Keesokan harinya Via berangkat sekolah seperti biasa tapi semangatnya masih tidak seperti Via yang biasanya. Kejadian semalam membuat perasaannya campur aduk.
"Hey, Vi lo udah denger belum kalau sekarang bakal dibubarin lebih cepet?" Tanya Bella.
"Lah kenapa?" Tanya Via bingung.
"Ih lo kudet amat sih, guru sama OSIS mau rapat buat acara pensi nanti." Jawab Rani.
"Besok juga bakal libur karena mau nyiapin panggung dan segala macem." Timpal Farah.
"Tau gini mending gue enggak sekolah aja."
"Dasar lo malesan. Eh tapi tadi Putra ngajak buat ke Trans Studio mau enggak?" Ajak Rani.
"Yuk, udah lama juga gue enggak ke Trans Studio." Jawab Bella.
"Kuy lah, lo harus ikut Vi. Lo seneng-seneng bareng kita di Trans Studio dan lupain masalah lo karena lo berhak buat bahagia." Ucap Farah sambil merangkul Via.
"Hm gimana ya? Tapi nanti kalian pada sibuk sama pacarnya lah gue berasa babu."
"Ya enggaklah Via sayang kita bakal main dan seru-seruan bareng. Ikut ya, please?" Bujuk Rani.
"Iya deh iya. Tapi nanti berangkatnya gimana?"
"Kita semua naik mobil Kevin aja." Jawab Bella.
"Oh iya, kemarin gue ketemu Resa dua kali."
"Dia udah balik dari Jakarta?" Tanya Farah.
Via hanya menganggukan kepalanya.
"Terus gimana?" Tanya Rani penasaran.
"Yang pertama gue ketemu di jalan, disitu gue enggak sadar kalau daritadi mobil Resa ngikutin gue dan dia nanya kenapa mata gue sembab tapi gue enggak jawab. Dan yang kedua gue ketemu tadi malem di mini market depan komplek disitu dia minta maaf ke gue soal Nadine dan gue jawab anggep aja kita enggak pernah kenal."
"Bentar, kok Resa udah tau lo sedih karena Nadine?" Tanya Farah.
"Dia tau dari Bundanya. Menurut kalian gue salah enggak sih kayak gitu?"
"Sikap lo yang nyuruh Resa kayak gitu malah enggak bikin masalah selesai Vi." Jawab Bella.
"Gue bener-bener lagi enggak karuan waktu itu makanya gue emosional banget. Semalem juga gue cerita ke Ibu kalau gue nangis karena Resa. Gue cengeng dan lemah banget ya?"
"Enggak Vi, lo cewek yang kuat. Lo berhak nangis kok buat ngeluapin apa yang lagi lo rasain. Tapi lo jangan larut dalam kesedihan gini. Lo masih punya banyak hal yang harus lo lakuin. Masa cuma karena cinta lo jadi kayak gini?" Rani mulai mengeluarkan kata-kata bijaknya.
"Ahhh, kalian terbaik deh. Sini gue peluk, makasih ya udah nyemangatin gue."
Saat sedang berpelukan, tiba-tiba ada pengumuman bahwa siswa siswi SMA 1 diperbolehkan untuk pulang. Semua bersorak ria dan langsung meninggalkan kelas.
"Jadi, kan?" Tanya Putra.
"Iya, tapi kita pada balik dulu buat ganti baju. Nanti janjian aja di rumah Via buat berangkat." Jawab Rani.
"Putra sama Radit naik motor buat jemput Rani sama Farah. Nanti gue naik mobil jemput Bella terus kumpul di rumah Via buat nyimpen motornya." Jawab Kevin.
"Lah, kalau motornya disimpen terus kita kesana naik apa?" Tanya Radit polos.
"Naik mobil Kevin anjir. Bego kok dipelihara." Jawab Via ngegas.
"Nyantuy dong jangan ngegas." Kata Radit dengan tampang menyebalkan.
"Udah-udah lo pada jangan ribut mending langsung aja dah ayo." Ajak Farah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Half A Heart
Teen FictionViarsa Adelia Pradipta, gadis ceria yang entah mengapa bisa jatuh cinta secepat ini. Hanya karena pertemuan tak disengaja, dia bisa menyimpulkan bahwa dia jatuh cinta. Dan dia mempercayai 'jatuh cinta pada pandangan pertama'. Resa Rajendra, lelaki t...