hm, mayan nih followersnya dan cuma ada 2 foto. Yang satu foto pemandangan, terus yang satu foto dia sama temen basketnya." Jawab Via.

"Ah enggak asik nih, dikit amat." Kata Farah.

"Tapi seenggaknya enggak ada foto dia bareng cewek kan?" Tanya Bella.

"Iya sih, tapi lo coba aja stalk lagi nanti. Sekarang ke kantin dulu, gue laper deh sumpah." Kata Rani sambil memegang perutnya.

"Ya udah deh ayo." Ajak Via.

Saat di kantin, mereka berempat melihat Kevin, Putra, dan Radit yang merupakan pacar teman-temannya Via.

"Eh gue mau ke Kevin dulu ya ada urusan sebentar." Kata Bella sambil meninggalkan mereka bertiga.

"Disana ada Putra juga, gue mau kesana deh hehe." Timpal Rani dan menyusul Bella.

"Lo mau ke Radit juga? Ya udah sana enggak apa-apa gue di kantin sendiri." Suruh Via kepada Farah.

"E-nggak apa-apa nih Vi?" Tanya Farah ragu.

"Santai aja kali, ya udah sana."

"Ya udah deh, dadah Via jomblo." Kata Farah sambil melarikan diri dan tertawa.

"Eh dasar lo tutup panci."

"Gini nih nasib jomblo yang punya temen udah ada pacar semua." Batin Via sambil menyeruput jus jambunya.



















~•~
Jangan lupa klik bintang di kiri bawah pojok! See u!~💜
- jodoh wooseok 😚

13 Februari 2019

Half A HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang