23• Pilihan

15 5 2
                                    

Sabtu ini Via sudah bersiap-siap karena ada janjian dengan Bella, Rani, dan Farah. Mereka akan bermain di rumah Rani karena orang tua Rani sedang ada tugas di luar kota makanya Rani meminta mereka untuk bermain di rumahnya.

Via sedang menunggu ojek online di depan rumahnya, tapi tiba-tiba yang datang bukan driver ojek online melainkan pangeran bermotor yang dulu Via harapkan tetapi entah dengan sekarang.

"Lo lagi nungguin siapa?" Tanya Resa sambil membuka helm-nya.

"Ojol."

"Cancel aja, gue anterin deh lo mau kemana?"

"Enggak usah, gue enggak butuh lo."

"Vi, maafin gue. Sampai kapan lo kayak gini terus?"

Via diam, ia tak tau sampai kapan bertingkah kekanak-kanakan seperti ini. Harusnya dirinya tak usah bersikap seperti ini, lagipula Via bukan pacarnya yang berhak cemburu, kan?

Tiba-tiba dering telpon Resa berbunyi.

"Iya halo Nad? Gue otw. Tungguin."

Nad? Apakah itu telpon dari Nadine?

"See? Lo enggak harus basa-basi tawarin gue kalau emang lo ada acara sama PACAR lo." Ketus Via sambil menekankan kata "pacar".

Jleb. Kalimat itu membuat Resa bungkam. Untungnya driver ojek online sudah datang dan Via langsung menaiki ojek online tersebut.

Resa masih tak menyangka Via semarah itu padanya. Dia masih bingung untuk memutuskan pilihannya. Bahkan memilih Nadine pun ia ragu, padahal Resa dan Nadine sudah hampir 3 tahun bersama.

"Padahal yang nelpon itu Nadya, bukan Nadine. Kenapa Via sesensitif itu?" Tanya Resa pada dirinya sendiri.

Ya, itu Nadya teman sekelas Resa yang kebetulan sekarang akan kerja kelompok bersama Andre dan Agil.

Setelah beberapa menit di perjalanan, Via akhirnya sampai di rumah berwarna coklat muda milik keluarga Rani. Ia langsung memijit bel di pintu tersebut dan tak lama Rani membuka pintunya.

"Hai Vi, ayo masuk. Bella sama Farah udah nyampe dari tadi."

Via lalu membuntuti Rani menuju kamar Rani.

"Ya ampun Vi lama amat. Lo dari mana aja sih?" Ketus Farah.

"Maaf ya tadi gue nunggu ojol lama terus ada yang ngajak ngobrol. Males deh gue."

"Siapa emang?" Tanya Bella.

"Resa."

"Lo ketemu Resa lagi? Dia bahas kejadian kemarin enggak?" Tanya Rani yang heboh.

Via memang sempat menceritakan kejadian kemarin kepada sahabat-sahabatnya di grup chat. Lalu Via menceritakan kejadian tadi sebelum ia berangkat.

"Anjir sempet-sempetnya ngajakin lo nebeng pas mau pergi bareng pacarnya." Komentar Farah.

"Gue juga bingung, sebenernya mau dia apa sih? Gue enggak mau dikira kalau gue ini ngerebut pacar orang makanya gue bersikap kayak gitu ke Resa."

"Menurut gue, Resa ini masih bingung sama pilihan hatinya. Dia lagi diantara dua pilihan dan enggak tau harus milih yang mana." Ucap Bella bijak.

"Tapi sebagai cowok dia itu harus kasih kepastian mau dia kayak gimana. Kalau emang dia milih pacarnya, enggak usah ngasih harapan ke Via. Tapi kalau dia pilih Via, dia harus lepasin pacarnya." Ujar Rani.

"Gue enggak mau Resa ngelepasin Nadine gitu aja, gue enggak mau jadi alasan hubungan seseorang putus. Apalagi mereka udah 3 tahun pacaran. Gue mending ngejauh aja dari Resa dan hubungan mereka bakal baik-baik aja seperti semula sebelum Resa kenal sama gue."

Half A HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang