23- Kebencian

4.8K 176 2
                                    

Vote&coment!
Happy reading!

jangan pernah menyimpulkan apa yang kalian lihat dengan mata kalian , karena bisa saja yang kalian lihat hanya sebuah kesalahpahaman

Keadaan Di kelas XII IPA 3 sangatlah ribut, berantakan, meja dan kursi tidak beraturan.

Seperti biasa tripel F membuat keributan dengan suara mereka yang absrud.

Cinta ini....

Kadang-kadang tak ada logika...

Ilusi sebuah hasrat dalam hati

Dan hanya ingin dapat memiliki

Dirimu hanya untuk sesaat

Suara Fasbih dan fathan menyanyi dengan sekeras-kerasnya. Dan tugas fikri joget goyang dumang di depan kelasnya dan menarik siapa saja yang ada di depannya untuk ikut menari dengan nya semua penghuni yang ada di kelas itu tertawa atas tingkah tripel F itu.

"eh mar, diem-diem bae."ujar fikri yang melihat damar yang menangkupkan wajahnya di lipatan tangan nya yang berda di meja.

Tidak ada jawaban apapun dari damar.

"lo kenapa sih mar?"tanya fasbih yang duduk di sebelah damar.

"gak!"jawab damar masih dengan posisi yang sama.

"cerita aja sama kita kali."celetuk fathan.

"gue gak papa."jawab damar yang sudah menegakan badannya.

"oke, gue tau ko, lo tenangin diri lo dulu aja."ujar Fasbih, emang sahabat paling pengertian.

Kring... Kring... Kring..

Semua nya bersorak gembira, bel berbunyi sudah waktunya pulang, siapa sih yang tidak suka dengan bel pulang.

"gue cabut duluan ya bro."ujar fathan.

"cepet amat elah, mau ngapain sih lo?"tanya fikri.

"biasa mau ngejar bidadari gue."ujar fathan dengan cengiran khas nya.

"Azeva?"tanya Fasbih.

"yap!"ujarnya dan berlalu meninggalkan kelas.

"kita main basket dulu kuyyy."ajak fikri semangat.

"gue balik!"ujar damar.

"yahh kaga asik lo si kunyuk damar."teriak fikri yang melihat damar sudah di ambang pintu.

"yaudah lebih baik gue bokep aja di rumah."ujar Fasbih.

Damaraza✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang