SelamatMembaca...+++
Apa yang telah terjadi kemarin sukses membuat Ayana tidak bisa tidur. Selain karena efek ucapan kata kita oleh Alvaro yang sangat manis, setelah sampai rumah ia juga diberi hadiah yang manis oleh Alvaro yaitu satu kotak coklat dan dua buah permen lolipop.
Walaupun setelah memberikan itu Alvaro langsung pulang tanpa ada kata pamit serta beberapa pembicaraan, tapi Ayana masih tidak mengerti kenapa Alvaro tiba-tiba memberinya coklat dan lolipop.
Memikirkan itu semua membuat Ayana bingung sekaligus senang secara bersamaan, contohnya saat ini ia sedang duduk didalam kelasnya dengan wajah sumringah mengabaikan tatapan siswa dan siswi dikelasnya menatap dirinya dengan tatapan seperti mengatakan kalau ia sudah gila dan sakit jiwa karena tersenyum sendirian.
"Wah, sepertinya suasana hati gadis cupu ini sedang bagus." Sahut Charissa yang saat ini sedang berdiri didepan meja Ayana dengan Kaila yang berada disamping Charissa.
Lamunan Ayana buyar ketika mendengar suara Charissa, matanya langsung bertatapan dengan mata Charissa. Sepertinya akan ada hal buruk yang terjadi padanya sebentar lagi.
"Karena terlalu bahagia sepertinya dia jadi sakit jiwa, apa lebih baik kau kami masukkan saja kedalam rumah sakit jiwa." Timpal Kaila yang tersenyum miring menatap Ayana.
Ayana menunduk diam menatap kebawah, semoga saja telinganya masih kuat untuk mendengar hinaan Charisaa dan Kaila, melawan pun percuma karena akan berakhir dengan dirinya yang dibully parah, sama seperti sebelumnya.
Dengan kencang Charissa memegang kedua pipi Ayana menggunakan tangan sebelah kanannya, membuat Ayana yang tadi menunduk menjadi mendongak menatap wajah Charissa.
"Kenapa kau hanya diam, apa setelah ini kau akan datang melapor pada Damien dan mengatakan kalau kami berdua menindasmu dan setelah itu Damien datang kesini berakhir dengan kami yang juga ikut dikeluarkan dari sekolah ini." Kata Charissa dan mengencangkan tangannya pada kedua pipi Ayana.
Ayana menggeleng pelan dan berusaha melepaskan tangan Charissa yang menyakiti kedua pipinya, bahkan dirinya sedikit pun tidak pernah berpikir sampai melapor kepada Damien.
"A—ku tidak pernah berpikir begitu" Ujar Ayana dengan nada yang tidak begitu jelas karena pipinya masih dalam keadaan dipegang Charissa begitu kuat.
Charisaa melepas pegangan tangannya dan memandang Ayana dengan tatapan sedih yang dibuat-buat "Sakit! Ini masih belum seberapa gadis cupu, Kaila hari ini kita ada tugas Matematika kan?"
Kaila mengangguk "Iya hari ini ada tugas Matematika."
"Ambil buku tugasnya sisanya robek semua." Perintah Charissa pada Kaila.
Ayana menggeleng mendengar ucapan Charisaa "Tolong jangan lakukan itu, kalian boleh menamparku atau apapun tapi jangan robek buku ku."Sepertinya Ayana memohon sudah terlambat karena tasnya sudah dirampas oleh Kaila dan selanjutnya Kaila mengambil buku dalam tasnya dan merobek buku itu sekarang yang tertinggal hanya satu buku tugas Matematikanya, tapi sepertinya buku tugas Matematikanya juga tidak selamat karena Kaila juga ikut merobeknya.
"Kenapa kalian jadi seperti ini, salahku apa? bahkan aku tidak pernah sedikit pun mengusik kehidupan kalian." Ujar Ayana berusaha menahan air mata yang ingin tumpah.
"Kau salah karena telah memilih sekolah disini, kau salah karena telah membuat seorang Damien Fradella membelamu setengah mati, gadis cupu sepertimu hanya pantas sekolah ditempat kumuh bukan sekolah ditempat elit seperti ini dan seharusnya kau sadar diri jangan merayu Damien." Teriak Charissa tepat didepan wajah Ayana.
KAMU SEDANG MEMBACA
NERD GIRL [TAMAT]
Teen FictionTidak mudah bagi Ayana Zevaana bertahan di sekolahnya mengingat ia selalu mendapat bully, ejekan dan juga hinaan oleh para siswa dan siswi. Sampai suatu ketika Ayana tidak sengaja menabrak Kakak kelasnya di depan perpustakaan sekolah dan Ayana meny...