SelamatMembaca...+++
Mendengar suara itu otomatis langkah Ayana terhenti, Ayana mengenal suara itu tapi mana mungkin kalau itu suara orang yang dikenalnya mungkin saja ia hanya berhalusinasi.
"Apa kau tuli?"
Lagi dan lagi Ayana mendengar suara itu ia hanya diam tidak berani untuk menengok kesamping ataupun berbalik kebelakang, ia merapalkan kalimat bahwa suara itu hanya halusinasinya saja.
"Hey gadis cupu apa kau memang tuli!"
Sudah tiga kali Ayana mendengar suara itu, ia menjadi ragu kalau itu hanya sekedar halusinasi. Ayana menengok kekanan dan kekiri tetapi tidak ada orang, Ayana berbalik menghadap belakang untuk memastikan apakah suara itu memang nyata atau sekedar halusinasi.
Disana, tepat dibelakangnya Alvaro sedang duduk diatas motornya yang hanya menggunakan kaos berwarna abu-abu dan celana jeans berwarna hitam yang terdapat sobekan dibagian lututnya. Apa Alvaro suka memakai celana jeans sobek mengingat pertemuan yang tidak sengaja mereka Alvaro selalu saja memakai celana jeans sobek.
"Al...varo" Ucap Ayana terbata.
Ternyata itu bukan sekedar halusinasi tapi itu memang kenyataan suaranya Alvaro.
"Kau ingin kemana?" Alvaro mengulang pertanyaannya yang pertama.
"Kepanti asuhan Kasih Bunda." Jawab Ayana jujur.
Alvaro mengernyit bingung untuk apa gadis itu pergi kepanti asuhan sepagi ini, ketika hari libur gadis lain akan hangout kemall atau ketaman hiburan sedangkan gadis didepannya itu memilih untuk pergi kepanti asuhan.
"Apa yang kau lakukan disana?"
Alvaro merutuki mulutnya yang terus bertanya kepada gadis itu, bukankah itu bukan urusannya gadis itu mau pergi kemana dan apa yang ingin dilakukan gadis itu.
"Bertemu dengan anak-anak panti dan bermain bersama mereka." Jawab Ayana lagi.
Ingin bertemu dengan anak-anak apa Alvaro saat ini tidak salah dengar, ketika gadis diluaran sana pergi untuk bertemu temannya atau bertemu dengan para pria sedangkan gadis ini ingin menemui anak-anak yang sering ia anggap pengganggu dan hanya bisa menyusahkan orang saja. Bahkan gadis itu berniat ingin bermain bersama anak kecil dan Alvaro tidak bisa membayangkan itu.
Tapi Alvaro tidak semudah itu untuk percaya dengan ucapan gadis itu karena bisa saja gadis itu ingin pergi kesuatu tempat dan gadis itu terpaksa berbohong padanya agar tidak ketahuan, ia menjalankan motornya mendekat kearah Ayana dan sekarang jarak dirinya dan Ayana telah sejajar.
"Aku ikut"
Hanya dua kata itu yang dilontarkan Alvaro tapi itu sukses membuat Ayana membulatkan matanya dan menganga tidak percaya.
"Serius kau ingin ikut" Yakin Ayana sambil menatap Alvaro dengan ekspresi tidak percayanya.
Tentu saja Alvaro akan ikut karena ia ingin memastikan kalau gadis itu berbohong padanya bahwa ingin pergi kepanti asuhan.
"Tentu saja"
Ayana diam sesaat masih tidak percaya kalau Alvaro ingin ikut dengannya. Ia hanya takut kalau disana nanti Alvaro akan merasa bosan bertemu dengan anak-anak.
"Cepat naik"
Ayana masih diam dan menatap Alvaro serta motornya secara bergantian, sungguh ia masih tidak percaya kalau Alvaro ingin ikut dengannya.
Melihat Ayana diam Alvaro sedikit jengah dan ada pertanyaan dipikirannya, apa gadis itu sedang memikirkan sesuatu sampai gadis itu hanya diam dan mengabaikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NERD GIRL [TAMAT]
Teen FictionTidak mudah bagi Ayana Zevaana bertahan di sekolahnya mengingat ia selalu mendapat bully, ejekan dan juga hinaan oleh para siswa dan siswi. Sampai suatu ketika Ayana tidak sengaja menabrak Kakak kelasnya di depan perpustakaan sekolah dan Ayana meny...