SelamatMembaca...+++
"Kau terluka segitu banyaknya karena apa?" Tanya Ayana sambil mengobati pipi Alvaro.
Alvaro terdiam seperti sedang memikirkan sesuatu tapi itu tidak berlangsung lama "Obati saja dan tidak perlu bertanya"
Ayana sudah menduga tidak seharusnya ia bertanya, tapi rasa penasarannya lah yang mendorong dirinya untuk bertanya tapi tidak kunjung terjawab. Lebih baik ia sekarang fokus saja mengobati luka Alvaro.
Dengan telaten Ayana mengobati Alvaro sedangkan Alvaro hanya diam membiarkan Ayana mengobatinya. Kadang ia meringis pelan ketika Ayana tidak sengaja menekan lukanya.
Setelah hampir setengah jam Ayana mengobati Alvaro akhirnya selesai juga. Melihat wajah Alvaro yang saat ini dipenuhi dengan plester untuk menutupi lukanya setidaknya sedikit lebih baik.
"Mereka mengira hidupku beruntung, maka mereka salah besar" Gumam Alvaro sambil menatap kosong kedepan.
Ayana mengernyit bingung mendengar Alvaro yang sedari tadi diam sekali berbicara membicarakan hal seperti itu.
"Mereka ingin hidup beruntung sepertiku sedangkan aku ingin hidup beruntung seperti mereka" Gumam Alvaro lagi.
Ayana semakin bingung dengan ucapan Alvaro, "Kenapa kau ingin hidup seperti mereka?"
"Karena mereka mempunyai sebuah keluarga yang tidak aku miliki" Jawabnya.
Ia dapat menangkap ada nada kesakitan dari ucapan Alvaro, mendengar itu entah kenapa dada Ayana terasa sesak seakan ia juga ikut merasakan kesakitan Alvaro.
"Kalau kau ingin menceritakannya ceritalah, aku akan mendengarkan dan menemanimu disini" Ayana mengatakan itu sambil tersenyum kearah Alvaro.
Hening tidak ada yang berbicara, Alvaro masih menatap kedepan dengan tatapan kosongnya. Ayana cukup paham kalau saat ini Alvaro hanya ingin menenangkan pikirannya dan tidak ingin bercerita. Tapi sesuai janjinya tadi Ayana akan tetap berada disini menemani Alvaro.
Saat ini banyak pertanyaan didalam benak Ayana, kenapa Alvaro jadi terluka? Ada apa dengan keluarga Alvaro sehingga Alvaro menginginkan mempunyai keluarga seperti orang lain.
Ayana teringat dengan kejadian diperpustakaan waktu itu, Alvaro sempat menggumamkan tentang kedua orang tuanya.
"Apa luka itu disebabkan oleh ayahnya lagi?" lagi dan lagi pertanyaan muncul dibenak Ayana. Tapi apa penyebabnya kalau ayah Alvaro yang membuat Alvaro penuh luka begitu.
"Percuma saja aku hidup bergelimang harta tetapi miskin kasih sayang orang tua" Sepertinya Alvaro mulai meracau kembali.
"Aku rasa ayahku sudah sangat kaya, tetapi Ibuku malah pergi meninggalkannya dengan pria simpanannya yang jauh lebih kaya."
Kenapa Ayana baru paham sekarang tentu saja Alvaro ingin hidup seperti mereka karena mereka mempunyai keluarga yang utuh sedangkan keluarganya hancur berantakan karena Ibunya memilih pria lain. Kadang Ayana merasa sedih ditinggal oleh kedua orang tuanya beserta kedua kakanya pergi karena urusan pekerjaan, tapi ia mengerti bahwa orang tuanya banting tulang demi menghidupi keluarga mereka dan ia bersyukur keluarganya tetap utuh walaupun sibuk dengan pekerjaan mereka.
"Itulah kenapa aku membenci semua gadis yang mendekatiku karena mereka semua sama saja seperti ibuku, mengincar harta"
Apakah itu berarti Alvaro juga membenci dirinya karena ia juga termasuk gadis yang mencoba mendekati Alvaro. Tanpa harus bertanya Ayana sudah tahu jawabannya bahwa dia juga termasuk gadis yang dibenci oleh Alvaro.
KAMU SEDANG MEMBACA
NERD GIRL [TAMAT]
Teen FictionTidak mudah bagi Ayana Zevaana bertahan di sekolahnya mengingat ia selalu mendapat bully, ejekan dan juga hinaan oleh para siswa dan siswi. Sampai suatu ketika Ayana tidak sengaja menabrak Kakak kelasnya di depan perpustakaan sekolah dan Ayana meny...