Epilog

7.9K 211 5
                                    

Vote&coment!

Seoul, Korea Selatan

Terlihat seorang gadis sedang duduk sambil menulis sesuatu di buku diary yang baru saja ia beli.

Seoul, 10 februari 2019

Dear diary

Jujur sekarang aku begitu merindukan nya, adakah yang bisa menyampaikan rinduku ini padanya. Jika ada ku mohon sampaikan rasa rindu ku ini padanya.

Damar aku sangat merindukanmu sungguh aku benar-benar merindukanmu,apakah kau juga merindukan ku?

Saat ini aku merasa bersalah karena meninggalkan mu di sana, apalagi kau belum mengetahui bahwa aku sedang mengandung malaikat kecil kita.

Aku janji saat kuliah ku di sini selesai aku akan segera pulang dengan membawa malaikat kecil kita.

Razania

Tiba-tiba ada tangan yang menyentuh pundak raza.

"eh ka."kaget raza.

"sebaiknya kamu tidur ini sudah malam gak baik buat kesehatan kamu dan bayi mu."ujar ka fazri.

"iya ka raza akan segera tidur."

"maafkan kaka za, kaka melakukan ini demi kamu."ujar ka fazri.

"ka fazri gak salah kok ini juga kemauan raza, jadi kaka gak perlu ngerasa bersalah seperti itu."jawab raza.

"tapi kaka merasa tidak enak za."

"sudahlah ka, ini bukan kesalahan kaka atau kesalahan siapa pun, ini sudah takdir."ujar raza dan memeluk kaka nya.

"maafkan."

"sudah-sudah, raza kuliah dimana? Dan kapan raza bisa memulai nya ka?"tanya raza saat melepas pelukannya.

"kamu akan kuliah Seoul National University, tapi kamu akan memulai nya tahun depan."ujar ka fazri.

"hah? Kenapa tahun depan?"tanya raza kaget.

"kamu tahu kan kondisi kamu sekarang za? Kaka takut terjadi apa-apa sama kamu dan bayi kamu jadi kaka putuskan tahun depan."jelas ka fazri.

"oke sekarang raza mengerti ka, terimakasih atas semuanya."

"udah ya sekarang kamu istirahat."ujar ka fazri dan raza pun membaringkan dirinya.

Ya sekarang raza mengikuti ka fazri ke korea, ini sudah menjadi keputusan kaka-kaka raza dan raza akan melanjutkan pendidikan nya di negri gingseng ini.

_Damaraza_

"ayolah mar jangan sedih begini terus."ujar Fasbih yang melihat sahabatnya hanya murung sejak raza pergi.

"lo harus bisa meraih cita-cita lo menjadi seseorang yang sukses dan membuat raza senang mar."ujar fikri.

"iya mar apa yang di bilang Fasbih dan fikri bener, lo harus tunjukin ke raza bahwa lo kuat lo mampu memenuhi keinginan raza."ujar fathan.

"hidup gue terasa mati, tak ada penyemangat lagi di hidup gue, hidup gue telah pergi jauh dari gue, bahkan gue gak tau di pergi kemana."lirih damar.

"ngakk! Lo gak boleh patah semangat kayak gini! Lo masih inget kan pesan terakhir raza lo harus menjadi seseorang yang sukses saat raza pulang ke sini."ujar Fasbih memberikan semangat.

"entah lah, gue harus memulai nya dari mana."

"lo harus mikir lo mau kuliah di mana mar."ujar fathan.

"iya mar, ayolah kembali jadi damar sahabat gue yang gila!"ujar fikri.

"oke! Gue akan semangat demi raza! Gue akan mengejar cita-cita gue dan melihat raut wajah bangga raza."ujar damar dengan semangat.

"nah gitu dong semangat lagi."ucap fathan.

"jadi sayang."ujar fikri segleg.

"biasa minus nya kumat!"ujar Fasbih.

"gue bangga punya sahabat kaya kalian."ujar damar.

"ahhhh akhirnya gue di banggain."ujar fikri dan memeluk damar.

"si anjir! Langsung peluk-peluk aja, gue juga mau ikut."ujar Fasbih dan memeluk fathan dan damar.

"njir! Gue juga ikutan." ujar fathan dan memeluk mereka.








Note:

Gimana epilog nya, hehe cuma dikit ya, nanti yang panjang di extra Part ok akhirnya akan begitu jelas di extar part.


Minggu, 10 februari 2019

Damaraza✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang