Extra Part

8.9K 247 37
                                    


Vote&coment!
Baca author note ya!

Takdir memang tepat, karena setelah sekian lama aku di pertemukan dengan dia lagi.

7 tahun kemudian.

Terlihat seorang laki-laki sedang memeriksa salah satu pasien nya dengan jas dokter kebanggaan.

Setelah selesai ia beranjak dari kamar pasien tersebut, tatapan nya begitu dingin dan tajam, sosok laki-laki ini tidak berubah hanya sifat nya berubah menjadi lebih dingin dan pemarah tidak lagi ada sosok humoris, jahil di dirinya.

Tok... Tok.. Tok..

"masuk." jawab laki-laki tersebut.

"permisi dok, jadwal pemeriksaan pasien rutin dokter sudah selesai. "jelas asisten susternya.

"baik, silahkan anda boleh keluar dari ruangan saya."ujar laki-laki itu dan suster itu pun segera keluar dari ruangan itu.

Laki-laki itu membuka laci meja nya dan mengambil sebuah bingkai foto, di usap lembut nya bingkai itu sambil terus menatap nya dengan rasa penuh kerinduan.

"kapan kamu kembali? Kapan takdir mempertemukan kita?." ujar damar.

Ya dia Damar Dalga Danadyaksa seorang dokter Spesialis Anak, sosok sekarang berbeda dengan sosok 7 tahun lalu, tidak ada damar yang ceria, jail, humoris yang ada sekarang sosok damar yang dingin, pemarah, dan tidak menghargai orang lain.

Damar beranjak dari tempat duduk kebanggannya melampirkan jas dokter nya di kursi itu dan pergi ke suatu tempat.

Hanya butuh waktu 10 menit damar untuk di taman, ya taman itu cukup dekat dengan rumah sakit nya sekarang, dia sering menghabiskan waktu nya di taman ini.

Brakkk

Damar menoleh saat mendengar suara tadi, terlihat nya seorang anak laki-laki yang terjatuh dari sepeda.

"huhuhu atit bangett, bunda huaaa." anak laki-laki itu menangis kencang, tapi tidak ada tanda-tanda bahwa ibunya kemari, pikir damar dalam hati.

Damar menghampiri anak itu entah apa yang membuat nya menghampiri nya ada perasaan aneh saat damar melihat anak itu.

"hei anak laki-laki gak boleh nangis."ujar damar menenangkan anak kecil itu.

"ini atit om."ujar anak laki-laki itu.

"sini om obatin ya."ujar damar.

"emang om doktel ya bisa ngobatin?"tanya nya polos.

"iya om ini dokter loh."ujar damar dengan tertawa, anak kecil ini sangat manis dan begitu polos.

"tapi kok om ndak pake jas doktel kaya bunda."ucap nya di sela damar mengobati luka nya.

"jas om ada di rumah sakit."jawab damar.

"wahh lumah sakit?"

"iya di rumah sakit, emang nya bunda kamu seorang dokter?"

Damaraza✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang