SelamatMembaca...+++
Jadilah sekarang Alvaro dan Damien duduk diruang tamu dan mereka duduk dikursi yang terpisah sedangkan Ayana masih bingung dengan mereka berdua karena datang tiba-tiba kerumahnya.
"Kenapa kalian bisa kesini bukankah saat ini masih jam sekolah." Ayana berucap pada Alvaro dan Damien.
Damien tersenyum menatap Ayana yang pasti kebingungan karena dia bukan sepertinya—mereka berdua datang kesini dengan tiba-tiba.
"Sebenarnya kami datang kesini..."
"Sudah jelas kami berdua datang untuk menjengukmu yang sedang sakit akibat hujan semalam." Potong Alvaro sebelum Damien menjelaskan dengan bertele-tele lebih baik ia yang menjelaskan terlebih dahulu.
Alvaro masih penasaran dari mana Damien tahu kalau Ayana sedang sakit, apakah Damien menghubungi Ayana dan bertanya tentang keadaan gadis itu terlebih dahulu sebelum datang kesini. Tapi rasanya tidak mungkin kalau Damien menghubungi Ayana melihat keadaan Ayana saat ini seperti orang yang baru bangun tidur.
"Atau semalam ia mengikuti kami dan melihat kami kehujanan?"Dugaan itu terlintas begitu saja dalam benak Alvaro, itu bisa jadi kemungkinan besar kalau semalam Damien mengikuti dirinya ketika ia akan mengantarkan Ayana pulang.
"Persetan! dengan dia mengikuti atau tidak untuk apa aku perduli." Maki Alvaro dalam benaknya.
Sedangkan Damien saat ini semakin kesal karena Alvaro telah lancang memotong ucapannya untuk memberi penjelasan pada Ayana.
"Seharusnya dia tidak datang kesini, hanya mengganggu saja." Gumam Damien dalam hati.
Ayana menatap kedua pria didepannya ini dengan tatapan tidak percaya, benarkah mereka berdua bolos hanya demi menjenguk dirinya yang sedang sakit, bahkan ia tidak memberi tahu mereka berdua kalau ia sedang sakit akibat hujan semalam dan itu membuat Ayana tidak enak hati karena sakitnya membuat Alvaro dan Damien membolos untuk menjenguk dirinya.
"Maaf karena sakitku membuat kalian bolos seperti ini." Ucap Ayana pada Alvaro dan Damien.
Mendengar ucapan maaf itu membuat Damien menggeleng pelan "Kau tidak perlu meminta maaf, bolos itu karena keinginan kami sendiri jadi kau tidak perlu mengkhawatirkan kami tapi yang perlu kau khawatirkan adalah kesehatan dirimu saat ini."
"Sekali lagi maaf... "
"Sudah tidak perlu meminta maaf lagi, kau tenang saja bolos satu kali tidak akan berdampak buruk untukku." Damien tersenyum untuk meyakinkan Ayana agar gadis itu tidak merasa enak hati hanya karena ia dan mantan sahabatnya bolos.
Damien menyodorkan plastik obat serta satu keranjang buah pada Ayana "Karena kau sedang sakit jadi aku membelikan obat untukmu agar kau cepat sembuh dan jangan lupa dimakan buahnya."
Ayana diam menatap plastik yang berisi obat dan satu keranjang buah yang saat ini berada dikedua pahanya. Apa Laura tahu kalau Damien bolos sekolah untuk menjenguknya? Apa Laura juga tahu kalau Damien membelikannya obat dan satu keranjang buah-buahan.
"Damien maaf, sebelum kau kesini apa kau sudah memberitahu Laura dan apa Laura juga tahu kalau kau memberikan aku obat dan satu keranjang buah-buahan ini?" Tanya Ayana pada Damien.
Damien mengernyit bingung dengan pertanyaan Ayana, untuk apa ia harus repot memberitahu Laura apa yang ia lakukan "Aku dan Laura tidak ada hubungan apapun jadi untuk apa aku memberitahu dia apa yang aku lakukan."
Ayana mengernyit bingung, bukankah semalam Laura mengatakan bahwa Damien dan Laura telah bertunangan jadi ucapan mana yang harus ia percaya, ucapan Damien atau Laura kalau Laura berbohong tidak mungkin Laura begitu marah ketika melihatnya bersama Damien tempo lalu, tapi ia juga tidak yakin kalau Damien akan berbohong dengan apa yang dikatakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NERD GIRL [TAMAT]
Teen FictionTidak mudah bagi Ayana Zevaana bertahan di sekolahnya mengingat ia selalu mendapat bully, ejekan dan juga hinaan oleh para siswa dan siswi. Sampai suatu ketika Ayana tidak sengaja menabrak Kakak kelasnya di depan perpustakaan sekolah dan Ayana meny...